Bab 29 - Konspirasi

411 6 1
                                    


Jenny adalah anak pertama Sam dari pernikahannya yang pertama. Adik-adiknya Jenny ada tiga orang dua laki dan satu wanita. Sam sangat dekat dan terbuka dengan Jenny. Begitu dekat hubungan batin Sam dan Jenny hampir tidak ada rahasia Sam yang luput dari Jenny.

Oleh karena itu ketika Jenny tahu bahwa cinta sejati Sam ada pada wanita yang bernama Nadira Sam Indirarini Zulkarnaen dan itu sudah tertanam sejak Sam remaja bahkan sampai di umur yang semakin mendekati senja, apalagi sekarang Jenny tahu bahwa keduanya sama-sama sendiri dan tidak ada lagi sesuatu hal yang menghalangi hubungan mereka maka Jenny adalah orang pertama yang sangat mendukung supaya Sam dan Dira bisa bersatu. Bagi Jenny kebahagiaan Papinya adalah kebahagiaan Jenny.

Tapi bukan persoalan mudah untuk menyatukan mereka karena Jenny tidak mengetahui seberapa besar cinta Dira pada Sam dan seberapa besar niat Dira untuk menikahi Sam. Makanya Jenny meskipun keyakinan agamanya berbeda dengan Sam yang Muallaf, Jenny adalah satu-satunya orang yang selalu mengingatkan Papinya untuk memperbanyak Shalat-Shalat Sunnahnya memohon petunjuk dari Tuhannya Sam.

"Pi, di agama Papi yang sekarang 'kan ada Shalat. Shalat apa itu namanya, Pi? Yang katanya kalau kita bingung ada dua pilihan,"

"Shalat Istikharah?" tanya Sam

"Iya, itulah. Papi sudah lakukan belum? Jangan-jangan nggak pernah" kata Jenny.

"Itss, enak aja. Papi sudah lakukan itu berkali-kali, sayangku. Cuma Papi belum dapat petunjuk apa-apa,"

"Masa' sih? Atau Papi baru sekali 'nglakuin? Gimana, sih, kata Papi, Papi sudah taubat. Berarti belum bener-bener taubat doong," kata Jenny menggoda.

"Eee... Papi udah taubat, cantik. Cuma Papi belum dapat petunjuk deh kayaknya," kata Sam tertawa risau.

"O ya? Kalau menurut Jenny sih, sebenarnya Papi udah dapat lho petunjuk itu," kata Jenny, lalu menguraikan beberapa kejadian-kejadian yang menurut Jenny mungkin itulah petunjuk.

Sam terkesima. Wah, Iya, ya! Jangan-jangan ...

Ya, Itu petunjuk! Ahh, kemana kecerdasan Sam selama ini?

"Iya ya, Jen. Iya! Alhamdulillah. Mungkin itu petunjuk! Iya, Jennynya Papi! Jenny pinter banget. Adduh, Papi kok nggak terpikir ke situ, ya. Alhamdulillah. Tolong cepat pesankan tiket ke Jakarta, Jen. Sekarang. Sekarang ya, sayangku," seru Sam sangat gembira.

- ------- ---

Setelah Jenny mengetahui bahwa papinya kembali ke Jakarta padahal baru sehari tiba di Samarinda, Jenny menelpon lagi papinya.

Saat itu papinya selesai shalat Dhuha di rest area tol Jagorawi dalam perjalanan menuju Villa Pelangi yang terletak di Desa Jogjogan, Cilember milik wanita yang dicintainya.

Dari mana Sam mengetahui alamat villa itu? Dari Aulian ketika mereka mengobrol menjelang tidur di rumah Azzam.

Hanya saja Sam masih bimbang dan memperrtimbangkan banyak hal untuk mendekati wanitanya. Semua itu membuat Sam merasa sakit sendiri. Lagi-lagi Jenny-lah sandaran Sam untuk meminta pendapat.

--- ----

Setelah berbicara dengan papinya di telpon, Jenny menghubungi saudara-saudaranya bicara delapan mata melalui video call tentang niat Sam menikahi Dira. Jenny bercerita dan menjelaskan semuanya kepada saudara-saudaranya.

Seperti yang Jenny harapkan, ternyata semua saudaranya sangat setuju dan mendukung niat Sam. Tinggal bagaimana mengatur supaya wanitanya Sam bisa menerima Sam, Papi mereka, menjadi pendampingnya mengingat masa lalu Sam yang penuh warna.

Tamu Menjelang MagribTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang