"Awas saja kalian semua"
Bapak Sucipto
-
-
-
_________________________________________Siang itu disaat semuanya sedang berhamburan keluar kelas dan memilih istirahat dan singgah dikantin, empat penguasa merah putih memilih untuk bermain basket dilapangan. Sudah lama mereka tidak bermain basket. Dengan kesibukan Rendy dan Joshua untuk mempersiapkan Olimpiade, mereka tidak sempat bermain main dengan temannya. Padahal basket adalah hoby mereka.
"LEMPAR KE GUE REN" Teriak Rigel dan dianguki Rendy. Rendy pun segera mengoper bolanya ke Rigel dan Rigel pun segera memasukkan bolanya ke ring dengan mudahnya.
"AAAAAA RIGEL"
"SEMANGAT YA"
"KEREN BANGET"
"UHH RENDY GANTENG BANGET"
"ANDAI GUE JADI PACARNYA MEREKA"
"OH RIGEL"
"JOSHUA, DIRGA SEMANGAT"
Begitulah teriakan teriakan para siswi merah putih yang sedang berbaris dipinggir lapangan menyaksikan para cogan sedang bermain basket. Apalagi ada ke empat penguasa merah putih.
"Asya" Panggil Bella dari bibir pintu kelasnya. Sedangkan Biya hanya mengikuti langkah Bella.
"Kalian dari mana sih? Kok ninggalin gue" Ujar Asya sembari menguap.
"Dari kantinlah" Jawab Bella mendekati Asya.
"Lagian lo tidur terus sih" Cibir Abiya sembari mengunyah snacknya.
"Ck, jangan jadiin tidur gue sebagai alasan kalian ninggal gue" Decak Asya kesal.
"Yaya sorry! Eh gue panggil lo tuh bukan buat debat presiden" Ujar Bella tersadar akan tujuannya yang melenceng.
"Terus?"
"Keluar yuk" Ajak Bella dengan senyum teka teki.
"Ngapain?"
"Lihat para penguasa merah putih basket" Jawab Biya spontan.
"Mager"
"Gue seret mau?" Ucap Bella kesal dengan kebiasaan Asya.
Tanpa persetujuan Asya mereka berdua segera menarik lengan Asya dengan paksa. Jika tidak begitu Asya tidak akan mau berjalan keluar kesal hanya dengan alasan mager nya.
"Kalian jahat banget deh sama gue" Ucap Asya dramatis.
"Ck, caper banget dah tuh cabe kecombrang" Cibir Biya menatap vega yang sedang berteriak sembari melompat lompat layaknya orang gila.
"Emang udah nggak waras tuh bocah" Sahut Bella menyetujui ucapan Biya.
"Ngapain sih kita disini? Panas tau" Sinis Asya mengambil posisi duduk berjongkok.
Sedangkan Bella dan Abiya hanya membiarkan Asya melakukan apa yang Asya mau. Mereka berdua sedang sibuk menyaksikan para cogan merah putih sedang bermain basket.
"Sya itu Rendy kok mlah berhenti kenapa ya?" Tanya Abiya heran menatap Rendy yang tiba-tiba keluar lapangan dan meraih sebuah jaket jeans nya.
"Tanya aja si singa" Jawab Asya tak menghiraukan Biya.
"Eh si Rendy kesini Sya" Ucap Bella membuat Asya menatap Rendy yang sedang berjalan ke arahnya.
Rendy pun segera melemparkan jaketnya ke arah Asya membuat Asya kebingungan. Rendy pun ikut berjongkok dan berbisik ke telinga Asya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [END]
HumorBELUM DIREVISI [FOLLOW, VOTE, KOMEN] DISARANKAN BAGI YANG BARU MEMBACA LANJUTKAN SAMPAI 15 PART DULU, BIAR NANTI TAU KEBENGEKAN YANG SESUNGGUHNYA 😂 Mungkin menikah karena saling mencintai itu berakhir bahagia, namun bagaimana jika menikah nya karen...