Tiga hari berlalu.
Hans terus meneror Luki, Luki bahkan memblokir nomor Hans untuk kedua kalinya."Jangan pernah menelpon ku lagi!" Kesal Luki membanting ponselnya ke atas kasur.
Dia merasa sangat kecewa dengan Hans, bagaimana bisa Hans pergi dan datang sesuka hatinya tanpa perduli perasaan Luki.
Ding
Dong.Luki mengintip dari jendela kamarnya, dia bisa melihat kurir berdiri di depan pintu rumah. Dia bergegas turun melihat paket siapa yang datang karena Luki tidak pernah memesan barang, Luki berpikir mungkin milik kedua kakaknya.
"Permisi, paket !"
Luki membuka pintu.
"Iya ?" Jawab Luki.Kurir tadi memberitahu kalau paket yang dia bawa untuk Luki, Luki mengatakan kalau dia tidak memesan apapun tapi dia tetap menerima paket tadi.
Luki membuka paket yang ternyata berisi setangkai mawar di dalamnya.
"Mawar ?" Luki mengambil mawar tadi lalu membaca kertas yang ada di bawah mawar.Luki bisa melihat kertas undangan dengan alamat yang tertera.
"Ada yang nikah atau ulang tahun kah ? Teman kakak mungkin ya ?" Luki mencoba menghubungi kakaknya tapi kedua kakak Luki mengatakan, teman mereka tidak ada yang menikah atau berulang tahun.Merasa aneh, Luki memilih mengabaikan undangan tadi. Tapi rasa penasaran Luki mengalahkan pikiran negatifnya.
"Tapi kan lumayan kalau ada makanan, oh mungkin undangan dari teman sekelas...ya mungkin aja" gumam Luki.
Luki bergegas mandi karena dia baru pulang sekolah, Luki berdandan rapi lalu naik ojol pergi ke alamat tadi.
Sesampainya disana, Luki tidak melihat ada pesta. Tempatnya gelap juga sedikit mencurigakan karena banyak semak-semak setinggi pinggang Luki.
Saat Luki berjalan masuk.
Cahaya terang langsung tertuju ke Luki yang ternyata dari sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari Luki.
Luki mencoba melihat siapa yang membawa mobil ke tempat seperti ini, Luki bisa melihat seseorang berjalan kearahnya.
'Siapa ?' batin Luki bertanya-tanya.
Saat orang tadi mendekat, dia bisa melihat jelas wajah Hans.
"Hans ?" Luki menatap Hans tidak percaya.
"Sudah ku duga kamu pasti datang, ini buat kamu" Hans menyodorkan buket bunga mawar yang dia bawa kearah Luki.
"Jadi kamu yang ngirimin aku paket?" Luki mengepalkan tangannya.
"Iya, aku yang ngirimin kamu paket, kamu memblokir nomor ku lagi.. kamu memang suka bikin orang lain khawatir" Hans berniat menyentuh kepala Luki tapi tangan Hans langsung di tepis oleh Luki.
"Cukup.. jangan bersikap sok manis, sejak awal kamu nggak serius kan buat hubungan ini ?" Kata Luki dengan suara pelan.
"Kamu ngomong apa ?"
"Aku bilang jangan pernah coba deketin aku lagi ! Aku nggak akan luluh sama rayuan kamu!" Luki berbalik berniat pergi, tapi Hans dengan cepat memeluk Luki dari belakang.
"Hei! Jangan gini ... Kita belum ngomong panjang lebar kan?! Aku belum jelasin apapun?!"
"Lepas!! Hans!! Aku nggak mau lihat muka kamu lagi!!"
Hans langsung menjentikkan jarinya.
Perlahan lampu-lampu di sekitar mereka hidup.Deg!
Luki bisa melihat layar proyektor menampilkan beberapa foto Luki.
Luki terdiam di pelukan Hans.Ternyata selama ini Hans mengambil foto Luki secara diam-diam sebelum keduanya menjalin hubungan saat Hans berusaha menanam mawar untuk Luki waktu itu.
"Oke.. " Luki bisa melihat video Hans dengan pakaian berkebun juga sekop di tangannya.
".. ini sudah hari kedua, kamu lihat tanamannya belum tumbuh.. aku akan berusaha lebih keras lagi.."
Video terus menampilkan proses Hans menanam mawar tadi hingga hari ini dimana Hans menyiapkan sendiri lampu-lampu di kebun mawar yang sudah mekar sempurna ini.
Hans mendekat ke kamera.
".. aku tau kamu marah, aku minta maaf dengan segala kekurangan ku.. ku harap kamu suka dengan dekorasi ini.. " wajah Hans terlihat sedih.".. aku nggak tau kamu mau datang atau nggak, tapi kalau kamu datang kamu bisa melihat video ini sayang.."
Senyum kecil Hans perlihatkan.".. Hei, coba lihat ke bawah" dalam video Hans menunjuk ke bawah.
Luki spontan melihat kebawah, dia cukup kaget saat melihat apa yang ada di tangan Hans.
Hans memegang kotak cincin emas putih bermata berlian kecil di tengahnya.
Hans yang memeluk Luki dari belakang menyandarkan dagunya di pundak Luki lalu memasang cincin tadi di jari manis Luki.
"Untuk apa ini ?" Tanya Luki.
Hans menarik tangan Luki lalu mengecupnya singkat.
"Selamat ulang tahun my little kitty~" bisik Hans lembut.Blush!
Wajah Luki memerah, karena merasa kesal beberapa hari ini Luki sampai melupakan hari ulang tahunnya sendiri..
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bott(OM) 21+ || Remake ✅
RomansaJadi simpanan tante-tante seksi udah biasa. Gimana kalau jadi simpanan om-om manis nan baby face ?