Ketahuan

1.8K 254 20
                                    

"Jangan kaya' anak kecil dong sya!"
Rendy A.D
-
-
-
____________________________________

"SYA!!" Teriak Rendy sembari mengejar Asya di sepanjang lorong merah putih.

"ASYA" Teriak Rendy lagi, namun Asya tak menghiraukannya dan tetap berjalan sesuka hatinya.

Disinilah Asya sekarang, sedang duduk termenung di sebuah bangku taman belakang merah putih.

"Sya" Panggil Rendy sembari menghentikan langkahnya. Nafasnya tak beraturan karena sedari tadi terus menerus mengejar Asya. Sedangkan Asya hanya mendongakkan kepalanya menatap Rendy di depannya.

"Kenapa lo kabur?" Tanya Rendy dengan nafas gusarnya.

"Kenapa?" Tanya Asya menatap Rendy tajam. Sedangkan Rendy hanya menatap balik tatapan Asya. Sungguh Rendy tidak tau apa kesalahannya hingga membuat Asya marah padanya.

"Lo mikir dong" Bentak Asya membuat Rendy naik darah.

"Oh gara-gara kejadian dikantin?"

"Iya"

"Cuma gitu doang apa masalah nya sih?"

"Gitu doang? Heh Ren, lo ikir dong. Kalau gara-gara kalimat lo tadi mereka tau kalau kita udah nikah, terus gimana? Lo mau seluruh merah putih tau" Ujar Asya dengan sangat kesalnya.

"Jangan kayak anak kecil dong sya! Gue cuma bilang gitu, mereka juga nggak bakal tau kalau kita udah nikah" Jawab Rendy tak mau kalah.

"Jadi kalian udah nikah" Suara dari Rigel membuat Asya dan Rendy mematung sejenak. Sedangkan Joshua masih berlarian mengejar Rigel dan Dirga.

"Ke markas sekarang" Ucap Rendy dianguki Rigel dan Dirga. Rendy pun segera menarik lengan Asya untuk dibawanya ke markas.

"Mau kemana lagi?" Tanya Joshua yang baru datang dengan nafas tak beraturan.

"Ke markas" Jawab Rigel tak berekspresi.

Merekapun segera berjalan menuju parkiran dan menaiki motornya masing-masing. Mereka segera bergegas pergi ke markas. Diperjalanan Asya hanya terdiam dengan air mata yang perlahan terjatuh dan membasahi pipinya. Asya hanya takut kalau Rigel dan teman-temannya akan memberitahu semua orang tentang pernikahannya dengan Rendy.

Setelah mereka sampai, merekapun masuk kedalam ruangan inti yang hanya boleh dimasuki Rendy, Joshua, Rigel dan Dirga. Dan kini Asya pun ikut masuk dan duduk disofa kebanggaan Rendy. Sedangkan Rendy hanya berdiri disamping Asya dan menatap tiga temannya dengan tatapan tajam.

"Joshua" Panggil Rendy dengan nada mematikan.

"Kenapa lo nggak tahan mereka?" Tanya Rendy mendekati Joshua. Sedangkan Joshua sama sekali tidak takut dengan gertakan Rendy.

"Gue udah tahan" Jawab Joshua dengan santainya. Rendy pun hanya mendengus kesal. Rendy percaya bahwa Joshua tak akan berbohong dengannya.

"Dan kalian berdua jangan sampai memberitahu siapa pun tentang ini" Gertak Rendy menunjuk Rigel dan Dirga.

"I-iya Ren" Jawab Rigel dan Dirga bersamaan dengan nada takutnya. Bagaimana pun keadaannya Rigel dan Dirga pasti akan tetap takut dengan Rendy.

"Bagus, kalau kalian berani macam macam_" Rendy menggantungkan kata katanya dan meraih sebuah pistol dinakasnya.

"Iya Ren, kita janji nggak bakal ngasih tau rahasia ini ke siapapun. Sumpah deh. Yang penting jangan bunuh gue Ren" Ucap Rigel gelagapan ketika melihat Rendy memegangi pistol. Sedangkan Dirga sekarang sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

MAGER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang