𝘁𝗵𝗶𝗿𝘁𝘆 | 𝗮𝘄𝗮𝗹 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮

1.4K 212 216
                                        

!! ADA GIF KISSING YANG MUNGKIN BIKIN KALIAN TIDAK NYAMAN . KALAU TIDAK SUKA SILAHKAN DI SCROLL SAJA OK !!

mw bilang GIF 18+ tapi ak baru jalan 15 iyy ...

"Aku sudah bangkit kembali, Potter."

Voldemort menekan luka berbentuk petir di kening Harry dengan jari telunjuknya yang panjang. "AAARGH!!" Harry menjerit saat luka di dahinya tersentuh. Tak peduli seberapa keras ia mencoba untuk bergerak, ia tidak bisa. Patung yang menahannya sangat kuat.

[Name] tidak lebih baik. Keadaannya sama, terjepit oleh patung pemakaman. Tangannya terluka ulah pria itu. Air mata [Name] lolos membasahi pipi mendengar teriakkan Harry.

"Harry!"

"Argh!" Walaupun sia-sia, Harry tetap terus bergerak untuk mencoba keluar dari sana. Pria itu menoleh ke samping. Memperhatikan tiap tetes air mata yang membasahi pipi kekasihnya. Surai kelabunya yang berantakan. Ditambah lagi dengan tangan kirinya yang terus mengeluarkan darah akibat sayatan pisau. "What the fuck are you doing, Voldemort?!"

Pettigrew mendesis tajam. "Beraninya kau menyebut nama pangeran kegelapan!"

Voldemort tertawa merendahkan. Melangkah perlahan ke arah [Name] lalu sedikit menoleh ke belakang. "Hera, urus keponakan sampah mu ini."

Kepala Hera yang sedari tadi tertunduk kini terangkat. Mengangguk sesekali lalu melangkah mendekati [Name]. Tangan kanannya bergerak mengambil tongkat miliknya yang tersimpan di saku celana.

Sekeras apapun wajah Hera sekarang, [Name] masih bisa melihat sorot ke-tidak tegaan dari manik hazel Hera. "Aunt Hera, please ...."

Hera tidak sama sekali menurunkan tongkatnya. Benda itu masih mengarah lurus ke tubuh [Name]. Bibirnya bergerak mengucap sesuatu. Sangat pelan. Bahkan tidak terdengar oleh siapapun, kecuali dirinya sendiri. "Crucio!"

"AAAAAARGHHH!" Rasa sakitnya begitu kuat, begitu dahsyat, sehingga [Name] tidak lagi tahu di mana dia berada. Pisau panas serasa menusuk setiap inci kulitnya, kepala [Name] rasanya akan meledak karena rasa sakit kutukan gila ini.

"[Name]! [Name]!"

"[Name], bangun!"

[Name] bangun tersentak. Dadanya naik turun dengan napas yang tak beraturan. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, mulai dari pelipis sampai ujung kaki. Ditambah badannya yang gemetar hebat.

Gadis itu menarik napasnya dalam-dalam. Perlahan air mata turun membasahi wajah cantiknya.

"Hei, hei!" pekik Harry terkejut. Pria itu langsung menarik [Name] ke dalam pelukannya. Takut, terkejut dan bingung di waktu yang sama. "Mimpi buruk?"

[Name] mengangguk kecil di dada Harry. Masih menangis karena ia mengira itu nyata. Bukan hanya perasaannya, rasa sakit dari kutukan cruciatus itu ... juga terasa sangat nyata. Pedih.

"[Name]?"

"[Name], you okay sweetheart?" Andora mengetuk pintu kamar Harry berkali-kali.

Teriakkan [Name] tadi pastilah terdengar ke seluruh penjuru rumah. [Name] menggeleng kuat-kuat saat tubuh Harry bergerak berniat membukakan pintu. "Jangan pergi."

"Tapi-"

"Jangan tinggalkan aku, Harry. Kumohon ...."

Harry mengangguk pelan. Tangan kanannya mendorong tubuh [Name] agar semakin nyaman dalam dekapannya. "Masuk saja, Miss Griswald. Pintunya tidak dikunci."

Andora, Gricelda dan dua temannya masuk ke kamar Harry dengan wajah cemas. "Princess?" Gricelda mempercepat langkah kakinya mendekati [Name].

"Hei, hei, ada apa?" Harry dengan perlahan melepaskan tubuh [Name], membiarkan Gricelda bertanya seraya memeluk tubuh putrinya yang masih gemetar. Tak kunjung mendengar jawaban dari [Name], mereka semua serempak menoleh ke arah Harry, seolah-olah dia yang bersalah.

── 𝐀𝐌𝐄𝐑𝐓𝐀 ; 𝗵. 𝗽𝗼𝘁𝘁𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang