Pertemuan dan Ciuman Pertama

31.5K 1.2K 5
                                    

Ivy’s POV

Saat ini aku hanya bisa meringkuk di sofa ruang tamu dengan ditemani Spongebob yang sedari tadi kutonton di TV, dengan diiringi isakan pelan dariku yang sedari tadi sedang berpikir bahwa betapa menyedihkannya hidupku. Bagaimana tidak? Jika kalian yang hanya mempunyai seorang ayah yang merupakan seorang workaholic yang sebagaian hidupnya dihabiskan untuk pekerjaan, atau mungkin seluruh hidupnya.

Dan disaat yang bersamaan pula kalian tidak tahu dimana Ibu kalian berada. Oh, menyedihkan sekali hidupku. Bosan, ya aku bosan. Ingin rasanya aku melakukan sesuatu hal yang menarik dalam hidupku, tapi apa? Mungkin aku harus memiliki teman, untuk setidaknya dapat mengajakku pergi ke pesta, mungkin?

Aku sempat berpikir, jika hidupku hanya seperti ini mengapa aku harus repot-repot untuk tetap hidup? Membosankan! Dan yang lebih membosankan lagi karena aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang.

Karna terlalu bosan, aku memutuskan untuk menuju ke mobilku yang ada di garasi dan mengemudinya, aku berniat untuk berkeliling kota saja untuk malam ini, setidaknya aku bisa sedikit menghirup udara segar.

Sedikit mengecek penampilanku di kaca mobil, aku yang saat ini hanya menggunakan kemeja flannel warna abu-abu, bawahannya aku hanya menggunakan skinny jeans berwarnaa hitam yang sedikit robek di bagian lututnya, dengan sepatu converse hitam yang melengkapi penampilanku mala mini. Simple! Beginilah aku, walau terlahir dari keluarga yang kaya raya, tapi aku lebih suka berpenampilan seperti ini. Simple.

Oke, cukup untuk menganalisis penampilanku. Sekarang saatnya berkeliling kota dengan mobil Audi berwarna biru gelapku. Lets Go!

Dalam perjalanan aku telah beberapa kali melewati banyak bar dan club malam yang ada di pusat kota ini, tapi tak ada satupun yang menarik. Setelah beberapa saat berkeliling, ada satu bar yang menarik perhatianku. Itu adalah salah satu bar Lesbian di kota ini, namanya The Boo Pub.

Setelah berpikir beberapa saat untuk masuk kesana atau tidak, akhirnya aku memutuskan untuk tetap masuk kesana. Pikirku, kenapa tidak? Toh, aku hanya berkunjung. Setidaknya tempat ini terlihat lebih menarik daripada harus menghabiskan waktuku untuk tetap dirumah dan hanya bisa melihat Spongebob si kotak kuning itu.

Akupun memarkirkan mobilku ke tempat parkir, dan masuk kesana dengan identitas palsuku tentunya. Jangan heran kenapa aku memilikinya, itu karna aku sering ke bar atau club untuk mendapatkan sesuatu minuman yang dapat ku teguk tanpa harus menggunakan identitas asliku. Agak ribet memang.

Nama asliku adalah Ivy Rexia Xavier, aku merupakan mahasiswi baru di salah satu perguruan tinggi elit di kota ku. Tapi dengan identitas palsuku, aku dikenal sebagai Xavi Errexia yang berumur 25 tahun.

Begitu aku melangkah masuk ke bar ini, aroma bau dari alkohol sangat mendominasi di tempat ini dan keadaan dimana para wanita disini saling memadu kasih dengan wanita lainnya, yang cukup menarik perhatianku. Akupun duduk di meja bar, setelah beberapa menit kuhabiskan hanya untuk menatap sekitarku. Tak lama ada seorang wanita pelayan bar yang mendekatiku.

“Ada sesuatu yang mau kamu pesan?” Tanya pelayan itu.

“Yeah, one cocktail please” Jawabku.

Tak terasa setelah cukup lama waktu yang kuhabiskan ditempat ini, dan sudah 14 gelas alkohol pula yang sudah kuhabiskan. Tak lama setelah itu, datanglah beberapa wanita yang mencoba mengajak ku berbicara. Tapi ada satu wanita yang begitu menarik perhatianku, entahlah. Ada yang menggoda tapi ada juga yang mengajak aku untuk mengobrol santai.

Tiba - tiba ada yang bertanya sudah berapa lama aku belok. Dan tentu saja aku jawab mereka dengan sangat yakin.

“No, I’m totally straight” Jawabku dengan sedikit cegukan, aku mulai mabuk sekarang.

Aku mendengar beberapa dari mereka hanya menanggapiku dengan tertawa. Namun, beberapa menit kemudian, aku merasa duniaku seakan berputar 180 derajat. Shit, aku mabuk berat.

Tak lama setelah itu aku merasa sedikit sadar dari rasa mabukku, dan entah bagaimana caranya saat ini aku malah berakhir dengan bercumbu dengan seorang wanita cantik yang sangat seksi di dalam sebuah mobil, tapi ini bukan mobilku.

“Uhh, you are really hot baby” Kata wanita itu, sambil tersenyum nakal padaku. Ah, aku ingat dia adalah wanita yang menarik perhatianku tadi waktu aku masih di dalam bar.

“Kamu juga” Kataku sebelum kuraup bibirnya dengan bibirku dengan penuh nafsu.

Tiba-tiba aku merasakan tangannya mulai meraba di bagian dadaku, dan jika kalian ingin tahu apa yang kurasakan saat ini, I’m really sure aku mulai terbawa dengan sentuhan lembutnya. Sambil aku dengan dia berciuman dengan penuh gairah, tangannya mulai kurasakan masuk dari bawah kemeja ku dengan posisinya yang saat ini duduk di pangkuanku dan menghadap kearahku. Oh, mobil ini ternyata lebih besar dari yang kukira.

Kami tetap menghabiskan waktu kami dengan bermesraan dan bercumbu di dalam mobil ini, hingga dia mencoba untuk melepaskan kemejaku, tapi aku menghentikannya.

“Kenapa?” Dia bertanya sembari turun dari pangkuanku.

“S-sorry, aku harus pergi” Aku benar-benar panik, aku langsung keluar meninggalkannya di mobil itu. Karna terlalu terburu-buru dan juga panik, aku sampai harus tersandung di tempat parkir. Ah, sial! Akupun segera mencari mobilku, Ah itu dia!. Aku langsung buka pintu mobilku yang bagian belakang  dan membaringkan badanku disana.

Sejenak aku mencoba mengingat hal apa saja yang terjadi pada diriku mala mini. Oh tidak, aku telah mencium seorang perempuan untuk pertama kalinya di hidupku.

Aku yang sudah merasa semakin pusing karna mabuk, akhirnya memutuskan untuk menghubungi kakak laki-laki ku, Davi. Dan memberikan dia alamatku sekarang, karna tidak mungking jika saat ini aku mengemudi dalam keadaan mabuk.

Keesokan Harinya…

Mentari mulai menampakkan rupanya, aku terbangun dengan sedikit ringisan karna kepalaku yang sangat pusing akibat kegiatan mabuk-mabukan ku semalam. Kulihat jam yang ada di kamarku, ah sudah jam 7 pagi dan aku harus segera bersiap - siap karna hari ini aku ada kelas pagi. Aku bangun dan terduduk sebentar diatas tempat tidur sambil membayangkan kejadian semalam. Tanpa aku sadari, aku sedikit tersenyum mengingatnya.

Tak ingin membuang waktu terlalu lama dan takut telat juga, akupun bersiap-siap untuk berangkat kuliah.

Setelah mandi, akupun kembali ke kamarku dan berbaring kembali dengan hanya menggunakan bathrobe, jujur saja aku masih sedikit pusing. Mungkin dengan sedikit berbaring sejenak pusingku akan hilang. Baru setelah itu aku akan bersiap untuk ke kampus.

Namun, ketika baru saja kuletakkan pantat ku diatas kasur, aku mendengar seperti bunyi selembar kertas yang terjatuh. Dan saat kulihat ternyata ada kertas yang jatuh dari saku kemejaku yang aku pakai semalam. Ketika kulihat isinya, ternyata….

Call me +6285434xxxxx

Uhh, pasti wanita itu yang meletakkannya di saku kemejaku semalam saat aku mabuk. Kejadian semalam itu merupakan satu kesalahan besar yang pernah kulakukan dalam hidupku. Seharusnya, aku tetap saja dirumah kemarin agar kejadian ini tak pernah terjadi. Ketika aku mengambil ponselku, aku melihat sudah banyak sekali pesan yang kuterima dari Davi, kakakku.

Dia berkata bahwa, semalam setelah menjemputku dia langsung mengantar ku pulang dan kembali mengendarai mobilku untuk pulang bersamanya setelah aku tiba di rumah dengan selamat. Pria hebat, aku selalu berharap agar dia tetap berada di sisiku. Dia adalah kakak sekaligus teman terbaikku.

Aku kembali melihat selembar kertas yang tadi kutemukan yang ada tertera nomor telepon wanita itu. Aku berpikir untuk menelponnya, tapi setelah kulihat bahwa ini terlalu pagi untuk menghubungi seseorang, maka kuurungkan niatku itu.

Jadi kusimpan saja nomornya di ponselku dan mengisi namanya dengan The Hot Girl. Oh, how crazy I am huh?! Haha. Lagian aku juga tidak punya teman atau siapapun yang akan memeriksa ponselku, jadi biarkan saja.
Selain itu, toh aku juga tidak berbohong. She was so really hot.









See u on the next chapter guys........

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang