WGTD

1.1K 221 49
                                    

"Astaghfirullahalazim, bersoda banget kamu sya!"
Rigel Bramasta
-
-
-
_________________________________

Liburan kenaikan kelas selesai dan kini mereka harus masuk kembali seperti biasa di SMA Merah Putih. Dengan tingkatan yang berbeda membuat Asya semakin tidak peduli dengan sekolahnya.

Pagi yang sangat cerah. Oh,,, tidak, tidak cerah. Seperti pagi biasa yang tidak pernah istimewa, bahkan pagi ini Asya sangat kacau. Semua peralatan sekolahnya tertinggal di apartemen Rendy, sedangkan kini ia masih tinggal bersama Feyra sahabat barunya itu.

"Masa iya gue harus pergi ke apartemen sekarang? Kan nggak mungkin. Bakalan telat nanti." ujar Asya kebingungan. Feyra yang melihat itu segera membuka lemarinya dan meraih seragam barunya. Niatnya Feyra akan menggunakannya di awal kelas 12 ini, namun sepertinya Asya lebih membutuhkannya.

"Nih pakai seragam gue aja." ucap Feyra menyerahkan seragam barunya.

"Terus lo pake apa?" tanya Asya melongo.

"Gue pake seragam lama aja." jawab Feyra kembali berbalik badan ke lemari lagi.

"Emm, kalau gitu seragam baru gue yang di apartemen buat lo aja. Setuju nggak?"

"Oke! Oh ya kalau sepatu gue nggak punya yang baru, tapi gue punya dua. Lo pilih yang mana?" tanya Feyra memperlihatkan dua pasang sepatu fantofel berwarna hitam itu.

"Terserah aja, gue orangnya menerima apa adanya." ucap Asya sembari menyengir kuda.

"Kalau gitu yang ini gimana? Kan kaki lo kecil." Feyra memberikan sepatu yang ukurannya paling kecil. Ia tahu jika sepatu punyanya itu pasti kebesaran untuk Asya.

"Coba lo pake!"

Asya pun segera mencoba sepatu yang Feyra pinjamkan itu. Walaupun itu ukuran yang kecil, namun tetap saja masih kebesaran untuk Asya yang mungil.

"Masih kebesaran ya?" tanya Feyra.

"Hehe gapapa, nanti gue kasih kertas aja depannya." ucap Asya tersenyum manis.

Setelah keduanya selesai bersiap mereka segera berangkat ke sekolah. Mereka berangkat dengan mengendarai motor scoopy merah muda milik Feyra itu.

Sesampainya disekolah mereka segera berlarian menuju mading sekolah untuk melihat daftar nama mereka masing-masing. Asya yang sudah yakin akan dipindah di kelas IPS segera mencari namanya di barisan 12 IPS, dari IPS 1-5.

Tidak disangka nama Asya tidak ada dibarisan kelas IPS, padahal Asya yakin bahwa dirinya akan masuk kelas IPS 5.

"Asya!" teriak Abiya dan Bella bersamaan. Dengan wajah yang tidak bersemangat membuat Asya kebingungan.

"Kita nggak satu kelas." ucap Bella membuat Asya terpaku.

"Emang iya?" tanya Asya tidak percaya.

"Iya! Gue sama Bella masuk ke IPS 2, sedangkan lo masuk ke IPA 1." jawab Abiya membuat Asya membulatkan matanya sempurna. Mana mungkin Asya bisa masuk ke kelas orang jenius.

"Terus akar? Akar sekelas sama gue kan?" tanya Asya khawatir jika sahabat kecilnya itu tidak ada di dekatnya. Bella dan Abiya menganguk mengiyakan membuat Asya sedikit lebih tenang. Setidaknya ia masih punya Raka yang menemani dikelasnya.

MAGER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang