Tok,,, tok,,, tok,,,
"Rendy, Asya bangun nak sekarang kalian harus sekolah loh" Ketukan pintu itu membuat Rendy terbangun.
"Ren" Lagi lagi Kirana memanggilnya.
"Iya mah iya Rendy bangun" Jawab Rendy malas.
"Cepetan mandi, nanti kamu telat loh" Ujar Kirana lagi.
"Iya"
Sebelum Rendy benar-benar bangun ia melihat sosok yang begitu manis disampingnya, yang tak lain ialah Asya.
"Ngapain lo lihatin gue?" Tanya Asya yang tiba-tiba membuka matanya.
"Si-siapa juga yang lihatin lo" Jawab Rendy gelagapan.
Asya hanya diam dan menarik selimutnya lagi.
"Bangun! Mandi! Sekolah!" Ujar Rendy menarik selimut yang menutupi wajah Asya.
"Lima menit lagi" Jawab Asya dengan suara serak.
"Cepetan mandi atau gue yang mandiin lo" Kalimat Rendy membuat Asya membuka matanya dan nembulat sempurna.
"Gimana? Mau gue mandiin?" Ucap Rendy membuat Asya segera bangun dan berlari menuju kamar mandi.
Sedangkan Rendy kini memilih untuk mandi dikamar mandi lainya. Kalau menunggu Asya selesai bisa bisa Rendy ketiduran lagi.
Selesai mandi Rendy kembali ke kamarnya. Rendy sangat heran dengan Asya yang belum selesai mandi.
"Dasar cewek, mandi atau dzikir sih lama banget" Cibir Rendy sembari mencari seragamnya.
"Idiot ambilin handuk gue" Teriak Asya dari dalam kamar mandi.
"Mau mandi ngga bawa handuk gimana sih" Gerutu Rendy dan segera meraih handuk Asya.
"Nih"
"Mana?"
"Buka dong pintunya"
"Ogah nanti lo ngintip"
"Engga"
Asya pun membuka pintu kamar mandi dan segera mengeluarkan satu tangannya meminta handuk. Namun Rendy malah menarik tangan Asya hingga Asya keluar dari kamar mandi.
"Huaaaaa, bunda" Teriak Asya segera menarik handuk yang dikenakan Rendy dan segera melilitkan ditubuh mungilnya itu.
"Huaaaaa, akarr" Teriak Asya kedua kalinya ketika tak sengaja melihat pisang Rendy. Rendy pun segera menutuonya dengan handuk Asya yang terjatuh. Sedangkan Asya masih menutup matanya dengan telapak tangannya.
"Udah" Ucap Rendy, dan Asya pun segera membuka matanya dan berlari mengambil seragamnya kemudian kembali masuk ke kamar mandi lagi.
"Dasar mesum" Cetus Asya.
Sedangkan Rendy sekarang hanya tersenyum mengingat kejadian tadi.
"Benar-benar bodoh" Gumamnya.
Pagi itu Asya terpaksa berangkat dengan Rendy. Sungguh ini pertama kalinya Asya berangkat sekolah tidak bersama Raka. Disisi lain kini Raka malah kerumah Asya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [END]
HumorBELUM DIREVISI [FOLLOW, VOTE, KOMEN] DISARANKAN BAGI YANG BARU MEMBACA LANJUTKAN SAMPAI 15 PART DULU, BIAR NANTI TAU KEBENGEKAN YANG SESUNGGUHNYA 😂 Mungkin menikah karena saling mencintai itu berakhir bahagia, namun bagaimana jika menikah nya karen...