38. Mansion tua?

8 1 0
                                    

Hayyi sebenernya author ga mau ngandung unsur unsur psycho errr ngebayanginnya aja udah ngeriiiiii tapiii gapapalah sekali sekali coba hehehe

Happy reading all 💖

Abdi dan Dinar terus berusaha mencari keberadaan princess kecilnya itu.

Hingga suatu ide terpikirkan oleh Dinar,

"Ckckck bang ngapain susah susah ngarahin polisi juga?kan kita ada cara yang lebih simple," ucap Dinar sambil menghadap Abdi yang sedang fokus menyetir. Abdi mengernyit tak paham.

Dinar menghela nafas "kan dulu gw pernah tuh ngasih dia gelang terus dia pake,gw ngasih itu karena gw dulu tertarik sama dia," Dinar menghela nafas sebentar pertanda ada beban yang tak pernah ia ceritakan ke orang lain, "terus gw minta sampe mohon mohon supaya dia pake gelang itu,gw khawatir pas dia di bawa sama Ilyas pergi nah disitu gw naruh alat GPS supaya gw bisa ngelacak dia,"

Abdi menepuk pundak Dinar"sabar,gw tau dia idaman tapi dia ga suka sama orang yang terlalu menonjolkan diri kalo dia suka ma Caca,yaudah gini sekarang Lo lacak dia dimana kita kesana gw telfon bodyguard nya Caca sama temen gw faham?!" jelas Abdi yang di balas anggukan mantap oleh Dinar.

2o menit kemudian

"Udah ketemu belum?" Tanya Dinar

"Bentar bang,ini ga salah kan?kok dia ada di rumah tua?kek mansion jaman dulu tapi udha ga kepake lama dulu gw pernah tersesat juga disitu gw pernah liat ada rampok yang bunuh ibu ibu cuma buatambil uang dan katanya kakek disitu angker bang, untung saja kakek nemuin gw waktu itu," Abdi yang mendengar hanya bergidik ngeri,ia menekan ludah dengan susah payah.

"Apa Caca baik baik saja?"
"Bagaimana kalo dia di bunuh oleh perampok?"

Batinnya

"Ngga!ngga mungkin!Caca pasti selamatkan Din?!Pasti kan?!" Abdi mengguncang ngguncangkan tubuh Dinar seraya meminta jawaban kepadanya ah tidak tidak kepastian tentunya, Abdi tak akan diam saja jika adiknya itu terluka.

Abdi hendak menancap gass nya namun,Dinar memegang pundaknya abdi mengernyit tak faham kenapa Dinar mencegahnya untuk segera kesana?

"Jangan gegabah bang,itu tempat bahaya kita ga boleh asal asalan masuk kita harus main pelan," jelas Dinar yang di angguki oleh Abdi.

25 menit kemudian

Mobil Abdi dan Dinar masuk ke dalam area yang di tunjukkan oleh Dinar,Abdi bergidik ngeri kala melihat banyak semaj semak belukar,dan tulang?oh Tuhan jenazah siapa itu yang tak di makam kan?sungguh keji sekali preman itu?Memang segitu pentingnya kah dia dengan uang?Hingga tak tahu apa akibatnya kelak.

"Bentar bang,gelang Caca nunjukin di daerah sekitar sini pasti ada petunjuk," ucap Dinar sambil menunjukkan layar handphone nya.

Dinar dan Abdi mengedarkan pandangan,hanya semak belukar dan tanaman rambat yang tumbuh menambah kesan mengerikan.

"Bang,kita ke arah sana keknya di daerah sana Caca di sekap," ucap Dinar sambil menuju arah dimana terdapat pohon besar tumbuh.

"Lu yakin?itu ngeri banget njir gw aja ngeri liatnya apalagi banyak tulang berserakan lu ga takut?" Abdi seperti menjadi gadis kecil?oh c'mon gadis kecil saja berani masa iya dia yang mau berkepala 2 masih takut sih?.

Dinar berdecak mentaap kakaknya itu,"oh ayolah kak lu udah mau nikah masa iya ga berani gadis kecil aja berani masa lu ga berani gimana si?ntar lu pas ijab qobul mau lari juga?karna takut?" Abdi hanya memutar bola matanya malas

Dan tiba tiba mereka mendengar suara,

Brak!!!

Suara dentuman?

Deg!

Dinar segera berlari menyusuri semak semak belukar,dan mengabaikan teriakan Abdi.

Hingga ia sampai di mansion tua itu,firasatnya berkata bahwa Cantika ada di dalam mansion itu,ia ingin segera masuk kedalam mansion tua itu namun di cegah oleh Abdi.

"Jangan gegabah!lu ga liat banyak penjaga di Sono?" ucapnya sambil menunjuk pohon pohon kecil di sekitar mansion.

"Hm gue tau kenapa ada penjaga disana," lanjut Dinar sambil menyeringai kecil

"Ini pasti rencana seseorang," lanjutnya hingga ia menemukan lelaki berbaju hitam dan masker hitam,Dinar yakin jika itu adalah orang yang menculik Cacanya.

Damn!

"Bang,itu orang yag nyulik Cantika,jadi fiks Cantika ada di dalam valid no debat no kecot deh,"

"Di situasi.kek gini pun lu masih nyebut kecot?sononjadi anaknye kecot aje sama kek otaklu lemot," sungut Abdi

"Ngadi Ngadi ku bang gini gini gue pernah menang ikut olimpiade menang kah ya ga kek situ ngejar satu cewe udah ganti kepincut cewe lain," balas Dinar tak lupa nada meremehkannya.

"Diem bisa ga si?! klo sampe ketahuan lu gw bunuh!"

Dinar hanya berdecak malas,pasti kakaknya itu akan mengancamnya dengan nyawa,kali aja Dinar punya cadangan nyawa?udah nyawa 1 di bikin anceman lagi dasar.

Hayyi all thanks ya buat yg ttp staytune author sayang kalian hehe,btw ada kesan dan.pesan buat Bang Abdi si penakut ga?maybe nanti Bang Abdi cocoknya jadi gadis aja hahaha🤣
Jangan lupa votemen ya 💖💖

Would You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang