Jangan Lagi

3.3K 377 41
                                    

~Flashback On~


Mikaella’s POV

Aku berusaha menajamkan pendengaranku agar bisa dengan jelas mendenga apa saja yang sedang Papi dan Doni bicarakan sekarang.

“Jujur Om, sebenarnya saya gak tega kalau harus bohongin Ella” Kata Doni.

Papi yang mendengar itu hanya terkekeh pelan, aku bingung maksudnya Doni itu apa yaha?, pikirku.

“Udahlah kamu gak usah merasa seperti itu, toh kamu juga cinta kan sama Ella?” Kata Papi, sambil mengambil segelas kopi di meja dan menyeruputnya.

“Tt-tapi Om~~~” Belum selesai Doni berucap, Papi sudah memotongnya.

“Sudahlah! Kamu pokoknya tinggal jalanin aja apa yang sudah direncanakan sampai kamu dan Ella menikah nanti, jangan ngebantah!

Atau kamu mau Ella tau kalo kamu sebenarnya juga ikut dalam rencana penjebakan Rexi dengan wanita bayaran pada malam itu, hah?!” Ancam Papi, membuat Doni menunduk.

Mendengar omongan Papi seketika membuatku tersentak. Astaga…..

“Kamu seharusnya ber-terimakasih sama saya, kamu dengan mudah dapetin Ella tanpa harus bersusah payah dapetin restu dari saya!

Sudahlah, saya mau istirahat dan ingat! Jangan sampai rencana kita, Ella ataupun Chella tahu, paham?!” Tegas Papi, sambil berdiri dari duduknya.

“B-baik Om” Jawab Doni, gugup.

Aku yang tidak terima dengan perbuatan Papi, langsung masuk menemui Doni dan juga Papi yang hendak pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

“Maksud Papi tadi apa?” Tanyaku, datar.

Papi dan Doni nampak kaget melihat kehadiranku.

“Loh sayang, kamu udah pulang?” Tanya Papi, sambil berjalan menghampiriku.

Aku tidak menjawab pertanyaannya dan hanya terus menatap tajam dengan air mata yang sudah menetes sedari tadi tanpa kusadari.

Kutepis tangan Papi yang ingin mengelus rambutku, Papi terlihat kaget namun tak lama kembali tenang sambil menatapku santai.

“Hah, Papi gak nyangka kamu bakalan tau rencana Papi secepat ini” Ucap Papi santai, sambil kembali berjalan menuju sofa yang tadi Papi duduki dan duduk disana.

Sedangkan, Doni nampak tak bergeming sedari tadi dan terus menunduk.

“So…. Karna kamu udah tau, jadi Papi gak perlu repot-repot lagi nyembunyiin nya dari kamu” Kata Papi, menatapku sambil tersenyum seakan-akan tidak merasa bersalah dengan apa yang di perbuatnya.

“Hahaha, seharusnya dari awal aku udah tau yah kalau Papi yang ada dibalik semua ini. Aku dibuat seperti orang bodoh oleh Papi aku sendiri karna meninggalkan seseorang yang begitu mencintaiku melebihi Papi!” Kataku, sambil tertawa miris karna meratapi keputusanku yang salah.

“Dan lagi elo Don, gak nyangka gue! Ternyata lo itu musuh dalam selimut, di depan gue aja lo belagak manis, tapi di belakang gue? Racun lo!” Marahku pada Doni yang sama sekali tak menjawab bahkan menatapku dan terus menunduk.

Kuhela nafas berat, dan menghapus air mataku.

“Terserah Papi mau ngapain sekarang, aku gak mau tau lagi! Jangan mimpi kalau aku bakalan nikah sama Doni. Karna aku hanya akan nikah dengan Rexi, dengan atau tanpa restu dari Papi sekalipun” Kataku.

Setelah berbicara seperti itu, aku langsung berlari kearah kamar untuk mengambil semua pakaianku. Aku sudah muak tinggal dengan Papi.

Setelah semua pakaian telah aku masukkan kedalam koper, aku langsung keluar kamar dan langsung berjalan menuruni tangga untuk keluar dari rumah Papi.

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang