34

10.7K 1K 78
                                    

"Hans...kamu tau, pelajaran pertama dimulai 1 jam lagi" kata Luki mengusap pelan tangan Hans yang sejak tadi terus memeluk Luki di sofa ruang tamu.

"Tetap disini, aku mau meluk kamu lebih lama lagi" Hans menyandarkan kepalanya di pundak Luki.

Luki diam, dia tidak tau harus berbuat apa. Luki juga merasa bersalah sudah membohongi Hans.

"Kamu tau, aku merasa sakit sekarang" kata Hans.

Luki berbalik lalu menyentuh dahi Hans.
"Kamu nggak demam kok"

Hans menarik tangan Luki lalu menaruhnya di dada kiri.
"Di sini ...rasanya sakit"

Luki bisa melihat tatapan sedih dari mata Hans.
Luki mengusap pelan dada kiri Hans.

"Cepat sembuh ya, maaf udah bikin kamu sakit" Luki tersenyum manis.

"Ughhh!!"
Hans langsung memeluk Luki erat lalu mengusap-usap wajahnya di dada Luki.

"Ha-Hans.." semburat merah muda terlihat jelas di kedua pipi Luki.

"Jangan bikin aku tambah suka sama kamu! Aku nggak akan lepasin kamu Luki.. aku bakal nambah ikatannya jadi banyak!"

Mendengar kata-kata Hans, Luki terkekeh pelan lalu mengacak rambut Hans.
"Hei.. aku bukan peliharaan"

Hans menahan kedua tangan Luki lalu mengecuk bibir Luki singkat.
"Kamu little Kitty ku" kata Hans dengan suara beratnya.

Blush!
Wajah Luki berubah full merah.

Hug!
Luki langsung memeluk kepala Hans.

"Ah-Hei...aku susah nafas!" Hans berusaha melepaskan dirinya tapi Luki malah semakin erat memeluk kepala Hans.

"Diam dulu!! Diam.. biarin aku tenang! Kamu bikin aku gugup!"

Hans langsung diam.

Deg! Deg! Deg!
Hans bisa mendengar detak jantung Luki yang saat ini berpacu sangat cepat.

Hans tersenyum lalu memeluk pinggang Luki.
"My little kitty~"

Hug!!
Luki semakin kuat memeluk kepala Hans.

"Akh.. iya maaf! Ja-jangan meremas kepala ku! Au.. Au.. Luki !"

.
.

"Ugh.." Hans mengusap kepalanya.

"Aku nggak mau minta maaf.. itu salah mu!" Luki terus mengomel seraya mengaduk nasi goreng untuk mereka berdua.

Hans menopang dagunya melihat Luki memasak. Dia ingat ibunya dulu sering memasak di dapur saat dia masih kecil.

Senyum terukir di bibir Hans.
Dia ingin terus melihat Luki memasak seperti sekarang.

Luki membagi nasi goreng tadi lalu membawanya kearah meja makan dimana Hans duduk.

Luki menaruh satu piring di hadapan Hans.

Luki mulai menyendok nasinya.
Hans terlihat memikirkan sesuatu.

Tiba-tiba Hans menarik piring Luki.
"Hah? Aku baru makan satu sendok"

Hans menyatukan nasi goreng tadi jadi satu piring lalu menyodorkannya kearah Luki.

"Um ...kamu nggak mau makan ?" Tanya Luki melihat piringnya penuh.

Hans memajukan kepalanya kearah Luki lalu membuka mulutnya.

"Aaa.. "

"Ugh!" Semburat merah muda terlihat di kedua pipi Luki.
"Ka-kamu bisa makan sendiri kan!"

"Aaaa..." Hans menunjuk nasi goreng tadi lalu menunjuk mulutnya.

Luki merasa malu sendiri.
Perlahan dia menyendok nasi goreng tadi lalu menyodorkannya di depan mulut Hans.

Hans langsung memakan nasi goreng buatan Luki dengan senyuman.

"Aaa...lagi.."

Luki tersenyum melihat tingkah manja Hans.
"Kamu kayak anak kecil" kata Luki kembali menyendok nasi goreng tadi untuk Hans.

"Hehe.." Hans tersenyum senang.

.
.

Bersambung ...

Bott(OM) 21+ || Remake ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang