𝘁𝘄𝗲𝗻𝘁𝘆 𝘀𝗲𝘃𝗲𝗻 | 𝗵𝗮𝗹𝗰𝘆𝗼𝗻

1.4K 217 245
                                    

"[Name], bawa teman-teman mu turun! Makan malam sudah siap," pekik Gricelda.

"Coming, Mum!"

[Name] dan tiga temannya beranjak dari kamar masing-masing dan turun ke bawah seperti perkataan Gricelda tadi. Mereka semua duduk di kursi meja makan dengan tenang.

"Bagaimana kabar kalian selama kami tinggal beberapa hari ini?" tanya Andora.

"Erm-" [Name] meneguk ludahnya. Mengingat kemarin ia dan teman-temannya mendatangi tempat yang tidak boleh ia kunjungi. "Baik-semuanya baik-baik saja."

Andora menaikkan sebelah alisnya. "Kau yakin?"

[Name] mengangguk cepat. "Tentu."

"Ya sudah, kalau begitu, ayo makan," kata Gricelda. "Kau tidak mau cerita sesuatu, [Name]?" kata Gricelda seraya menatap anaknya.

Dahi [Name] berkerut. Detak jantungnya berdetak lebih cepat. Apa Gricelda tahu kalau ia telah pergi ke halaman belakang? "Erm-cerita apa?"

Gricelda melirik Harry. "Biasanya kau selalu membicarakannya tiap makan malam."

[Name] tersedak nyaris menyemburkan makanan di mulutnya kalau saja ia tidak bisa menahannya. Harry memberikan [Name] air di hadapannya dengan kekehan kecil. "Pelan-pelan, astaga."

[Name] terbatuk, masih berusaha menormalkan keadaannya. [Name] meneguk habis air yang diberikan Harry. Setelah selesai, ia mendelik ke arah Gricelda. "Mum!"

Andora dan Gricelda terkekeh bersama. "Tapi ibumu benar, [Name]. Kau selalu membicarakannya tiap malam," goda Andora.

"Grandma! Uh-bisakah kita lanjutkan saja makan malam ini? Ada yang ingin kutanyakan pada kalian berdua."

"Baiklah."

Makan malam selesai. Mereka masih berkumpul di meja makan, menunggu apa yang akan [Name] katakan pada mereka. "Sebentar." [Name] berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya, mengambil beberapa barang disana.

"Apa itu?" tanya Andora begitu [Name] kembali.

[Name] menaruh sebuah kotak di atas meja, yang isinya benda-benda yang kemarin ia dan tiga temannya temukan. Gadis ber-iris kelabu itu menarik nafasnya dalam-dalam, lalu membuka kotak di hadapannya. "Mum dan Grandma tahu benda apa ini?" kata [Name] seraya menunjukkan isi kotak tersebut pada dua wanita kesayangannya.

Mata Gricelda membulat. Dadanya naik turun bersamaan dengan nafasnya yang memburu. "Kau-" Gricelda menatap nyalang mata [Name].

"Grice-"

"Dari mana kau dapat itu?" tanya Gricelda dingin.

[Name] meneguk ludahnya dengan kasar. "Aku-h-halaman belakang."

"Bukankah Mum sudah bilang agar kau tidak pergi kesana?!"

"Tapi Mum-"

"Kenapa kau tidak pernah mau mendengarkan perkataan Mum?! Tidak bisakah kau menuruti apa yang Mum katakan barang sehari saja!"

"Aku selalu menuruti perkataanmu, Mum!" [Name] ikut menaikkan intonasi bicaranya. "Sejak kecil-sejak dad pergi, Mum menyuruhku ini itu, aku selalu menurutinya!"

"Beraninya kau berteriak!"

"Aku tidak akan berteriak kalau Mum tidak memulainya!"

"Aku tidak akan memarahimu kalau kau tidak datang kesana!"

"Memangnya apa yang salah dengan halaman belakang? Tidak ada, Mum! Untuk apa kalian semua menyembunyikan semua ini dari ku selama bertahun-tahun?"

Gricelda bangkit dari duduknya, memukul meja dengan kasar membuat suara menggelegar terdengar di seluruh penjuru ruangan. "Kami melakukan itu untuk keselamatan mu, tentu saja, apa lagi?!"

── 𝐀𝐌𝐄𝐑𝐓𝐀 ; 𝗵. 𝗽𝗼𝘁𝘁𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang