Perginya Rendy

1.6K 269 34
                                    

"Dada gue sesak"
Asyilla S.Q
-
-
-
__________________________________

Hari ini Rendy harus segera bersiap untuk berangkat ke Bandung. Yang pasti Rendy ke Bandung karena Olimpiade Fisika yang sudah ia bicarakan bulan lalu. Sebenarnya Rendy ingin sekali mengajak Asya ikut dengannya, namun karena itu tidak mungkin jadi Rendy akan menitipkan Asya ke bundanya lagi untuk sementara.

Siang itu Rendy kebingungan mencari Asya. Disetiap sudut apartemennya sudah ia cari namun tidak ada Asya disana. Rendy bingung harus mencari Asya dimana lagi. Satu tempat yang Rendy belum lihat, yaitu dikamarnya sendiri.

Betapa terkejutnya Rendy ketika melihat Asya sedang duduk bersila didalam kopernya. Dengan air mata yang mengalir di pipinya membuat Rendy semakin bingung. Ada apa dengan istri kecilnya itu?

"Sya" Panggil Rendy lirih, Asya hanya menoleh tanpa menjawab panggilan Rendy. Semakin Rendy mendekat semakin deras juga air mata Asya yang mengalir.

"Lo kenapa?" Tanya Rendy duduk berjongkok didepan Asya.

"Singa idiot! Bawa gue juga" Ujar Asya dengan suara serak.

"Gimana bawanya? Ini acara sekolah, lo nggak boleh ikut!" Ucap Rendy mendongakkan kepalanya menatap Asya.

"Gue duduk di koper lo juga mau kok, yang penting gue ikut lo. Gue nggak mau jauh jauh sama lo. Nanti kalau gue kangen gimana? Kalau nanti disana lo selingkuh gue nggak tau gimana?" Ujar Asya semakin keras menangis.

"Kalau lo kangen, telepon aja gue" Ucap Rendy berdiri dan mengusap puncak rambut Asya.

"Kalau lo ketemu cewek cantik terus selingkuh gimana?"

"Gue nggak bakalan selingkuh Asya" Jawab Rendy duduk disamping Asya.

"Kalau lo dideketin cewek bilang kalau lo udah punya pacar cantik banget gitu ya?" Ucap Asya memanyunkan bibirnya membuat Rendy gemas sendiri.

"Iya sayang" Jawab Rendy dengan senyum manisnya.

"Huaaaaa,,,, dada gue sesak" Teriak Asya sembari menangis.

"Jangan nangis dong, gue janji nggak bakal selingkuh kok" Ucap Rendy menurunkan Asya dari kopernya. Asya pun segera memeluk Rendy dan tidak mau turun dari gendong depannya.

"Gue ikut ya?" Ucap Asya lagi membuat Rendy bingung. Harus dengan cara apa dirinya membujuk Asya.

"Tapi itu nggak mungkin sya" Ucap Rendy sembari berjalan membawa Asya. Ia membiarkan Asya memeluknya dan meminta gendong depannya. Mungkin dengan begitu Asya bisa sedikit tenang.

"Jahat banget sih" Sinis Asya semakin erat memeluk Rendy.

"Lo mau apa? Nasi goreng bang gendut? Atau milktea gula sama esnya sedikit? Atau ke markas buat makan snack?" Tanya Rendy mencoba membujuk Asya.

"Nggak mau! Gue maunya ikut lo titik nggak pake koma" Ujar Asya menolak beberapa tawaran dari Rendy.

"Atau gini aja, setelah Olimpiade gue bawa lo ke Bandung jalan jalan mau?" Ucap Rendy lagi membuat Asya berhenti menangis.

MAGER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang