Sedangkan Subuh hari ini...
Jantung Mang Suradi serasa ingin copot! Jeep itu tidak ada! Seketika lutut Mang Suradi gemetar lemas. Allahu Akbar. Apa yang terjadi? Lemas seluruh badan Mang Suradi. Keringat dinginnya langsung muncul.
Untuk pertama kalinya villa ini dimasuki pencuri. Mobil pula yang diambilnya. Ddduh, bagaimana pertanggung jawabannya? Mang Suradi mencaci dirinya sendiri yang ceroboh tidak menjaga mobil tamunya.
Mang Suradi berlari ke dalam lalu mengetuk pintu kamar tamunya. Tiga kali ketuk tak ada jawaban dari dalam. Diulanginya lagi. Tak ada reaksi dari dalam. Pelan dibukanya pintu kamar. Terbuka! Dan Pak Sam tidak ada di dalam! Selimutnya berantakan berarti semalam Pak Sam benar tidur disitu. Tapi sekarang Pak Sam hilang! Ditutupnya lagi pintu.
Kamar tidur dan kamar mandi yang ada di sebelah kamar utama dibuka. Kosong!. Mengapa pula pak Sam mandi di kamar mandi yang di atas? Jika iya, ada-ada saja. Mang Suradi tidak jadi naik ke lantai atas. Semua pintu dan jendela diperiksa. Pak Sam tidak ditemukan! Ia hilang bersama mobilnya! Atau ia lari mengejar si pencuri!
"Pak! Pak Saaam!" Mang Suradi beberapa kali memanggil tamunya. Sepi. Tak ada jawaban.
Pak Sam pergi memakai sandal rumah yang semalam diberikan Mang Suradi. Buktinya sepatu lembabnya masih ada di rak sepatu. Dipanggil-panggilnya lagi Pak Sam. Tidak ada jawaban. Mang Suradi memindahkan sepatu itu ke dekat perapian yang masih ada baranya sisa semalam.
Pintu depan tertutup, tidak terkunci dan anak kunci ada di rumahnya, di dalam. Duh! Pasti tadi Pak Sam buru-buru lari mengejar pencuri mobilnya. Bagaimana ini?? Bagaimana Mang Suradi harus melaporkan kepada Polisi? Belum pernah Mang Suradi berurusan dengan Polisi karena pencurian. Ia berurusan dengan Polisi hanya ketika membuat SIM, perpanjang SIM dan STNK. Bagaimana ia harus mempertanggung jawabkan pada Pak Sam dan Ibu Sepuh?
Mang Suradi mencoba menenangkan diri. Duduk di kursi teras depan villa. Pasrah. Kepalanya berdenyut. Pening.
Atau Pak Sam kabur. Ya, kabur!
Mang Suradi menyesal terlalu baik pada Pak Sam semalam. Ah, Pak Sam ternyata orang jahat. Ia kabur. Tapi, apa yang dibawa dari dalam villa? Barang-barang sepertinya tidak ada yang hilang. Kalau kabur sepatunya kenapa ditinggal? Pakaiannya pun masih digantung di ruang cuci. Mang Suradi baru akan menggosoknya nanti sebelum berangkat menjemput Ibu Sepuh. Masa' kabur hanya dengan sarung dan kaos kedodorannya? Nggak lucu, ah!
Ya, Allah, Adzan Subuh sudah selesai. Biarlah nanti diurus. Mang Suradi bergegas ke Masjid. Muadzin sudah membacakan Iqomah.
"Ya Allah, selamatkanlah aku dari bencana dan musibah. Ya Allah ampuni aku," sepanjang jalan pergi ke Masjid, itu saja doa Mang Suradi. Aduuuh... kemana sih Pak Sam? Pergi tidak bilang-bilang. Wajah Mang Suradi gelisah.
"Astaghfirullah. Astaghfirullah. Astaghfirullah," itu saja yang disebutnya berulang-ulang.
Pintu gerbang tertutup rapat tapi tak terkunci. Gembok masih bertenggerl di tempatnya. Astaga. Astaghfirullah, berarti, semalam Mang Suradi lupa menggembok. Perasaan sih sudah langsung digembok lagi ketika Mang Suradi menerima Pak Sam menjelang magrib kemarin. Atau gemboknya memang dijebol pencuri! Mang Suradi jadi bingung. Tak bisa berpikir jernih lagi. Shalat Subuhnya tidak khusyu'
Astaghfirullah...
Keringat mulai keluar di Subuh yang dingin. Mang Suradi resah karena peristiwa Subuh ini.
Selesai Shalat Subuh di Masjid, Mang Suradi ingin segera pulang. Hatinya tak tenang. Tapi Bapak-Bapak Pengurus Masjid dan beberapa tetangga mengajaknya untuk tetap tinggal di tempat dulu. Ada yang akan dibahas tentang perbaikan Masjid. Mang Suradi tidak enak hati juga untuk meninggalkan pertemuan itu. Rapat itu makan waktu hampir satu jam. Pikiran Mang Suradi tidak fokus pada rapat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tamu Menjelang Magrib
RomanceKalau ada seribu orang yang kau kenal, maka akan ada seribu cerita berbeda tentang perjalanan hidup manusia. Termasuk perjalanan kisah cinta mereka. Kisah cinta dalam cerita ini salah satu dari yang seribu itu. Dikupas secara lembut dan detail "Tamu...