09

26.5K 1.6K 75
                                    

Revan pov ~

Hans Bramansa, anak kedua dari pengusaha ternama Bramansa Group.
Ayahnya memiliki anak perusahan di berbagai negara.

Saat ini Hans memegang anak perusahaan yang ada di Jerman. Bergerak dalam bidang pakaian dan perhiasan, Hans menjadi satu-satunya pria termuda Asia yang berhasil sukses hingga kancah Internasional.

Tapi dibalik kesuksesan Hans, seseorang masih menyimpan trauma mendalam.

Ya, orang itu aku.

Kejadiannya sudah bertahun-tahun lalu saat kami masih sekolah. Hans menjadi siswa populer berkat pengaruh ayahnya, siapa yang tidak mengenal Hans, semua tau dia.

Semua penjuru sekolah mendambakan pria satu ini dan salah satunya adalah aku. Entah sejak kapan aku suka memperhatikan Hans yang saat itu menjadi kapten tim basket.

Dia terlihat bersinar saat bermain basket, wajah cerianya saat memenangkan pertandingan membuat aku ikut merasakan kebahagiaannya.

Tanpa ku sadari, Hans juga melihat aku yang sering duduk sendiri di antara para penonton.

Kata pertama yang dia ucapkan padaku.
"Hai, aku Hans.. mau berteman ?"

Siapa yang menyia-nyiakan kesempatan emas ini, menjadi teman orang populer dan tentu orang yang ku suka bagaikan sebuah mimpi.

Setelah satu bulan dekat, Hans menanyakan sesuatu yang membuat aku terkejut.

"Rev, kamu gay ?"

Aku tidak langsung menjawab pertanyaan Hans, ada jeda seolah aku berpikir untuk mencari alasan.

Tapi belum sempat aku mengelak, Hans mengurung ku diantara dinding lalu menanyakan hal lain yang membuat aku terpaku di tempat ku berdiri.

"Rev, kamu suka aku kan ?"

"Ka-kamu ngomong apa, ak-"

"Kamu suka aku kan ?" Hans menarik dagu ku, mata kami bertemu. Jantung ku berdebar sangat kencang.

Hans mendekat mengecup pelan bibir ku, ciuman pertama ku yang terasa sangat manis.

Hans kembali menanyakan pertanyaan yang sama. Aku meremas lengan baju Hans ..

"Iya, aku suka kamu Hans" dan jawaban itu akhirnya keluar dari bibir ku.

Ku pikir kami akan menjadi pasangan yang romantis juga penuh cinta tapi aku salah.

Pengalaman pertama ku.
Bukan bersama Hans, tapi bersama teman-temannya.

Dia hanya duduk menonton teman-temannya yang memaksa juga menjajal minuman beralkohol ke dalam mulut ku.

Rasa sakit di tubuh kalah oleh rasa sakit di dada ku, aku benar-benar terluka.

Hans datang mendekat, lalu menekan-nekan bibir bawah ku.

"Hans.. please stop.. Hans, aku nggak mau ini" aku menangis menarik baju Hans tapi dia malah tersenyum mendengar suara ku yang sudah serak.

"Cup..cup, nggak apa-apa.. keluarin lidah kamu Rev.. "

Aku mengeleng, tapi Hans malah menahan dagu ku lalu mencium ku dengan lembut.

"Mm.. Mmm..."

"Hah.." Hans melepas pangutan bibir kami.

"Revan ~" Hans mendorong jarinya masuk, menekan-nekan lidah ku didalam sana.

Awalnya aku tidak suka dengan perlakuan Hans yang hampir membuat ku muntah tapi setelah beberapa kali, aku menyukai sentuhan Hans didalam mulut ku.

Tanpa menyetubuhi ku pun Hans mampu membuat aku klimaks. Teman-teman Hans berdecak kagum, padahal mereka berusaha keras membuat aku keluar tapi selalu gagal.

Sejak hari itu, Hans mencoba sex dengan ku hanya berdua saja. Aku yang awalnya membenci Hans atas perlakuannya pada ku, perlahan luluh lagi saat dia mengatakan menyukai ku.

Bertahun-tahun kami menjalin hubungan tanpa status hingga akhirnya kami tinggal bersama di apartemen ku, hadiah pertama yang ku dapat dari Hans adalah cincin emas yang ku pikir tanda ikatan kami tapi ternyata aku salah.

Aku memberanikan diri untuk bertanya kejelasan status kami, apa yang Hans pikirkan tentang ku ? Apa yang dia lihat dari diriku ?

Tapi jawabannya membuat luka didada ku kembali menganga.

"Aku hanya suka sex dengan mu"

"Ha-hanya itu ?"

"Hm," jawabnya tanpa perduli perasaan ku. Hans bahkan pergi ke Jerman tanpa meminta pendapat dari ku terlebih dahulu.

Aku..
Hanya bayangan baginya.
Kadang terlihat dan kadang hilang.

Tapi tiba-tiba dia kembali.
Dan mengatakan kalau dia merindukan ku.

Apa aku sebodoh ini ?
Kenapa aku sangat mencintai orang yang jelas-jelas melukai ku berulang kali.

.
.

Bersambung ...

Bott(OM) 21+ || Remake ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang