Mereka tiba di Hogwarts. Sedang mendengarkan Frog Choir. Tepuk tangan menggema begitu nyanyian mereka selesai.
Dumbledore bangkit dan mulai berbicara. "Selamat datang, du tahun ajaran baru," katanya dengan suara menggelegar.
"Sekarang, aku ingin mengatakan beberapa hal, sebelum kita semua menjadi terlalu sibuk dengan pesta makan kita yang sangat megah," sambungnya.
"Pertama-tama, aku merasa senang menyambut Profesor RJ Lupin, yang dengan baik hati mengisi jabatan sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam disini." Pria yang bernama RJ Lupin itu bangkit dan menunduk-salam hormat. Tepuk tangan terdengar dari seluruh great hall.
"Tentu saja, itu sebabnya dia tahu untuk memberimu cokelat, Harry," kata Hermione di sela-sela tepuk tangannya.
"Potter."
"Potter."
Harry, dan Ron menoleh ke belakang mereka, Malfoy, ya, siapa lagi?
"Apa benar kau pingsan? Maksudku, kau benar-benar pingsan?" katanya dengan seringai yang menyebalkan. Crabbe dan Goyle yang berada di dekat Malfoy ikut tertawa.
"Enyahlah, Malfoy!" sentak Ron.
"Bagaimana dia bisa tahu?" kata Harry ketika berbalik menghadap [Name] dan Hermione.
"Entahlah. Dia selalu menemukan cara untuk mengganggumu," jawab [Name].
"Guru Satwa Gaib kita selama bertahun-tahun." Suara Dumbledore membuat mereka kembali fokus. "Telah memutuskan untuk berhenti, agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan anggota tubuhnya yang tersisa. Untungnya, aku merasa senang untuk mengumumkan, bahwa posisinya akan diambil alih oleh siapa lagi selain, Rubeus Hagrid!" katanya dengan senang.
Semua murid tampak gembira mendengarnya. Terutama [Name] dan teman-temannya. Hagrid bangkit, membuat meja para guru sedikit bergetar karena pergerakannya.
"Akhirnya mengenai hal yang lebih meresahkan." Suaranya menjadi lebih pelan. Seluruh Great Hall terdiam.
"Berdasarkan permintaan Kementrian Sihir, Hogwarts sampai pemberitahuan lebih lanjut akan menjadi tuan rumah untuk para Dementor dari Azkaban, hingga Sirius Black berhasil ditangkap," jelas Dumbledore membuat semua siswa berbisik.
"Para Dementor akan ditempatkan di setiap pintu masuk sekolah. Sementara aku telah diyakinkan, kehadiran mereka takkan mengganggu kegiatan sehari-hari kita. Aku ingin memberi peringatan."
Para siswa menatap Dumbledore dengan serius. "Dementor adalah makhluk yang kejam. Mereka tak akan membedakan orang yang mereka buru dan orang yang menghalangi mereka. Oleh karena itu, aku harus mengingatkan masing-masing dari kalian untuk tidak memberikan alasan mereka untuk menyakiti kalian. Memaafkan, bukanlah sifat alami Dementor. Namun, kalian tahu, kebahagiaan bisa ditemukan bahkan di masa-masa tergelap, hanya saja, jika seseorang ingat untuk menyalakan lampunya."
***
Mereka semua berlari ke asrama masing-masing. Dari jauh, The Fat Lady-penjaga pintu asrama Gryffindor, terdengar menyanyi sambil memegang sebuah gelas kaca.
"Fortuna Major," kata Seamus.
The Fat Lady tidak mau membukakan pintu. Dia terus bernyanyi. "Dengarlah. Dia tak mau membiarkanku masuk," kata Seamus menghadap teman se-asramanya yang lain.
"Fortuna Major," ulang Harry.
"Tidak. Tunggu," kata The Fat Lady. "Lihat ini."
Dia kembali bernyanyi sekencang mungkin, membuat siapapun yang mendengarnya menutup telinga mereka rapat-rapat. Dia memukul gelas kaca itu ke dinding seraya bernyanyi, berusaha memecahkan gelasnya, namun tidak berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
── 𝐀𝐌𝐄𝐑𝐓𝐀 ; 𝗵. 𝗽𝗼𝘁𝘁𝗲𝗿
Fanfiction𖧵 ՙִՙ 𝗵𝗷𝗽 𝗳𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰, 𝗼𝗻 𝗵𝗼𝗹𝗱. Mungkin menurut orang-orang, menjadi keluarga Griswald adalah sesuatu yang dapat dibanggakan. Yah, menjadi anggota dari salah satu keluarga terkenal di dunia sihir memang mengagumkan. Tapi itu tidak seband...
