41. Vigo?

8 1 0
                                    

Hayyi janlupa votemen🐣

Disaat perjalanan menuju rumah sakit abdi terus memegang tangan kedua adiknya yang sama sama terpejam berjuang melawan maut,ia tak henti hentinya merapalkan doa supaya kedua adiknya itu selamat.

"Oh ayolah adikku sedang kritis tancap gas sekarang juga!!kalau sampai adikku kenapa kenapa kau kutuntut lewat jalur hukum!!" Bentaknya pada bodyguard Cantika

Tak lama dari itu bodyguard  nya menancap gas dengan kecepatan di atas rata rata. Tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah sakit,ia segera menggendong Cantika ala bridal style tak lupa Dinar juga di gendong oleh bodyguard nya dengan gaya bridal style.

"Dokter!!susterr!!" teriak Abdi seraya minta brankar supaya adiknya itu segera di tangani,para susuter yang mengetahui itupun segera mengambil 2 brankar yang berada di UGD,lalu mendorong brankar itu menuju arah Abdi dan bodyguard nya berada.

Abdi membaringkan di brankar yang sudah di siapkan,
"Cepat tangani dia sus!!Jika kedua adik saya kenapa kenapa saya akan memecat anda dengan sekali ucap!!" Memang ayah Cantika adalah orang yang terkenal dan CEO yang di beri julukan kemurahan hatinya,ia tak segan segan menolong orang tanpa memandang status mereka.

Kini brankar Dinar dan Cantika di dorong oleh para suster menuju ruang operasi.

Abdi terus merapalkan do'a dan ia akan segera memusnahkam Elvi beserta keluarganya dari bumi ini.

"Pak,saya mau sholat dulu bapak tolong jangan beritahu ayah,tolong telfon bodyguard lain suruh mereka kesini menjaga ruangan operasi selama Cantika dan Dinar di tangani.

"Baik den," ucapnya lalu menunduk,Abdi langsung meninggalkan area itu dan segera menuju ke mushola masjid tak ia pedulikan tatapan kagum orang orang yang berada di rumah sakit itu yang terpenting kedua adiknya itu selamat.

Abdi segera mengambil air wudhu,dan sholat maghrib.

30 menit kemudian.

Abdi keluar dari musholla dan mencari makanan untuknya karena sejak tadi siang ia tak makan sesuap pun. Namun,niatnya ia urungkan ketika ia mendapat telfon dari salah satu bodyguardnya.

"Halo,Assalamualaikum kenapa?" Meskipun Abdi adalah anak dari ayahnya yang notabenya adalah majikan mereka, Abdi tetap menghormati mereka bagaimanapun juga bodyguard nya itu lebih tua dari dia.

"............"

"Em baiklah saya kesana sekarang," ucapnya sambil menghela nafas.

Abdi mengurungkan niatnya untuk membeli makanan,namun ia kembali lagi ke ruangan operasi untuk melihat adiknya. Ya,adiknya sudah melewati masa kritisnya namun kapan mereka sadarpun tak ada yang tahu,setidaknya mereka sudah melewati maut.

Tak lama dari itu Abdi sudah berada di depan ruang operasi,

"Gimana?" tanyanya pada salah satu bodyguard yang bernama Carel usianya masih cukup muda sekitar 35 tahunan.

"Den Dinar sama Non Cantika abis ini mau di pindahin ke ruangan rawat inap,kata dojternya tadi Den Abdi disuruh keruangannya dokter Vigo kalau ngga salah Den," ucap Carel.

Degg!!

Abdi merasa nama sangat familiar,tak kngin berkelut lebih lama dengan fikirannya ia segera menuju ruangan dokter yang di bilang oleh Carell.

Tok tok tok

Abdi mengetuk pintu ruangan Vigo,bagaimanapun juga ia harus mengutamakan kesopanan.

"Masuk!" suara bariton terdengar dengan jelas di indra pendengaran Abdi,tak salah lagi jika Vigo ini adalah Vigo yang menangani Cantika dulu waktu demam.

Vigo mendongak melihat siapa yang masuk,begitu terkejutnya kala yang masuk adalah kakak dari Cantika ya,Cantika putri dari CEO Chan Group.

"B-bang Abdi kan?" tanya Vigo memastikan,Abdi hanya bisa mengangguk mengiyakan.

"Silahkan duduk bang," titahnya menyuruh Abdi duduk berhadapan dengannya.

"Jadi ada masalah dengan adik saya?" tanya Abdi to the point.

"Ya,lelaki itu membutuhkan donor darah AB secepatnya,lalu Cantika......." Vigo menggantung ucapannya lalu menghela nafas "dia mungkin akan mengalami trauma parah," tambahnya sambil tersenyum kecut.

Abdi yang mendengarnya sangat shock ,seceria cerianya Cantika ia tak banyak bicara kepada orang lain jika tak penting,dan apa ini?ia mengali trauma parah?sudah di pastikan ia akan berdiam diri di kamar,tak ada lagi senyuman manis di mulutnya,tak adalagi yang mengganggunya. Dinar?darah AB? hanya Dinar dan bundanya yang mempunyai golongan darah itu.

Abdi nampak berfikir sejenak,
"Apakah di rumah sakit ini tak ada stok darah AB?" tanya Abdi

"Ada,"

"Baiklah berikan saja itu,akanku bayar semua biaya rumah saikit adik saya!" Tegasnya.




Yeayyyyy dapet ga konfliknya tu?😭
Janlupa votemen💗

Would You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang