𝗻𝗶𝗻𝗲 | 𝗱𝗲𝘁𝗲𝗻𝘀𝗶

923 162 17
                                    

Kemudian, kira-kira seminggu sebelum ujian dimulai, keputusan baru Harry untuk tidak mencampuri hal-hal yang bukan urusannya, di luar dugaan mendapat ujian. Ketika pulang dari perpustakaan sendirian pada suatu sore, dia mendengar ada yang merintih di ruang kelas di atasnya. Ketika mendekat, Harry mendengar suara Quirrell.

"Jangan-jangan-tolong jangan lagi..." Kedengarannya ada yang sedang mengancamnya. Harry bergerak semakin dekat.

"Baiklah-baiklah...," didengarnya Quirrell mengisak. Detik berikutnya, Quirrell bergegas meninggalkan kelas seraya meluruskan turbannya. Wajahnya pucat dan tampaknya dia hampir menangis. Quirrell bahkan tidak melihat Harry.

Harry menunggu sampai bunyi langkah-langkah Quirrell menghilang, kemudian mengintip ke dalam kelas. Kosong, tapi ada pintu yang terbuka sedikit di ujung satunya. Harry sudah separo jalan menuju pintu itu ketika dia ingat janjinya kepada diri sendiri untuk tidak ikut campur urusan orang lain.

Meskipun demikian, dia bersedia mempertaruhkan dua belas Batu Bertuah bahwa Snape baru saja meninggalkan ruangan, dan dari apa yang baru didengarnya, Snape pastilah berjalan dengan langkah ringan- agaknya Quirrell akhirnya menyerah.

Harry kembali ke perpustakaan. [Name] dan Hermione sedang membantu Ron belajar Astronomi dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Harry memberitahu mereka apa yang baru saja didengarnya.

"Snape berhasil, kalau begitu!" kata Ron. "Kalau Quirrell sudah memberitahu bagaimana memunahkan Mantra Anti-Sihir Hitamnya..."

"Tapi masih ada Fluffy," kata Hermione.

"Mungkin Snape sudah tahu bagaimana cara melewati Fluffy tanpa bertanya pada Hagrid," kata Ron, memandang ribuan buku yang mengelilingi mereka. "Berani taruhan, di salah satu buku di sini pasti tertulis bagaimana cara melewati anjing berkepala tiga. Jadi, apa yang kita lakukan, Harry?"

Kilat petualangan bersinar lagi di mata Ron. Tetapi Hermione menjawab sebelum Harry sempat buka mulut.

"Pergi ke Dumbledore. Itu seharusnya sudah kita lakukan sejak dulu. Kalau kita mencoba bertindak sendiri, jelas kita akan dikeluarkan."

"Tapi kita tak punya bukti!" kata Harry. "Quirrell terlalu takut untuk mendukung kita. Snape tinggal bilang dia tak tahu bagaimana troll bisa masuk pada malam Halloween dan bahwa dia tak berada dekatdekat lantai tiga. Menurut kalian, siapa yang akan dipercaya, dia atau kita? Kan bukan rahasia kita membencinya. Dumbledore akan mengira kita mengarang-ngarang supaya Snape dipecat. Filch jelas tidak akan mau membantu kita. Dia sahabat dekat Snape, dan menurut pendapatnya semakin banyak murid yang dikeluarkan, semakin baik. Dan jangan lupa, kita sebetulnya tidak boleh tahu tentang batu itu ataupun Fluffy. Itu bakal perlu penjelasan panjang."

[Name] dan Hermione kelihatannya bisa diyakinkan, tetapi Ron tidak.

"Kalau kita menyelidiki sedikit..."

"Tidak," kata Harry datar, "kita sudah terlalu banyak menyelidiki dan ikut campur."

Harry menarik peta Jupiter ke arahnya dan mulai menghafal nama bulan-bulannya.

***

Keesokan paginya, sepucuk surat dijatuhkan di meja sarapan untuk [Name], Harry, Hermione, dan Neville. Isinya semua sama: Detensimu akan berlangsung pukul sebelas malam ini.

Temui Mr Filch di Aula Depan.

Prof. M. McGonagall

Dalam kehebohan gara-gara begitu banyak angka yang dipotong dari Gryffindor, Harry sudah lupa mereka masih harus menjalani detensi. Dia mengira Hermione akan mengeluh karena mereka akan kehilangan waktu belajar semalam, tetapi Hermione diam saja. Seperti Harry dia merasa mereka pantas mendapat hukuman itu. [Name] juga tidak mengeluarkan kata apapun, karena dia sendiri sadar itu salahnya memperburuk keadaan.

── 𝐀𝐌𝐄𝐑𝐓𝐀 ; 𝗵. 𝗽𝗼𝘁𝘁𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang