14- It's okey

66 20 5
                                        

Happy Reading!!!!

*****

Darren, Leon dan Ronal baru saja selesai mendirikan tenda besar mereka. Ketiganya menghembuskan nafas bersamaan kemudian menoleh kearah lain.
"Liat tu, kasian bener si Dasha suruh kerja sendiri"

"Tau dah, si Alika ga bantu sama sekali" timpal Ronal. Darren hanya diam, pura pura menyibukkan diri dengan tas tas mereka.

"Cewek Lo kan Ren?" Leon tersenyum sinis.

"Cewek gue, Dasha"

"Bukannya dua duanya?" Leon seakan ingin menyudutkan Darren. Ia masih gedeg dengan kelakuan sahabatnya itu. "Maruk ya gini"

"Ga usah ikut campur"

"Gue sebenernya males ikut campur, cuman gue kasihan sama Dasha" Leon terkekeh santai. "Gue pacarin Dasha aja kalik ya biar dia juga punya 2 pacar. Siapa tau pas Lo ngilang, gue bisa dijadiin senderan"

Darren menajamkan matanya melirik Leon. "Dia ga akan mau sama Lo"

"Wah siapa bilang?"

"Jangan cari gara gara, Yon. Gue capek"

"Capek mana sama Dasha? Asal Lo tau—" Leon terdiam ketika Darren menarik kerahnya menuju area yang cukup jauh dari wilayah perkemahan.

"Gue ga mau ada keributan lagi soal Dasha" ujar Darren menghentak.

"Kenapa? Lo ga mau—"

"Lo ga perlu tau" potong Darren, "Dasha jadi lebih baik, dia ga chat gue lagi. Mungkin dia sekarang lebih dewasa dan nanti bisa nerima semuanya"

Leon tersenyum miring, "Bodoh!" Ia menunjuk wajah Darren dengan telunjuknya, "Lo bodoh!" Ingin sekali ia mengumpat keras bahkan membeberkan bahwa Dasha sudah mengetahui semua kenyataan ini.

"Camkan omongan gue, Ren. Cewek yang awalnya posesif,setia, selalu ngasih kabar, selalu khawatirin Lo kemudian berubah jadi pendiam dan lebih tertutup, itu artinya dia nyerah. Dia nyerah dengan keadaan, dia nyerah sama hubungan kalian."

"Liat aja, ga lama lagi Dasha pasti putusin Lo" Darren menatap Leon nyalang, "Dia ga akan putusin gue"

"Jangan egois, brengsek! Kalau Lo bahagia sama Alika, jauhin Dasha! Lepasin dia!"

"Gue ga bisa"

"Kenapa? Apa keuntungan yang Lo ambil, bro?"

"Gue.." Darren termangu sedikit menunduk, fikiran dan perasaannya tak karuan kembali.

"Lo ga bisa maruk ambil 2 cewek.. Salah satunya pasti harus ngorbanin hati Ren. Sekarang gue tanya sekali lagi, buat apa Lo pacarin Dasha?"

Darren mengacak rambut tebalnya, "Gue pacarin dia karna gue ngelindungin Alika! Gue ngelindungin Alika dari bokap gue! Puas lo?"

"Lo udah tau Yon, awalnya gue emang cinta sama Alika. Tapi karna dare busuk Lo waktu itu, gue jadi harus terima Dasha"

Tanpa mereka sadari, Dasha terdiam di balik pohon di dekat sana. Ia menyender, memegangi dadanya yang terasa sesak. Lagi lagi ia harus mendengar kenyataan pahit mengenai hubungannya dengan Darren.

Hubungan mereka terjalin dengan rasa cinta sepihak, sementara Darren hanya memanfaatkan.

Miris menjadi seorang Dasha yang polos, sangat miris. Ia ingin marah, ia ingin mengumpat pada Darren bahkan ia ingin menghabisi laki laki itu. Namun ia tidak bisa, rasa sayangnya lebih tinggi meski sudah disakiti. Sebagian besar perasaannya masih ingin bersama Darren, tetapi fikirannya kembali lagi pada kenyataan. Darren sudah mencintai Alika lebih dulu.

POV (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang