01

67.3K 2.8K 105
                                    

Deru nafas berat juga desahan terdengar dari kamar hotel bernomor 234.

"Aahh~" keringat terlihat membasahi kulit rosy-pale milik pria bermata bulat yang terbaring dengan kedua kaki terbuka lebar.

"Hah.." pria lain yang tengah mengagahinya sejak setengah jam lalu menyibak rambutnya yang sudah basah oleh keringat.

"Cepat~" katanya manja mengusap perut terbentuk pria yang tiba-tiba berhenti menghantam holenya.

"Heh, om selalu bisa ngerayu aku, hm~" ujar pria yang berusia lebih muda darinya.

"Kamu belum keluar jadi.. um,~♡" dia mengigit bibirnya.

"Iya.. iya.. Jangan salahin aku ya kalau om nggak bisa jalan nanti" goda pria yang punya tubuh atletis di atasnya.

Dengan hati-hati pria bernama Dery menarik kedua tangan pria manis ini untuk mengubah posisi mereka berdua.

"Eh! Dery.. bentar, kalau gini...Akh!" Dery mengubah posisi dimana si om manis bernama Revan duduk diatas tubuh Dery, yang secara otomatis p*nis Dery masuk lebih dalam lagi.

"Om pengen aku cepat klimaks kan.. coba om yang gerak" pinta Dery seraya mengecup singkat dada Revan.

"Ah, aku ?"

"Hm, dari awal kan aku terus yang muasin om, coba gantian" ujar Dery.

Revan menatap Dery yang tersenyum kearahnya, perlahan Revan mengatur posisi lalu mulai menaik turunkan pinggulnya.

"Ah .. Mm...!" Revan menahan tubuhnya di dada Dery, curi-curi  pandang Revan melirik seperti apa wajah yang Dery buat dibawahnya.

"Nggak usah ngintip om.. gerak aja, enak kok" Dery terkekeh pelan.

"Eh-Ah.. aku nggak ngintip!" Jawab Revan tersipu malu.

"Haha, dasar...baru dipuji bentar udah berhenti" Dery mendorong pundak Revan lalu mulai menghantam kasar lagi hole Revan.

"Uaahh!! Aahh...!! Aahhh!! Nnnggg!! Ha-Ah!!" Revan menarik seprei kasur yang sudah tidak terbentuk lagi mencoba menyalurkan rasa sakit dan nikmat dibawah sana.

'Shit! Ini orang seksi banget.. manis pula!' Batin Dery melihat Revan yang terbaring dibawahnya, sensasi nikmat terasa sampai ke ubun-ubun Dery.

Dery menahan kedua kaki Revan lalu mendorong p*nisnya masuk seutuhnya.

"Ugh!" Dery menumpahkan spermanya di dalam hole Revan.

Desahan nikmat terdengar keluar bersamaan dengan klimaks Dery. Revan bisa merasakan sesuatu yang hangat memenuhi holenya.

Perlahan Dery menarik p*nisnya keluar, dia bisa melihat hole Revan berdenyut.

"Enak banget ya om ?" Tanya Dery jahil.

"Ugh! Jangan ngomong gitu.. malu tau!" Revan membalik tubuhnya mencoba menyembunyikan rona merah muda di kedua pipinya.

"Nggak apa-apa, Dery ngerasa hal yang sama juga kok~"

Perlahan Dery berbaring di samping Revan lalu mengecup pundak Revan, saat Dery berniat memberi kissmark di pundak Revan.

Push.

Revan mendorong kepala Dery.
"Perjanjiannya nggak ada ciuman atau kissmark kan ?"

Dery melirik cincin emas dijari manis kanan Revan.

"Hm, maaf.. maaf"
Dery memeluk Revan manja.

"Gimana sekolah mu ?"

"Kurang baik" jawab Dery.

"Kenapa ?"

"Teman-teman pada punya sepatu yang lagi trend itu.. sedangkan aku nggak punya, jadi nggak semangat belajar"

"Sepatu yang punya motif aneh itu ? Serius lagi trend ?" Dery mengangguk mengiyakan pertanyaan Revan.

"Kamu mau ?" Tanya Revan lagi.

"Iya, tapi nggak punya duit om"

"Mau ku beliin atau tf uangnya ?"

"Eh! Serius ?!"

"Hm, serius" Revan mengangguk.

"Beli aja gimana ? Om mau temenin sekalian om liat-liat juga ?! Mau couplean ?"

"Ah.. ke toko sepatu berdua ?" Wajah Revan terlihat bingung.

Dery yang paham langsung mencubit pipi Revan.
"Becanda, nanti ada yang liat om kan gawat.. biar Dery beli sendiri, nanti om tf aja uangnya"

Revan tersenyum lalu mengusap rambut Dery
"Kalau udah dapat sepatunya belajar yang rajin ya"

Dery langsung mempoutkan bibirnya.
"Om bukan papah ku"

"Eh.. iya ya!" jawab Revan yang langsung menarik tangannya dari kepala Dery.

"Hahaha.. ! Dasar eh!" Dery memeluk Revan gemas.

"Hehe..maaf" Revan ikut tertawa.

'Andai pacar udah ku cium! Gemes banget sih ini orang!' Batin Dery, tapi dia cepat sadar diri, kalau dia hanya sebatas simpanan.

.
.

Bersambung ...

Bott(OM) 21+ || Remake ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang