Om Penculik

1.7K 252 20
                                    

"Malam ini gue nggak pulang"
Rendy A.D
-
-
-
___________________________________

Hari ini hari senin, hari yang paling dibenci seluruh siswa-siswi merah putih. Dimana mereka harus mengikuti upacara dan harus mendengarkan pembina upacara yang selalu memberi amanat yang sangat membosankan.

"Hari ini lo harus bener bener sekolah, udah beberapa hari lo gue biarin nggak sekolah. Untuk kali nggak boleh bolos lagi ya" Ucap Rendy ketika mengantarkan Asya didepan kelas Asya.

"Siap papa" Jawab Asya sembari hormat kepada Rendy.

"Hari ini gue ke lab, dan nanti malam gue nggak pulang" Ucap Rendy lagi mengusap puncak wajah Asya gemas.

"Kalau gitu nanti gue pulang dianter si akar ya?"

"Iya, Raka nanti pulang sekolah anterin cewek gue pulang" Jawab Rendy sembari memberitahu Raka yang sedang menghapus papan tulis didalam kelas.

"Okey siap" Jawab Raka kesenangan.

"Yaudah gue duluan ya, see you my girl" Ucap Rendy sembari melambaikan tangannya dan segera pergi meninggalkan Asya.

"See you singa idiot" Ucap Asya juga melambaikan tangannya.

Asya pun segera masuk ke kelas nya dan segera duduk di bangkunya. Belum lama Asya duduk, bell ucapara sudah berbunyi. Asya pun segera meraih ranselnya dan mencari topi dan dasinya.

"Ayo sya cepetan, nanti telat" Ucap Raka membuat Asya semakin gugup. Pasalnya Asya kehilangan dasinya, padahal Asya yakin tadi sebelum berangkat dirinya sudah memasukan dasinya di ransel.

"Mati gue, dasi gue lari kemana sih? Nggak mungkin juga kan travelling ke Amerika" Gumam Asya sembari mengeluarkan barang barangnya dari ranselnya.

"Apa gue pinjem dasi singa idiot aja? Kan dia nggak ikut upacara. Tapi gue harus ke lab dulu dong, pasti bakal telat nandi"

"Apa gue pura-pura nggak enak badan aja? Ah mereka pasti nggak akan percaya, gue kan udah buat alasan itu berulang kali" Ucap Asya kebingungan.

"Oke gue pinjem singa idiot aja, gapapa telat nanti gue nyumpel dibelakang aja" Ucap Asya segera berlari keluar menuruni tangga.

"Hei cewek cerewet" Sapa seorang cowok yang sedang menaiki tangga.

"Eh om penculik, lo mau culik gue lagi? Nanti aja ya kalau gue habis upacara" Ucap Asya kemudian segera menuruni tangga lagi.

"Lo mau upacara? Terus mana dasi lo?" Ucap Gerry menahan lengan Asya. Iya yang disebut Asya om penculik itu adalah Gerry.

"Nah itu masalahnya gue nggak bawa jadi gue mau ke lab buat minjem dasinya singa idiot, udah ya nanti gue telat"

"Pake aja dasi gue" Ucap Gerry, Asya pun segera menarik dasi Gerry dari lehernya hingga membuat Gerry tercekik.

"Pelan pelan dong sakit, nih" Ucap Gerry melepaskan dasinya dan segera memberikan kepada Asya.

"Makasih dadah om penculik" Ucap Asya segera pergi masuk kelapangan, tanpa memikirkan asal usul Gerry bisa ada disana.

Beginilah keadaan Asya sekarang, sedang bosan berdiri dilapangan diantara teman temannya. Sebenarnya Asya bukan bosan saja, namun juga lelah berdiri. Selama ia sekolah belum pernah ia mengikuti upacara sampai selesai.

MAGER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang