Selamat membaca 😍
-
-
-
-Sepulang sekolah Asya memilih untuk pulang bersama Raka dan Rendy pun menyetujuinya, karena Rendy juga harus pergi ke markasnya.
"Akaar"panggil Asya dengan suara meninggi agar Raka yang sedang mengendarai motor itu mendengar.
"Ada apa?" Tanya Raka dengan santainya.
"Gue kangen nasi goreng nya bang gendut" Jawab Asya memeluk Raka.
"Jadi?" Sebenarnya Raka sudah tau jika nantinya Asya akan mengajaknya untuk membeli nasi goreng, namun entahlah Raka hanya ingin bertanya.
"Ya ayo ke sana lah! Gitu aja pake nanya" Jawab Asya kesal dan melepaskan pelukanya.
"Gitu aja marah"
"Budu"
Raka pun segera membawa Asya untuk membeli nasi goreng bang gendut yang tidak jauh dari gang rumah Asya sebelumnya.
"Bang gendut" Sapa Asya dengan senyum merekah indah.
"Eh neng Asya. udah lama ngga kesini, kemana aja neng?" Tanya bang gendut yang sedang membungkus nasi goreng pesanan orang.
"Iya nih, Asya lagi banyak tugas" Jawab Asya ngeles. Ya kali seorang Asya mengerjakan tugas.
"Oh, mau berapa bungkus neng?" Tanya bang gendut lagi.
"Tiga bang" Jawab Asya.
"Yaudah tunggu ya neng, tinggal satu nih selesai"
"Iya bang" Jawab Asya dan segera duduk di kursi plastik yang sudah disiapkan bang gendut.
Sedangkan Raka kini hanya berdiam dengan mengamati ponselnya.
"Akarr" Rengek Asya melihat Raka lebih suka menatap ponsel dari pada dirinya.
"Ada apa sih sya?" Tanya Raka sembari mengetik.
"Lo lagi chattingan sama siapa sih? Kok heboh banget" Tanya Asya terheran.
"Emm, lihat nih sya" Raka memperlihatkan ponselnya. Disana terlihat bahwa Raka sedang chattingan dengan gadis yang bernama pelangi.
"Siapa dia?" Tanya Asya yang tidak tau siapa itu pelangi.
"Lo ngga kenal pelangi?"
"Engga" Asya menggeleng kuat.
"Dia kan wakil ketua OSIS disekolah kita" Jawab Raka menepuk jidatnya sendiri.
"Emang iya?" Asya benar-benar tidak tau siapa itu pelangi. Bahkan ketua OSIS disekolahnya pun Asya tidak tau.
"Kok gue ngga kenal! Kalau ketua OSIS namanya siapa?" Untuk kedua kalinya Raka menepuk jidatnya lagi.
"Kan ketua OSIS namanya Gilang! Yah wajar ajalah, nama sekelas aja lo ngga hafal apa lagi orang luar" Raka memaklumi kemageran Asya untuk mengingat nama manusia disekitarnya. Sedangkan kini Asya hanya menyengir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [END]
HumorBELUM DIREVISI [FOLLOW, VOTE, KOMEN] DISARANKAN BAGI YANG BARU MEMBACA LANJUTKAN SAMPAI 15 PART DULU, BIAR NANTI TAU KEBENGEKAN YANG SESUNGGUHNYA 😂 Mungkin menikah karena saling mencintai itu berakhir bahagia, namun bagaimana jika menikah nya karen...