"Aku minta maaf"
Dery dan Revan menatap Hans yang sekarang berdiri di depan pintu apartemen Revan.
"Ka-kamu nggak sakit kan ?" Tanya Revan menyentuh dahi Hans dengan perasaan takut.
"Aku nggak sakit, aku minta maaf.. bilang 'iya' apa susahnya sih!" Hans menepis tangan Revan.
Kick!
Dari samping kiri Hans, satu kaki terlihat menendang betis Hans.
"Minta maaf yang benar!" Kata orang tadi. Hans mencoba sabar, dia tidak mungkin menyeret kucing manisnya ini lalu memberinya pelajaran.
'Sabar' Batin Hans.
Dery dan Revan yang penasaran langsung mengecek siapa orang yang ada di sisi kiri Hans.
"Luki!" Dery terkejut melihat Luki yang sengaja bersembunyi.
"Ha-hai..maaf ganggu malam-malam" Luki merasa tidak enak karena keduanya datang tanpa memberitahu Revan dan Dery, untunglah Hans masih menyimpan kartu apartemen Revan jadi keduanya di perbolehkan masuk.
"Masuk dulu.. jangan berdiri diluar" tawar Revan.
Luki menolak tapi Revan bersikeras memaksa Luki masuk karena ini pertama kalinya teman Dery bertamu.
Hans menatap wajah Revan yang terlihat bahagia.
"Aku boleh ngomong berdua sama kamu ?" Tanya Hans.Deg!
Revan langsung menatap Dery, Dery melindungi Revan di belakangnya."Kalau mau ngomong bisa disini aja, itu ada sofa" kata Dery menunjuk sofa ruang tamu dengan dagunya.
"Ini pembicaraan orang dewasa, kalau kalian dengar.. nanti salah paham" kata Hans menatap Dery tajam.
"Kamu masih bersikap-" Revan menahan tangan Dery yang berniat meremas kerah baju Hans.
"Kita ngobrol disana, aku mau mereka masih lihat kita" kata Revan menunjuk teras apartemennya.
Hans mengangguk singkat lalu berjalan mendahului Revan kearah teras.
Saat Revan berniat menyusul Hans, tangannya di tahan oleh Dery.
"Om, jangan lama-lama" kata Dery dengan tatapan khawatir.Revan tersenyum manis lalu mengusap lembut pipi Dery.
"Bentar ya, ajak teman mu ngobrol" Revan melihat kearah Luki yang berdiri di belakang Dery."Iya" Jawab Dery melepas tangan Revan.
Revan berjalan kearah teras menyusul Hans, keduanya berdiri di pagar pembatas.
"Kamu kaget liat aku datang tiba-tiba kan ?" Tanya Hans.
"Aku kaget.. tapi aku lebih kaget lagi liat ada yang berani nendang kaki kamu" jawab Revan masih merasa syok melihat Luki menendang Hans.
Hans terkekeh pelan lalu melihat langit malam.
"Aku udah keterlaluan ya di masa lalu.. mungkin kata maaf nggak bakal nebus semua kesalahan ku" kata Hans.
"Apa ada alasan khusus sampai kamu mau merendahkan diri buat minta maaf ?" Tanya Revan penasaran.
Hans menghela nafasnya.
"Entahlah.. mungkin seseorang udah ambil alih semua hidup ku"Revan langsung melihat wajah Hans, untuk pertama kalinya Revan melihat senyuman tulus dari Hans.
"Kamu sayang sama dia ?" Tanya Revan.
Hans diam beberapa detik lalu menatap cincin di jari manisnya.
"Aku bakal ngelakuin apapun asal dia senang, aku nggak mau liat dia sedih"Revan menopang dagunya melihat wajah kasmaran Hans.
"Jangan khawatir, aku udah maafin kamu.. selamat ya udah nemu orang yang bisa bikin kamu berubah" Revan tersenyum manis.
Hans membalas senyuman Revan, tangan Hans terangkat berniat menyentuh pucuk kepala Revan.
"Terima ka-"
Brakk!!
Dery membuka pintu teras lalu menarik Revan menjauh dari Hans.
Dery memeluk Revan erat.
"Ini milik ku.. "".. itu milik mu!" Dery mendorong Luki ke arah Hans.
Hans terkekeh pelan lalu merangkul pundak Luki.
"Kayaknya kita terjebak ke dalam perasaan yang rumit ya Revan ?"Revan mengangguk setuju.
"Hei!! Sebenarnya kalian ngomongin apa tadi ?!" Tanya Dery dan Luki bersamaan."Rahasia" jawab keduanya mencubit gemas pasangan mereka.
.
.Bersambung ...
![](https://img.wattpad.com/cover/240949956-288-k62762.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bott(OM) 21+ || Remake ✅
Roman d'amourJadi simpanan tante-tante seksi udah biasa. Gimana kalau jadi simpanan om-om manis nan baby face ?