Ketika acara pertunangan Sam dan Dira, keluarga besar Sam dibuat terkejut dan heran melihat perilaku Aulian. Sesaat dinding ruang pertemuan terbelah dan membuka, Aulian melihat Sam di seberang sana, seketika itu juga Aulian berlari menghampiri Sam dan langsung menubruk memeluk Sam sambil berteriak lantang
"EYANG KAKUNG!"
Sam yang tahu dirinya akan dipeluk Aulian langsung berjongkok bertumpu pada kedua lututnya membalas pelukan Aulian dengan lebih erat. Aulian melingkarkan kedua lengannya ke leher Sam. Mereka tampak seperti dua sahabat yang telah lama saling merindukan.
Sam menciumi wajah Aulian dan terakhir mencium puncak kepala Aulian. Sebaliknya Aulian pun membalas ciuman Sam dengan mencium kedua pipi Sam dan puncak kepala Sam!
Keluarga besar Sam tertegun melihat pemandangan yang diperlihatkan Sam dan Aulian, anak kecil itu.
Malam setelah acara pertunangan, Sam bercerita kepada anak-anak dan menantunya bahwa Aulian seorang anak Indigo karena kadang ucapan Aulian seakan menunjukkan yang akan terjadi. Namun Sam selalu berusaha untuk tidak pernah mau terpengaruh ucapan-ucapan Aulian sampai semuanya benar-benar terwujud.
Dan malam setelah acara pertunangan Sam dan Dira, di rumah Aiza mereka semua berkumpul, Azzam bercerita kepada Dira tentang pemberian kantor dan usaha milik Sam kepada Azzam adalah jauh sebelum Sam mengetahui bahwa Azzam adalah putra Dira.
Azzam juga bercerita yang Azzam ketahui tentang proses menjadi Muallafnya Sam itu terjadi sesaat sebelum kantor dan usaha milik Sam diberikan kepada Azzam.
- -- ---
Pernikahan Dona dan Benny tidak bisa dilangsungkan di Indonesia karena keduanya berbeda keyakinan. Setelah menikah mereka tinggal di Semarang. Setahun setelah mereka menikah Dona mulai tertarik untuk mempelajari agama yang dianut Benny. Lama bertahun mereka menunggu kehadiran seorang anak sampai enam bulan lalu dokter menyatakan bahwa Dona hamil. Dona semakin tekun mempelajari agama yang dianut Benny.
Sehari menjelang pernikahan Sam dan Dira, di Masjid Pesantren diadakan acara pengajian agar acara besok dapat terlaksana dengan lancar dan mendapat Ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dona menghadiri acara itu bersama Benny. Benny terpesona melihat Dona berpakaian ala muslimah dengan bergo panjangnya. Benny menanyakan hal itu kepada Dona yang dijawab hanya dengan sebuah senyuman manis.
Setelah acara pengajian itu dan semua orang meninggalkan tempat, Dona meminta pada suaminya untuk mendampingi pembacaan Dua Kalimat Syahadat yang Dona lakukan di Masjid Pesantren dipimpin oleh KH Muhammad Rivai seorang ulama yang disegani di Desa Jogjogan.
Tentu saja Benny sangat terkejut karena Dona tidak mengatakan apa-apa tentang hal itu. Dan Benny lebih terkejut lagi bahwa Dona telah melakukan banyak persiapan untuk hal itu. Pakaian muslimah, Kitab Suci Al-Qur'an dan perlengkapan Shalat sudah mengisi koper Dona sejak dari Semarang.
"Cantik, kok kamu tidak bilang-bilang sih, kalau mau menjadi Muallaf?" tanya Benny.
"Apa harus bilang-bilang sama Mas Benny?" jawab Dona manja.
"Ya iya, dong. Aku ini 'kan suamimu, Cantik,"
"Maaf ya, mas kalau aku hanya mengatakan pada Ibu Dira saja niatku itu dan Ibu Dira-lah yang menghubungi pak Kiai. Aku pun tidak bilang sama Kak Aiza dan Kak Ismi," cerita Dona lagi. Benny mencubit pipi Dona penuh cinta.
"Aku mau buat kejutan untuk Mas," lanjut Dona.
"Alhamdulillah, Allahu Akbar," ucap Benny sambil memeluk Dona sayang.
"Mas jangan bilang dulu sama yang lain, ya, biar mereka melihat sendiri saja penampilanku besok," kata Dona yng dijawab dengan anggukan oleh Benny. Dikecupnya sekali puncak kepala Dona.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tamu Menjelang Magrib
RomansaKalau ada seribu orang yang kau kenal, maka akan ada seribu cerita berbeda tentang perjalanan hidup manusia. Termasuk perjalanan kisah cinta mereka. Kisah cinta dalam cerita ini salah satu dari yang seribu itu. Dikupas secara lembut dan detail "Tamu...