Kadaluwarsa

1.9K 259 29
                                    

"Saya udah racunin dia"
Rendy A.D

Pagi yang sangat cerah. Hari ini Asya berangkat sekolah dengan si akar kesayangannya lagi. Maklumin saja kalau Rendy sekarang lagi sibuk didunia fisikanya sampai ke markas pun jarang.

"Nanti pulang sama siapa?" Tanya Raka sembari membuka helmnya.

"Sama singa idiot lah" Jawab Asya menyerahkan helmnya ke Raka.

"Oh gitu, yaudah nanti langsung gue tinggal loh ya"

"Iya" Asya pun menganguk setuju. Setelah itu merekapun segera berjalan menuju kelasnya. Disana Asya melihat Bella dan Abiya sedang asik mengobrol, pasti lagi ghibah hehe.

"Eh Asya, udah dateng lo?" Tanya Bella menatap Asya.

"Nggak ngantuk?" Sahut Abiya sembari mengunyah snacknya.

"Enggak" Jawab Asya segera duduk disamping Bella.

"Eh kalian tau nggak, Olimpiade tahun ini siapa yang ikut?" Ucap Bella membuat teka teki namun sayangnya Asya sudah tau itu.

"Tau" Jawab Asya membuat kedua sahabatnya itu menatap Asya dengan tatapan cengo kebingungan. Biasanya Asya ketika ditanya tentang apapun tidak pernah tau, tapi kenapa soal Olimpiade bisa tau. Kan aneh!

"Dih main main lo ya? Nama satu kelas aja nggak tau, apa lagi seseorang yang ikut Olimpiade" Sinis Bella tak percaya.

"Singa idiot, Joshua, Lina" Ucap Asya membuat Abiya langsung tersedak. Ternyata Asya benar-benar tau tentang Olimpiade itu.

"Kok lo tau sih?" Tanya Biya disela sedaknya.

"Taulah singa idiot kan su_" Lagi lagi Asya hampir saja keceplosan.

"Su apa sya?" Tanya Bella penasaran.

"Su-su-Suruhan gue maksudnya. Iya itu, suruhan gue hehe" Jawab Asya dengan raut wajahnya yang panik.

"Dih halu lo? Mana mungkin si Rendy jadi suruhan lo. Yang ada lo kali jadi suruhan Rendy" Decak Abiya.

"Iya deh gue suruhan Rendy" Ujar Asya daripada nanti makin panjang.

"Nih mulut bener bener gak bisa diajak kompromi yah" Batin Asya memalingkan wajahnya.

Karena seharian Rendy dilab jadi Rendy tidak bisa menganggu Asya lagi disekolah. Asya merasa kehidupan sekolah nya kembali sempurna, walaupun itu hanya sementara.

Seperti yang Asya bilang tadi pagi. Sepulang sekolah Asya tetap bersama Rendy dan itu sudah keputusan Rendy yang sudah tidak bisa diganggu gugat.

"Lo mau makan dicafe atau mampir markas aja?" Tanya Rendy sembari menjalankan motornya.

"Ke markas" Jawab Asya dengan nada tinggi.

"Pelan pelan dong kalau ngomong, ngegas mulu'" Ujar Rendy merasa kesal dengan Asya yang berteriak tepat di telinganya.

"Hehe gue kira lo tuli" Ucap Asya cengengesan.

"Udah bagus ya lo sekarang, nggak takut sama gue"

"Ngapain juga gue takut sama lo" Ucap Asya dengan nada paling pelan.

MAGER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang