𝗳𝗶𝗳𝘁𝗲𝗲𝗻 | 𝗱𝗲𝗺𝗲𝗻𝘁𝗼𝗿

1.7K 261 104
                                        

Menyambut tahun ketiga adalah hal yang sangat menyenangkan-menurut [Name]. Menantikan petualangan-petualangan lain yang akan mereka hadapi di Hogwarts nanti.

Dari mulai menyingkirkan Quirell dan batu bertuah, serta menyelamatkan Ginny dan Harry yang membunuh basilisk di kamar rahasia.

Ron, [Name] dan Hermione menunggu Harry di Leaky Cauldron.

Ron dan Hermione-ya, bertengkar, tentu saja. Meributkan binatang peliharaan mereka, Crookshanks dan Scabbers.

"Aku memperingatkanmu, Hermione! Jika binatang sialan mu itu mengganggu tikus ku lagi, aku akan merubahnya menjadi teko!"

Hermione mendelik tajam. "Dia seekor kucing, Ronald! Apa yang kau harapkan? Itu sudah menjadi sifatnya."

"Kucing? Itu yang mereka katakan padamu? Seperti seekor babi berbulu, kalau kau bertanya padaku," balas Ron tak kalah sengit.

"Tak apa Crookshanks. Jangan dengarkan anak kecil yang kejam itu," kata Hermione, membelai kucingnya.

[Name] menggelengkan kepalanya. Lelah dengan perdebatan mereka berdua yang tak ada hentinya. "Sudahlah kalian. Berisik sekali kalian in-Harry!" [Name] menatap laki-laki yang datang dari belakang Hermione.

[Name] bangkit dari duduknya dan berlari memeluk Harry. Harry mundur beberapa langkah karena tidak siap, kemudian ia membalas pelukan [Name] dengan sama eratnya. Harry mengelus surai cokelat [Name], sedangkan [Name] menenggelamkan kepalanya di dada Harry, menghirup dalam-dalam aroma tubuh pria yang ia rindukan akhir-akhir ini.

"Aku merindukanmu," bisik [Name] pelan. Harry melepaskan pelukan mereka, dapat dilihat wajah [Name] merona sekarang.

"Aku juga merindukanmu, [Name]," balas Harry sambil tersenyum.

Pipi [Name] semakin memerah dibuatnya, dan [Name] merasa pipinya memanas. Harry terkekeh geli, ia mencubit pelan hidung [Name]. "Kau menggemaskan saat merona."

[Name] memukul pelan dada Harry. "Diamlah, kau!"

"Asik sekali ya, Mr Potter dan Miss Griswald, kami sampai dilupakan," goda Hermione.

"Diamlah, Miss Granger," balas [Name] mendelik, walau pipinya masih memerah.

Mereka kembali duduk. Membicarakan tentang liburan Ron dan keluarganya di mesir.

"Mesir. Seperti apa disana?" kata Harry.

"Brilian. Ada banyak hal-hal kuno, seperti mumi, dan makam. Bahkan Scabbers juga menikmatinya." Ron mengelus tikusnya.

"Kau tahu, orang Mesir dulu memuja kucing," kata Hermione yang sepertinya masih kesal.

"Ya, dan kumbang kotoran," balas Ron mendelik.

[Name] dan Harry terkekeh kecil. "Tidak bisakah kalian berhenti bertengkar?" tanya [Name].

"Kau tak menunjukkan kliping itu lagi, kan, Ron?" Kata Fred-atau George, entahlah, [Name] tidak bisa membedakannya.

Ron menatap malas dua kakaknya. "Aku tidak memperlihatkannya pada siapapun."

"Ya-tidak kepada siapapun. Tidak jika kau menghitung Tom."

"Pelayan di siang hari. Juru masak."

"Pelayan di malam hari."

"Pria yang tidak bisa memperbaiki toiletnya."

"Serta penyihir dari Belgia itu," kata si kembar Weasley sambung menyambung, seperti biasa.

***

Harry, [Name], Ron dan Hermione sudah berada di dalam Hogwarts Express. Mencari kompartemen kosong. Tiba-tiba teriakan Molly mengagetkan mereka semua.

── 𝐀𝐌𝐄𝐑𝐓𝐀 ; 𝗵. 𝗽𝗼𝘁𝘁𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang