09

12.3K 1.1K 79
                                    

"Kamu mau melihat kamar ku ?" Tanya Hans memojokkan Luki di sudut bathtub.

"Ng-nggak.. makasih" jawab Luki berusaha mendorong dada Hans, tapi tangan Luki di tarik oleh Hans lalu kecupan singkat dia berikan di pergelangan tangan Luki.

Blush.
Semburat merah muda terlihat jelas di kedua pipi Luki.

"Kamu tau, aku bukan pria yang sulit tapi nggak juga mudah.. kalau aku suka sama seseorang, aku bakal kasih apapun yang ku punya.. aku suka sama ka-"

Plak!
Luki menampar wajah Hans.

"Hei!! Aku belum selesai ngomong!"

"Iuuhh.. kamu kayak kecoa" kata Luki dengan wajah jijik. Hans mengerutkan alisnya kesal.

"Kamu ini benar-benar bikin kesabaran ku habis!" Hans langsung menggelitik pinggang Luki.

"Uaaahahahaha!! Jangan...jangan!! Aku nggak tahan dipegang di pinggang!! Ahahahaha!!"

Senyum terukir di bibir Hans, perlahan dia mendekat lalu mengecup bibir Luki.

Luki membulatkan matanya.
Hans terkekeh pelan melihat reaksi Luki.

Beberapa kali Hans mengecup bibir Luki lalu menarik leher Luki, Hans melumat bibir bawah dan atas Luki bergantian.

"Mmnnn!!" Luki berusaha mendorong Hans tapi tangannya di tahan oleh Hans.

Hans mengigit bibir bawah Luki yang berhasil membuka mulut Luki, Hans mendorong lidahnya bermain di dalam mulut Luki.

"Nnn.. ! Mnnn..." Perlahan tubuh Luki melemah.

"Ah-hah.." Hans melepas pangutan bibir keduanya lalu menatap mata Luki lekat.

"Aku suka sama kamu" kata Hans yang berhasil membuat Luki syok, dia hanya diam menatap Hans.

"Kenapa muka mu gitu ?" Hans terkekeh pelan melihat mimik wajah yang Luki buat.

Push!

Luki mendorong Hans menjauh darinya, Luki keluar dari dalam bathtub dengan semua pakaian yang basah.

"Luki!" Hans mengejar Luki yang berniat keluar dari dalam kamar mandi, tapi kamar mandi Hans di lengkapi dengan pin sandi jadi dia tidak bisa semudah itu keluar dari sana.

Berkali-kali Luki menekan nomor tapi selalu salah.
"Kamu bisa merusak pintunya!" Hans menahan tangan Luki yang langsung Luki tepis lalu menatap Hans dengan wajah takut.

"Ja-jangan pernah mikir aku bakal nerima perasaan kamu, apa yang kamu lakuin.. apa yang kamu kasih bikin aku makin benci sama kamu.." kata Luki menatap Hans.

".. jangan gara-gara aku nerima ajakan makan malam trus mau mandi  sama kamu, aku bakal suka sama kamu juga ? Jangan berharap.. aku nggak akan termakan rayuan kamu walaupun kamu membeli pulau sekalipun!"

Hans bisa melihat tangan Luki bergetar.
"Luki.. buat kejadian yang lalu, aku minta maaf.. aku tau aku salah, aku menyesali semuanya sekarang"

Luki tersenyum sinis.
"Menyesal ? Enak banget ngomong gitu.. "

"Luki, aku benar-benar minta maaf" Hans berniat menyentuh Luki tapi Luki menghindar.

".. gimana bisa aku maafin kamu, kamu lupa apa yang sudah kamu lakuin sama aku juga orang lain ?" Tanya Luki.

"Aku tau, aku ingat.. makanya aku mau perbaikin semua ini" kata Hans.

"Kamu tau, di sentuh kamu aja aku ngerasa kayak kena kotoran.. "

".. mansion milik mu itu penuh dengan dosa besar, kamu ngambil banyak video dan foto dari korban-korban mu, kamu juga menindas orang-orang yang nggak mampu ngelawan.. kamu bernaung di bawah nama keluarga mu, jadi kamu bebas ngelakuin apa aja asal bahagia.. kalau saja aku Tuhan, aku bakal masukin kamu ke neraka!!"

Hans mengepalkan tangannya lalu mendekat.
"Ma-mau apa?! Ugh!" Luki langsung berjongkok melindungi dirinya, dia takut Hans memukulnya tapi dugaan Luki salah.

Pip..pip..pip.. klik.
Hans membuka pintu kamar mandi lalu mengambil handuk menyelimuti tubuh Luki.

"Sebelum kamu pergi, ganti baju mu dulu.. nanti kamu demam, tunggu sebentar disini"

Hans keluar dari kamar mandi mengambil kemeja juga celana pendek miliknya.

Hans menaruh pakaian tadi di atas lemari kecil di dalam kamar mandi.

Luki menatap Hans.
"Pakai ini, aku mau ganti baju juga di kamar ku.. ini ada jas hujan juga kalau kamu mau pulang" Hans tersenyum kecil lalu keluar dari kamar mandi.

Hans masuk ke dalam kamarnya, beberapa menit kemudian Hans bisa mendengar pintu depan terbuka.

'Luki!' Hans keluar dari kamarnya hanya memakai celana tanpa baju, dia berlari keluar. Dia bisa melihat Luki memakai jas hujan yang Hans taruh dekat pakaian, Luki berlari menerobos derasnya hujan.

"Shit!!" Hans meninju dinding rumahnya lalu berjongkok meremas rambut basahnya.

"Aku nggak serius mau kamu pergi" gumam Hans.

.
.

Bersambung ...

Bott(OM) 21+ || Remake ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang