"Apa yang kau lakukan malam-malam di atas sini, Miss Griswald?" tegur Snape yang sedang berpatroli dan bertemu dengan [Name] di Menara Astronomi.
[Name] menoleh terkejut. Ia sudah berpikiran untuk kembali sesegera mungkin tadi. Namun pikiran di dalam kepalanya tidak mau menghilang, dan itu membuatnya susah untuk tidur.
"Professor, saya—"
"Dua puluh poin dari—"
"Severus," bantah sebuah suara dari belakang Snape. Pria berhidung bengkok itu menggerang sebal. Ia menoleh, mendapati Gricelda berdiri di belakangnya. "Selamat malam?" kata Gricelda.
Snape mengembuskan napasnya kasar, dengan dramatis membalikkan jubahnya lalu melenggang pergi.
Gricelda beralih kepada anak bungsunya. "Apa yang kau lakukan disini? Sebenarnya berapa banyak poin yang ingin kau hilangkan dari asramamu? Apa kau tidak kasihan pada Minerva?" omelnya.
"Tidak," jawab [Name] singkat.
Gricelda memijat pangkal hidungnya. Lelah dengan perilaku anaknya yang kadang suka seenaknya. "Kembali ke asrama. Lagipula apa yang kau lakukan di sini malam-malam?"
[Name] mengangkat bahunya. "Aku hanya kepikiran tentang perkataan Ma sore tadi. Apa ... ada kemungkinan Dabria dan Darion bersekolah di Hogwarts juga?"
***
"Sirius sudah membalas suratmu?" tanya [Name] yang muncul tiba-tiba ketika Harry sedang memegang secarik kertas.
Harry mengangguk kecil. "Ia bilang kami harus bertemu. Secara langsung," katanya tanpa memberitahu secara keseluruhan.
Niat [Name] untuk bertanya terhenti karena Harry memekik secara tiba-tiba. "Burungnya menggigit," adu Harry.
[Name] dengan cepat meraih jari Harry lalu mengisapnya perlahan. "You can suck something else besides my finger tonight," kata Harry. "You're good at sucking, hm?"
Gadis bermanik kelabu itu reflek memukul lengan kekasihnya dengan kencang. "Shut up."
"[Name], kau di sana?" panggil seseorang.
Harry memutar kepalanya, menelusuri setiap sudut, mencari siapa yang berbicara. Karena tidak ada siapa pun di sana. "Who the hell is that?" tanya Harry sedikit panik.
[Name] tertawa kecil. "Zielle, stop playing around."
Zielle menampakkan dirinya lalu memberi cengiran kecil. "Maaf," katanya. Ia menoleh pada Harry lalu melambai kecil. "Hi, Harry."
Harry mengangguk. "Halo, Zielle."
"Ma meminta kita berkumpul sebentar, ada yang ingin ia bicarakan pada kita," Zielle menjelaskan tujuannya datang menghampiri [Name]. "Kau tahu, ya, kemungkinan besar tentang Dabria dan Darion," bisik Zielle dengan pelan.
[Name] mengangguk paham. Ia berpamitan pada Harry lalu beranjak mengikuti Zielle.
Dua gadis itu sudah bersiap untuk pergi ke Menara Astronomi hingga akhirnya mereka menabrak seseorang.
"Oh, Merlin!" pekik seorang gadis yang mereka, tepatnya Zielle tabrak tadi. Gadis itu jatuh tersungkur bersama buku-buku dan perkamen yang ia bawa.
"Oh, astaga—kau baik-baik saja?" Zielle mengulurkan tangannya dengan cepat, membantu gadis itu berdiri. Sedangkan [Name] sudah berjongkok dan merapikan barang-barang yang ia jatuhkan tadi.
Gadis itu mengangguk kecil, lalu menjawab, "Yah, aku baik-baik saja." Selepas ia membersihkan rok nya yang sedikit kotor tadi, ia mengangkat kepalanya, mencari tahu siapa yang sudah menabraknya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
── 𝐀𝐌𝐄𝐑𝐓𝐀 ; 𝗵. 𝗽𝗼𝘁𝘁𝗲𝗿
Фанфикшн𖧵 ՙִՙ 𝗵𝗷𝗽 𝗳𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰, 𝗼𝗻 𝗵𝗼𝗹𝗱. Mungkin menurut orang-orang, menjadi keluarga Griswald adalah sesuatu yang dapat dibanggakan. Yah, menjadi anggota dari salah satu keluarga terkenal di dunia sihir memang mengagumkan. Tapi itu tidak seband...
