Datang bulan

2.2K 275 10
                                    

"Jangan gerak"
Asyilla S.Q

Bell istirahat merah putih berbunyi. Kini semuany sedang berhamburan keluar kecuali Asya. Ia memilih untuk tetap duduk sembari memegangi perutnya yang sakit karena datang bulan. Sungguh hal itu sangat dibenci oleh Asya, apalagi ketika ia tidak membawa pembalut. Heuh malang sekali nasib mu nak.

"Bella, Biya bantuin gue" Rengek Asya sebelum Bella dan Biya keluar kelas.

"Jangan bilang lo mau minta digendong buat ke kantin" Tebak Abiya.

"Bukan"

"Terus lo mau apa?" Tanya Bella dengan tatapan kebingungan.

"Sini deh" Asya pun berbisik ke Bella untuk memintanya membelikan pembalut dan kiranti.

"Emm nanti aja ya sya, sekarang gue laper banget! Nanti habis dari kantin kita beliin kok" Ujar Abiya segera menarik lengan Bella untuk mengikutinya keluar.

"Heuh punya temen nggak bisa diandelin banget sih" Desis Asya kesal.

Sedangkan kini Bella dan Abiya sedang berjalan menuju kantin meninggalkan Asya sendirian dikelas.

"Kok lo ngga mau bantu Asya sih?" Ucap Bella heran.

"Gue punya rencana tau" Jawab Abiya dengan senyum penuh teka teki.

"Rencana apa?" Tanya Bella mengernyitkan alisnya.

"Kita harus cari Rendy dulu"

"Gue ngapain sih lo cari itu orang?mau digantung lo" Ujar Bella merinding ketika mendengar nama Rendy.

"Lah emang kenapa?dia kan ngga makan lo"

"Tetap aja dia itu serem, lo ingat nggak waktu dia banting hp baru gue? Huh betapa kejamnya Rendy" Ucap Bella sembari mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu.

"Tapi diganti kan?"

"Iya juga, sore langsung dianter loh! Lebih bagus dari punya gue sebelumnya lagi" Ucap Bella girang.

"Eits kok malah bahas itu sih" Decak Abiya ketika perbincangannya meleset jauh.

"Oh ya jadi apa rencana lo?"

"Kan gue udah bilang kita harus cari Rendy dulu" Ujar Abiya dengan nafas gusar.

Mereka pun segera berjalan menyusuri koridor dan menghampiri Rendy yang sedang menuliskan sesuatu dipapan kelasnya.

"Ren" Panggil Biya dengan takutnya.

"Hmm" Rendy pun segera menoleh mengarah Abiya dan Bella dengan tatapan tajamnya.

"Sini deh" Ucap Bella memberanikan diri.

"Apa?" Tanya sendiri sembari membuang spidol ke sembarangan tempat dan segera menghampiri Bella dan Biya.

"Emm Asya lagi sakit dikelas" Ucap Biya gelagapan.

"Hah? Sakit apa?" Entah kenapa Rendy begitu mencemaskan Asya.

MAGER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang