35.Zila vs Abdi

6 2 0
                                    

Happy reading💖

"Hai can,"sapanya

Sapaan itu sontak membuat Cantika,Dinar dan Abdi menoleh ke arah sumber suara itu.

"Etdah buju busset entu anak siapa njir"-Abdi

"Anjir dia siapa huwaa,sakit hati Dedeqq bangg"-Caca

"Allahuakbar ni semut bulu ya?" -Dinar

Mereka membatin dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Eh,kok ngeliatin ya gitu?gw makin tampan ya?" Ujar Ilyas dengan PD nya sambil menyibakkan rambut kesayangannya ke belakang.

"Idih idih,rambut udah kek jambul jagung aja belagu," sinis Abdi

"Gini gini ga ada yg punya kalo modelan rambut kek punya gw mah," jawab Ilyas.

"Eh Yas,btw tu cantik bingitt anak siapa hah?lu maling ya?" tanya Abdi sambil menyenggol lengan Ilyas.

Ilyas sudah tau itu kalau adik tirinya itu sangat cantik bak model,tak jarang lelaki sering mengucapkan kalimat cinta kepadanya,tak jarang juga yang mengajaknya berkencan. Namun,adiknya itu tak mau sembarang pilih orang jika dia mengenalnya baru ia akan pergi bersama itupun harus dengan pengawasan body guard yang sudah di tugaskan oleh ayahnya.

Tak!

Abdi menatap sinis Ilyas,

"Dasar!liat cewe cantik dikit aja langsung melotot matanye,cuih!" sewot Ilyas sambil berkacak pinggang

"Heh!udah berani ye ngelawan sama yang lebih tua!" balas Abdi sambil mengeluarkan jurus andalannya

Cantika yang sudah tak tahan dengan aksi kakak nya itu ikut ikutan menimpali "whahaha bang, lu ngapain dah,udah kek tikus mau nyolong keju di Tom and Jerry,"

"Huwaa bang lucu!astagaaaa bengek!!!udah woyy udah kek liat drama gw, " Cantika semakin tertawa,sedangkan yang lain hanya diam tak berkutik karena dia tau dia akan kena sembur lava by Abdi.

Zila yang mengetahui situasi yang errr tak bisa di bayangkan itu langsung berinisiatif memecahkan keheningan.

"Hai,gw Zila," ucapnya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Abdi tak lupa juga dia tersenyum hingga lesung pipinya terlihat.

'Manis'
Ya itu ciri ciri Zila menurut Abdi,rambut hitam pekat yang lurus,kulit putih,mata sipit,hidung pesek,bola mata yang berwarna hitam seperti bayi. Abdi meneguk ludahnya dengan susah payah sambil menjabat tangan Zila.

"H-hai gw A-abdi ah iya Abdi," Abdi tergagap karena grogi mereka tak tahu saja kalau jantungnya bermarathon ingin keluar.

Kalo jantungnya keluar mati dong Abdi nya 🤣-Author

"Em iya bang,btw yuk makan," ajak Zila sambil menatap teman dari kakaknya itu.

"Ayo ayo aja si gw mah,tapikan Caca ga boleh keluar RS," jawab Ilyas

Zila melirik Dinar yang daritadi diam,dan penuh dengan tatapan dingin.

Deg!

1 detik

2 detik

3 detik

Mereka saling tatap,hingga Dinar memutuskan kontak matanya terlebih dahulu.

"Gapapa,kalo lu mau makan biar gw yang jaga Caca," ucap Dinar pada teman temannya.

"Yaudah deh,biar Dinar yang jaga gue laper banget belom makan dari tadi hehe,"

"Alah bang bang tadi lu makan bakso 3 porsi gitu bilangnya belum makan!bilang aja mau kencan buta sama adik gw!" Ilyas menatap kakak temannya itu dengan tatapan malas.

"Ya udah yuk," Senyum di bibir merah ranum itu terukur hingga siapa saja yang melihatnya akan terpesona.

Zila?jangan tanyakan dia sudah berimajinasi dengan pikirannya kala melihat senyuman Abdi,ia merasa senyum itu tertuju padanya. Tak lama dari itu Abdi mengambil tangan kiri Zila dari genggaman Ilyas dan menggenggam tangannya lalu pergi dari hadapan Dinar,Ilyas. Dan Cantika.

"Woy!!! Jamal!! Itu adek gw mau lu bawa kemana heh!!" Ilyas berteriak sambil berlari untuk menyusul Zila dan Abdi.

Hawwo!!Gomawo buat yang udah baca,author cuma minta tekan bintang di pojok kiri bawah saja,semakin banyak bintangnya semakin sering author lanjutin ceritanya.

Would You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang