26

14.7K 1.1K 76
                                    

"Aku masih di bawah umur, usia ku dua bulan lagi baru 17 tahun " kata Luki pada pria yang sibuk menscroll tabletnya.

"Perjanjian tetaplah perjanjian.. aku nggak punya waktu banyak buat dengar alasan mu" kata pria ini dengan wajah datar.

Luki meremas celananya.
"Apa kamu senang melakukan kejahatan ? Pemerkosaan, penculikan.. kamu tau hukuman berat yang akan kamu terima kalau aku melapor ke polisi"

Pria yang bernama Hans ini menarik nafasnya berat, dia benar-benar lelah mendengar ocehan Luki sepanjang jalan ke arah mansion megahnya.

Hans menaruh tabletnya lalu menatap Luki.
"Apa yang kamu mau ? Uang.. perhiasan ? Sebutkan apa aja yang bisa aku kasih buat menutup mulut mu itu"

Luki mengerutkan alisnya.
"Aku nggak semurah itu, apa yang ku lakuin sekarang demi teman.. lagi pula ini hanya satu minggu, kamu juga akan kembali ke Jerman.. aku bakal lupain semua ini dan anggap kamu nggak pernah ada" Luki menopang dagunya melihat keluar kaca mobil.

Hans menyibak rambutnya lalu melihat kearah Luki. Dia mengingat kejadian tadi subuh dimana Luki menelpon Hans, karena sebelum Dery dan Luki keluar dari mansion milik Hans.

Hans sempat memberi Luki kartu namanya. Hans tidak menduga Luki menukar dirinya untuk kebebasan Revan dan Dery.

Bahkan Luki tidak mau dibayar sepeser pun, dia hanya meminta Hans jangan menganggu mereka berdua. Luki juga mau menuruti semua keinginan Hans selama seminggu sebelum Hans kembali ke Jerman.

Hans merasa tertantang dengan sikap Luki, Luki bahkan tidak keberatan walaupun di gang bang sekalipun asalkan Hans menuruti keinginan Luki juga.

Sesampainya di mansion.
Luki bisa melihat beberapa mobil terparkir di halaman mansion Hans.

Luki tau, pasti mereka mengadakan pesta sex lagi malam ini.

"Kenapa diam ? Ayo jalan" Hans mendorong punggung Luki.

Luki mengepalkan kedua tangannya lalu ikut berjalan ke arah pintu. Saat pintu terbuka, Luki bisa melihat beberapa orang mabuk dan banyak yang berhubungan badan tanpa merasa malu.

Luki mengigit bibirnya.
Dia tau bahaya yang akan dia hadapi, tapi semua ini dia lakukan agar Dery dan Revan bisa bebas dari cengkraman Hans.

Hans membawa Luki naik ke lantai dua bersama dua bodyguard Hans yang setia mengikuti langkah keduanya.

Mereka masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu. Hans menyuruh Luki duduk di kasur, kedua bodyguard Hans mendekat kearah Luki.

Hans berjalan menuangkan wine ke gelas lalu duduk di sofa kecil melihat kedua bodyguardnya mulai meraba juga mengecup wajah Luki.

"Nn.." Luki hanya bisa mengepalkan kedua tangan menahan rasa jijik yang terus membesar di dadanya. Dia tidak pernah membayangkan akan terlibat dengan orang seperti Hans.

Luki melirik Hans yang hanya tersenyum kearah Luki lalu menyerup wine di gelasnya. Dia seolah menikmati pertunjukan live ini.

Saat tubuh Luki terbaring, Luki meremas kuat seprei kasur.
'Senyumnya bikin aku mual ! Kenapa orang kayak dia matinya lama ?!' kesal Luki pada Hans.

.
.

Bersambung ...

Bott(OM) 21+ || Remake ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang