Bandara

8 7 0
                                    

Selamat membaca✨

Diam diam Cantika mendengarkan percakapan Ilyas dengan seseorang yang pasti dia sedang berbicara dengan seorang wanita,namun ia tak  tahu siapa wanita itu.

Cklek/pintu terbuka

Ilyas berjalan mendekati Cantika,

"Can.... Emm," ucap Ilyas dengan sedikit ragu.

Cantika menoleh ke arah Ilyas,ia menatap lekat manik mata milik sahabatnya itu. Cantika melihat sebuah kebahagiaan disana,dan ia tak bisa menghentikan Ilyas karena jarang jarang dia bisa sebahagia ini.

"Iya gue ngerti kok," sela Cantika sambil tersenyum paksa.

"Emang gue mau ngapain?"

"Lu mau izin jemput cewe di bandara kan?"

"Loh kok Lo tau?atau jangan jangan" mata Ilyas menyipit memastikan kalau Cantika menguping pembicaraan nya dengan Zia.

"Engga,gue ga sengaja denger aja," elak nya

"Perasaan gue tadi ngomong ma Zela lirih banget,lu kok bisa denger si?"

"Hehemm"

"Ciah....cemburu ni?hahahaha" ejek Ilyas sambil mengacak acak rambut sahabatnya yang ia cintai itu.

"Udah sono pergi!!" Cantika semakin dibuat emosi.

"Aduhh mamaeee,"

"Hem"

"Ya udah,gue berangkat lu nitip jajan ga?"

"Ga!" Ketus Cantika.

"Serah deh,"

Diam
Cantika hanya bisa diam menanggapi masalah ini,harusnya dia bahagia kalau sahabatnya itu bahagia,lagian toh dia bukan siapa siapa nya Ilyas?namun dalam lubuk hati Cantika ia ingin sekali menangis.

***
Ilyas mengendarai mobilnya dengan kecepatan 100 km/jam. Ia sudah tak sabar bertemu dengan adik tiri nya itu.

"AHA gue ada ide," suatu rencana pun terlintas di otak cerdiknya.

20 menit kemudian,Ilyas sampai di bandara. Ia mencari cari keberadaan adiknya itu.

"Kakaaaaaaaaaaaak" teriak seseorang yang suaranya tak asing bagi Ilyas,Ilyas pun seketika memutar badannya dan

Bruk
Zia menabraknya.
"Ishh aww,sakit tauu" omel Zia

"Wah adek Abang tambah cangtipp aja ni,mau ga jadi pacar Abang?hahaha" goda Ilyas

"Ogah!!!gue udah ada pacar wleee,iya kalo Kaka jomblo karatan hahahaa"

Kayak author nii single karatanಥ_ಥ

"Masih kecil udah cinta cinta an aja," gemasnya lalu mencubit pipi Zia.

"Kenapa?iri?bilang boss hahaha,"

"Serah dah,ayo kita ke rumah sakit," ajak nya yang ikut membantu membawakan koper Zia

Di mobil

Suasana hening,tak ada yang memulai percakapan,hingga akhirnya Zia yang mengalah untuk bertanya kepada Ilyas.

"Bang,"

"Hem,"

"Bang,"

"Hem,"

"Bangggg,ishhh"

Ciiit. Ilyas me ngerem dadak mobilnya hingga Zia terpental maju ke depan.

"Kalo ga bisa nyetir tuh ga usah sok Sokan bawa mobil ah elahh,sakit bego!!!"

"Elu si,bang bang bang mulu,emang gue Abang tukang bakso huh?!"

"Siapa suruh jawabnya Hem Hem mulu,"

"Serahh,sekarang mo nanya apa?" tanya Ilyas pada Zia sambil melajukan lagi mobilnya.

"Siapa yang sakit bang?pacar Abang?"

"MANTAN"

"HAH?APAAAAAAAAA SUMPAH DEMI BATU KERIKILNYA ASEP,KAKAK BELUM BISA MOVE ON?GILA GILA GILA ABANG GUE YANG TAMPAN INI LULUH SAMA SEORANG CEWE?GA NYANGKA GUE," ucap Zia sambil menekankan setiap kata dan sedikit berteriak hingga membuat Ilyas menutup telinganya terlebih dahulu.

"Suara lu udah kek toa masjid ditambahin petir ajaa,"

"Hahahaha,Abang gue galmove btw siapa ni cewenya?mau kenal juga dong hehe,siapa tau nanti nikahnya sama abng sendiri><"

"Hehemmm,serahhh elu aja,"

"Iya lah,gue mah bebasss,"

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Haiii:v
Jangan lupa Votemen 💗
Typo masih berserakan:(

Would You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang