𝘁𝘄𝗲𝗻𝘁𝘆 𝗲𝗶𝗴𝗵𝘁 | 𝗯𝗲𝗻𝗱𝗮 𝗽𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻

1.3K 207 173
                                        

"𝗙𝘂𝗰𝗸 𝗼𝗳𝗳! 𝗬𝗼𝘂 𝗯𝗮𝘀𝘁𝗮𝗿𝗱!"

Gadis bermanik abu terlihat menuruni anak tangga. Berlenggang dengan kaki-kakinya. Dalam hati bertanya-tanya apa yang akan Andora bicarakan padanya, dan sungguh berharap bukan tentang kejadian semalam.

Hembusan nafas jengah terdengar begitu [Name] menyadari ibunya ada di sana. Sebisa mungkin gadis bermarga Griswald itu mengukir senyum di wajahnya. "Maaf membuat kalian lama menunggu," katanya, lalu melirik tajam Harry.

Andora tersenyum hangat. "Tidak masalah. Sekarang duduklah."

[Name] menuruti perkataan Andora. Ia duduk di sebelah Harry dan berhadapan dengan Gricelda. Menoleh pada Andora, lalu bertanya, "Ada apa?"

"Kau ingat sepupumu, Kendra, Nerezza, Seren dan Drystan?" tanya Andora seraya menggerakan jarinya dengan pola memutar membuat sendok teh di cangkirnya bergerak mengaduk sendiri.

Gadis Griswald itu menggerakkan bibirnya sesekali, nampak berpikir. Bagaimana bisa ia melupakan sepupunya sendiri. Sedetik kemudian ia mengangguk kecil. "Ya, aku ingat. Ada apa dengan mereka?" [Name] bertanya balik.

"Kendra dan Drystan akan memulai tahun keempat mereka di Hogwarts. Di tahun yang sama dengan kalian, benar?" Andora mengangkat sebelah alisnya, menatap empat remaja di depannya secara bergantian.

Mereka berempat mengangguk pelan. "Lalu, Seren dan Nerezza juga akan ke Hogwarts?" [Name] bertanya lagi.

Andora mengangguk. "Seren tahun ketiga, dan Nerezza tahun kelima."

[Name] mengernyit bingung. "Kenapa mereka tiba-tiba pindah ke Hogwarts? Bersamaan pula."

"Kau tahu, kan, Seren kalau sudah merengek seperti apa?" Andora menghembuskan nafasnya. Seren, walau hanya beda satu tahun dengan [Name], sifatnya seperti berbeda lima tahun. Anaknya manis dan menyenangkan, hanya saja sangat manja, semua keinginannya harus dituruti.

Andora meneguk teh nya lalu kembali berbicara, "Anak itu selalu bilang kalau ia merindukanmu. Jadi Ruelle memutuskan memindahkannya ke Hogwarts, agar bisa bertemu denganmu disana. Ya, karena Seren tidak mau berpisah dengan kakak kesayangannya, akhirnya Kendra juga dipindahkan," jelas Andora. Ruelle adalah adik Agressor, ibu Kendra dan Seren.

"Kalau Drystan dan Nerezza kenapa? Aunt Hera juga mengirim mereka bersekolah bersamaku? Aneh sekali. Padahal ia tidak pernah suka kalau anak-anaknya bermain denganku," kata [Name]. Mengingat Hera sangat benci padanya. [Name] sendiri tidak tahu apa alasan ia bersifat begitu.

"Jaga mulutmu, [Name]," sentak Gricelda.

[Name] mengernyit tajam menatap ibu-Nya. "Kenapa, sih? Memang benar, kan? Lagipula aku sedang berbicara dengan Grandma bukan dengan Mum. Aku sedang tidak ingin ribut."

"Yah," Andora kembali membuka mulut membuat [Name] kembali mengalihkan pandangan. "Baik Hera maupun Blandford tidak memberitahu Grandma apa alasan mereka pindah kesini. Kemungkinan besar, sih, Blandford ada urusan disini." Ya, Drystan dan Nerezza adalah anak dari Blandford Griswald.

[Name] menarik nafas dalam-dalam. "Baik-aku tahu apa yang harus ku lakukan. Bisakah aku kembali ke kamar sekarang?"

"Kau belum sarapan, [Name]," kata Hermione.

"Miss Granger benar," kata Andora.

[Name] bangkit dari kursinya. Meraih lengan Harry dan membawanya ke atas. "Aku tidak lapar." Ia masuk ke kamar Harry lalu menutupnya.

Satu alis Harry terangkat. "Kenapa kesini? Kau mau melanjutkan kegiatan kita tadi pagi?" Harry tersenyum miring diakhir kalimatnya.

[Name] memukul kecil lengan Harry. "Shut up. I want cuddle," [Name] berkata dengan nada suara yang tiba-tiba menjadi lebih lembut dan manis. Membuat perasaan kesal Harry langsung luluh seketika.

── 𝐀𝐌𝐄𝐑𝐓𝐀 ; 𝗵. 𝗽𝗼𝘁𝘁𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang