"Ah elah, gitu doang! "
Asyilla Syahla Q
-
-
-
_________________________________Satu minggu berlalu. Kini SMA Merah Putih mengadakan ujian kenaikan kelas yang ketiga. Rigel pun yang sudah sembuh juga sudah bisa mengikuti ujiannya.
Pagi itu Asya berangkat sendirian. Sedangkan Rendy sudah berangkat terlebih dahulu, karena harus ke lab untuk membantu Joshua menyelesaikan risetnya.
Sesampainya dikelas Asya segera membuka bukunya untuk ia pelajari tentang bab bab yang akan ada di soal ujiannya. Walaupun Asya tidak begitu mengerti karena sejak dulu ketika pelajaran dia hanya tidur, tapi setidaknya hari ini dia berusaha agar nilainya bisa bagus seperti yang Rendy inginkan.
"Lo kesambet setan mana sih? Kok beberapa hari ini lo jadi kutu buku!" Ujar Bella terheran melihat Asya yang membaca buku tanpa henti.
"Berisik! Jangan ganggu gue," Sinis Asya tetap fokus pada bukunya.
"Kenapa nggak belajar sama Rendy aja biar mudah?" Tanya Abiya yang juga heran dengan sikap Asya.
"Dia nggak belajar" Jawab Asya menutup bukunya.
"Kenapa?" Tanya Bella dan Abiya bersamaan.
"Singa idiot nggak usah belajar tetep rangking satu kali!" Ujar Asya dianguki Bella dan Abiya. Mereka tahu betul Rendy seorang yang sangat cerdas, walaupun sedikit dingin.
"Eistt, tahun ini dikelas ini, gue yang rangking satu" Sahut Raka yang tiba tiba datang dengan rambut yang acak acakan dengan keringat yang mengalir deras diwajahnya.
"Ck, tahun lalu aja nggak ada Rendy lo rangking 20 apalagi sekarang ada Rendy and the geng, anjlok lah lo!" Decak Abiya membuat Raka mendengus kesal.
"Eh, lo habis mandi ya kar? Rambut lo acak acakan emang nggak sisiran?" Tanya Asya yang terheran dengan kondisi Raka itu.
"Gue habis lari dari gang rumah sampe halte" Jawab Raka sembari duduk di bangkunya yang tidak jauh dengan bangku Asya, Bella, dan Abiya.
"Lari? Biru mogok lagi? Emang harus pake lari gitu? Kan ini masih pagi!"
"Iya si biru emang mogok, tapi gue lari bukan karena takut telat, tapi karena dikejar anjing pak Tohir tuh" Jawab Raka membuat tawa Asya pecah karena jawaban Raka yang dikejar anjing pak Tohir salah satu tetangganya.
"Lah kok bisa? Mau nyuri mangga nih pasti" Tebak Asya dianguki Raka.
"Makannya jangan nyuri, lebih baik kan minta" Ucap Bella dianguki Abiya.
"Kalian nggak tau aja, kalau ada yang minta mangga nggak bakalan dikasih. Justru disantet lah!" Ujar Asya di sela tawanya. Sedangkan Raka mengacungkan jempolnya atas penjelasan Asya.
"Makannya gue milih nyuri daripada minta" Ucap Raka lesu.
"Emang iya kalau ada yang minta disantet?" Tanya Bella tidak percaya.
"Kalian mah nggak percaya sih. Dulu gue sama Asya pengen benget makan mangga. Nah terus Asya ngajak gue buat minta mangga pak Tohir, eh pas minta bukannya dikasih malah dibentak. Gue sama Asya kabur dong. Keesokan harinya gue sama Asya dapat kiriman paket dari pak Tohir. Kalian tau isinya apa? Boneka santet dong!" Ucap Raka menceritakan kejadian masa lalunya dengan Asya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGER [END]
HumorBELUM DIREVISI [FOLLOW, VOTE, KOMEN] DISARANKAN BAGI YANG BARU MEMBACA LANJUTKAN SAMPAI 15 PART DULU, BIAR NANTI TAU KEBENGEKAN YANG SESUNGGUHNYA 😂 Mungkin menikah karena saling mencintai itu berakhir bahagia, namun bagaimana jika menikah nya karen...