Insiden Konyol

2.3K 293 8
                                    

Happy reading😍
-
-
-
______________________________

Siang itu Rendy mengantarkan Asya ke UKS karena Asya sedang pusing dan tidak enak badan. Ketika Asya berjalan Asya tidak sengaja menginjak kakinya sendiri hingga mengakibatkan dirinya ingin terjatuh. Asya tidak sengaja menarik kerah baju Rendy hingga kancingnya lepas. Rendy yang sama sekali tidak siap menahan Asya itu akhirnya jatuh tepat diatas Asya.

"Ngapain kalian disini?" Kalimat yang terdengar dengan suara tinggi itu milik pak Sucipto, wakil kepala sekolah yang juga mengajar mapel bahasa Inggris.

"Berduaan lagi, bangun" Bentaknya lagi membuat keduanya segera berdiri tegap menatap pak Sucipto.

"Tadi Asya mau jatuh_" Jawaban Rendy yang belum selesai terpotong oleh pak Sucipto.

"Alasan! Ikut saya ke ruang kepala sekolah" Ujar Pak Sucipto dengan garangnya.

Rendy dan Asya hanya menganguk setuju dan mengikuti pak Sucipto menuju ruang kepala sekolah. Disana Rendy dan Asya dihadapkan langsung dengan kepala sekolah merah putih.

"Jelaskan apa yang kalian lakukan di UKS tadi" Ucap bapak kepala sekolah dengan tenangnya.

"Jadi tadi Asya mau jatuh terus reflek narik kerah saya pak sampai kancingnya lepas satu, terus saya coba tangkap Asya tapi kualahan jadi saya juga ikut jatuh tepat diatas Asya. Saat saya mau bangun pak Sucipto datang dan mengira saya melakukan hal yang aneh aneh pak" Jelas Rendy, Rendy memang punya sisi baik kepada orang yang lebih tua. Maka dari itu dia adalah murid kesayangan di merah putih, selain pintar basket Rendy juga pintar dalam pelajarannya. Walaupun dia juga bisa bersikap kasar semaunya. Intinya sikap Rendy tergantung mood nya.

"Alasan! saya lihat dengan mata saya sendiri kalau kalian itu lagi berciuman" Ujar pak Sucipto dengan lempeng nya.

"Ya Allah ciuman apa sih pak? Ga usah fitnah deh" Kilah Asya begitu kesal.

"Saya akan panggil orang tua kalian sekarang" Keputusan Kepala sekolah begitu saja membuat Asya dan Rendy sama sama membulatkan matanya sempurna. Mereka tidak habis pikir dengan keputusan bapak kepala sekolah yang tiba-tiba ingin memanggil kedua orang tua mereka masing-masing.

Selang setengah jam kedua orang tua dari Rendy dan Asya pun datang. Berhubung papa Rendy adalah rekan kerja papa Asya jadi mereka memilih untuk berangkat bareng dari kantor. Sedangkan bunda Asya dan mama Rendy saling janjian didepan gerbang sebelumnya.

"Jadi sekarang bagaimana pak?" Tanya Hendra papa Asya dengan tenangnya, ia tau bahwa putri satu satunya itu tidak akan berani berbuat hal konyol seperti itu.

"Mereka harus menikah" Ucapan pak Sucipto membuat Asya mendengus kesal tidak percaya dengan semuanya. Hanya karena insiden konyol, mereka harus menikah? Benar benar tidak masuk akal.

"Baik, asalkan pihak sekolah harus menutupinya sampai mereka berdua lulus dari merah putih, saya tau hal seperti ini pasti hanya salah faham" Jawab Ghofur papa Rendy dengan mudahnya.

"Ngga Asya ngga mau nikah, Asya ngga ngelakuin apa apa, bunda" Ujar Asya merengek dipelukan bundanya.

"Iya sayang bunda tau, tapi ini sudah keputusan sekolah"  Ucap Indah bunda Asya mengusap rambut Asya berusaha menenangkan hati putrinya itu.

MAGER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang