"Trus aku harus apa ? Jadi fanboy mu ?" Tanya Luki.
Albert berdiri dari posisi duduknya.
"Kamu berani melawan ku ? Kamu cukup menarik"Grep!
Albert menarik kasar tas Luki."Hah!! Hei.. aku cuma punya satu tas !! Jangan di tarik, ini hadiah dari kupon undian!!" Protes Luki.
"Jangan khawatir aku bisa beli 100 yang lebih bagus dari ini" kata Albert.
Albert terus menyeret Luki hingga masuk ke dalam ruangan dengan single bed di dalamnya. Orang bernama E yang tadi menculik Luki juga ikut masuk.
Albert mendorong Luki ke atas kasur.
Luki menatap Albert dengan tatapan kesal.Albert mengulurkan tangannya seolah meminta sesuatu pada E.
Pria bernama E tadi langsung menaruh sarung tangan hitam juga botol di tangan Albert."Kamu pasti pernah berhubungan s*x dengan Hans kan ?" Tanya Albert memasang sarung tangannya.
"Itu privasi, kenapa aku harus ngasih tau kamu ?"
"Tentu aku harus tau.." Albert mendekat lalu mengurung Luki di antara tangannya.
".. supaya aku tau kamu sukanya main kasar atau lembut" seringai terlihat di bibir Albert.
'Ah.. kita mulai lagi' batin Luki yang sudah bisa menebak lanjutan dari semua ini.
.
.Hans terus menelpon nomor Luki tapi tidak ada jawaban. Hans yang merasa khawatir pergi ke rumah Luki, tapi kedua kakak Luki mengatakan kalau Luki belum pulang dari tadi sore.
Kakak wanita Luki berpikir mungkin Luki pergi ke tempat Dery karena keduanya berteman dekat.
Hans langsung menelpon Revan, Revan memberi ponselnya pada Dery.
"Aku nggak tau, tadi sore dia pulang.. terakhir kami pisah di gerbang sekolah" kata Dery.
"Hubungi aku kalau dia nelpon kamu atau ada ke tempat kalian"
"Iya, nanti ku kasih tau" jawab Dery.
Dery menekan tombol merah lalu mengembalikan ponsel Revan.
"Kenapa Der ?" Tanya Revan."Luki hilang, aku mau pergi nyari ya om.. aku takut dia ngelakuin yang aneh-aneh soalnya pagi tadi dia lihat berita pertunangan Hans" Dery mengambil jaket juga ponselnya.
"Iya, hati-hati ya" kata Revan, Dery tersenyum kecil lalu mengusap pipi Revan.
"Jangan buka pintu buat orang asing, aku pergi dulu"
"Hm," Revan mengangguk.
Dery pergi mengendarai motornya, dia menyusuri taman sampai jembatan bahkan sekolah mereka yang sudah tutup tapi Dery tidak menemukan sosok Luki.
"Hah...kemana kamu Luk ?" Dery kembali berkeliling mencari Luki.
Begitu pula dengan Hans yang menyusuri sekitar kota bahkan gang sempit. Hans juga bertanya pada beberapa orang dengan memperlihatkan foto Luki tapi tidak seorang pun melihat Luki.
Hans dan Dery punya satu pikiran.
Mereka takut Luki bunuh diri setelah melihat berita Hans.Saat melewati taman kota, Hans tidak sengaja melihat Dery. Hans menghentikan mobilnya lalu berjalan kearah Dery yang tengah duduk di bangku taman.
Dery terlihat menelpon Luki tapi sama seperti Hans, tidak ada jawaban dari Dery.
"Duh.. kemana ini anak ?" Dery jadi panik sendiri.
"Gimana ?" Tanya Hans yang sudah berdiri di dekat Dery.
"Belum nemu, aku nelpon juga nggak di angkat"
"Hah.. harus nyari kemana lagi ?" Hans duduk lalu meremas pelan rambutnya.
"Ini salah mu" kata Dery.
"Iya ?" Hans menaikkan alisnya.
"Kalau kamu mau bertunangan seharusnya beritahu dia, sekarang dia ngilang.. Luki pasti kecewa sama kamu"
Hans menatap tangannya.
"Aku minta maaf, aku nggak maksud bikin dia kecewa.. pertunangannya dadakan, aku juga kaget tapi jangan khawatir, aku bakal ngomong sama kakak ku""Kalau masih sempat" jawab Dery.
"Maksudnya ?"
Grep!
Dery meremas kerah baju Hans."Kamu masih nanya maksud ku ?! Iya kalau kamu sempat batalin.. kalau sekarang dia lagi sekarat di suatu tempat.. kamu bisa apa ?! Apa dengan cara batalin pertunangan bisa bikin dia balik lagi ?!"
"Hei.. tenang dulu.." Hans menyentuh tangan Dery.
"Aku nggak bisa tenang ! Dia teman ku dan kamu udah bikin dia kecewa terus menerus!! Kamu serius nggak sih sama Luki ?! Atau cuma main-main?!"
"Aku serius ! " Hans meremas tangan Dery.
"..aku nggak mau bikin dia kecewa tapi aku nggak bisa berbuat banyak.. aku bakal minta batuan polisi buat nyari Luki.. jadi ku mohon tenangin diri kamu dulu"Perlahan Dery melepas tangannya dari Hans. Hans merapikan bajunya lalu menekan nomor di ponselnya.
"Tolong bawa dia balik, aku nggak mau dia kenapa-kenapa" gumam Dery yang masih bisa di dengar oleh Hans
Hans mengacak pelan rambut Dery.
"Aku lagi usaha, sabar"
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bott(OM) 21+ || Remake ✅
RomansaJadi simpanan tante-tante seksi udah biasa. Gimana kalau jadi simpanan om-om manis nan baby face ?