14.Ruang Melati

44 31 5
                                    

"Mungkin hanya tuhan yang bisa menyatukan kita bersama"
~DinarPratama

🌼🌼🌼

Pletakk
"Lu bilang apa tadi huh?!!! Ga mau balik?lu pikir lu enak disana"saking emosinya Abdi berceloteh seperti burung yang blm di kasih makan.
"Yeuw canda doang,lagian Abang kangen kan aku tinggal bentar"Goda Cantika.Abdi hanya terdiam dan menatap datar Cantika.

Sejak Cantika sadar ia meminta ayahnya untuk memindahkannya ke kamar rawat inap.Ia sebenarnya tak menginginkan kamar yg terlalu bagus ia hanya meminta kamar yg hanya 1 orang pasien saja,ia tak mau tertular penyakit lain.

Ruang Melati

Di sinilah Cantika di ruangan bercat putih penuh dengan bau obat obatan.Sebenarnya ia tak menyukai ruangan yg berbau obat obatan tetapi gmna lagi ia harus menerimanya juga.

"Heh curuttt gimana?sakit ga di infus"Tanya Bang Abdi
"Ngga tuh Del,mau coba ga?masa krokodel takut ma jarum suntik hahahahhha"Ledek nya
"Orang baperin anak orang aja pinter sampe sampe masuk RS gara gara di ajak put puftttt epppp "Abdi langsung menutup mulut Cantika,ia tak mau ayahnya mengetahuinya karena mereka tak pernah saling membawa cowo ataupun cewe ke rumah apalagi pacaran.

Ayahnya yg mendengarnya langsung menatap Abdi dengan tatapan penuh tanya ia menginginkan jawaban dati putranya apakah yg di bilang oleh Cantika benar atau tidak.
"Eng engga kok yah ak aku cum cuman"Ucap Abdi terbata bata
"Hahahahahhaha Abdi Abdi kamu kek sama siapa aja kalo mau pacaran ya silahkan aja tapi harus milih yg baik jngn yg kek Monica ayah ga suka!"Ucap ayahnya.Abdi langsung memasang muka bingung.Mengaoa dulu ia tak merestuinya?tetapi sekarang?ia memberinya kesempatan?ada apa dengannya?.

"Ayah ga marah?"Tanya Cantika
"Ya enggaklah buat apa marah lagian Bang Abdi kan udah gede."Jawab ayahnya.Abdi hanya berdiri dengan senyuman manisnya.
"Tap tap tapii kan ga adil ayah masa Krokodel di bolehin pacaran ishh au ah ayah mah "Cerocos Cantika sambil memajukan bibirnya menambah kesan keimutannya.
Ayah Cantika mengelus elus puncak kepala Cantika sambil berkata "Sayang kamu kalo udah gede bolehnko pacaran tapi "Kalimat ayahnya terhenti karena ada sesuatu yg ayah tahan dari dirinya.
"Tapi kenapa ayah?"Tanya Cantika lagi.
"Tapi harus yg baik baik aja klo bisa langsung tunangan aja ya hahahaha"Jawab ayah nya dengan raut muka tengilnya.
"Aish ayah mah bikin deg deg an aja"Kesal Cantika.

Tok tok tok
"Masuuk"Perintah Pak Chan
"Permisi pak saya mau beri minuman sama camilannya ini kau di taruh dimana ya?"Tanya seorang pelayan rumah sakit.
"Taruh di situ aja mas"Ucap Cantika sambil menunjuk meja di depannya.
"Baiklah"Sambung pelayan itu lalu ia berjalan keluar ruangan.

Sedari tadi Bang Abdi memainkan handphonenya entah ia sedang apa Cantika dan ayahnya tak tahu.Sesekali Cantika melirik Bang Abdi dan merecehinnya.
"Del tau ga bedanya kamu sama pelangi?"Mulai Cantika.
"Klo pelangi ciptaan Tuhan klo kamu di ciptakan untuk aku hyaaaaaaaaaa"Jawab Bang Abdi.Cantika langsung cemberut karena ia tak bisa merecehi abangnya yg tengil itu.
"Rut gw mo ngomong sesuatu"
"Paan"
"Gw itu emmm"
"Apaan ish"
"Gw kebelet BAB huwaaaa"Ucap bang Abdi lalu pergi menuju kamar mandi.
"Ihhh dasar krokodellllll cap swallow demi apa Mama dulu ngidam apaan sih ko aku bisa dapet Abang kek gtu ya Allah ya Robbi demi bapaknya khong Guan yg blm ketemu,demi Upin yg rambutnya belum tumbuh lu tuh titisan siapa si astaghfirullah"Cerocos Cantika sambil menaikkan suaranya.

"Maaf baru up lagi sibuk heww😭"

#Jangan lupa vote and comment Kaka🤗
#Maaf banyak yg typo😖
#Up?Insyaallah tiap hari❤️



Would You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang