Mikaella

12.2K 899 12
                                    

Ivy’s POV

Setelah perkuliahan hari ini akhirnya selesai, akupun langsung pulang. Sesampainya di rumah nanti aku berencana untuk menelpon wanita itu, aku hanya ingin tahu mengenai ciuman kami waktu itu apakah itu hanya sebatas ciuman pertemanan ataukah lebih. Entahlah, aku hanya ingin memastikan nya.

Setelah aku tiba dirumah, aku langsung menuju ke dapur dan langsung makan. Karna jujur saja saat ini aku sangat lapar, hehe. Setelah selesai, aku langsung ke kamar. Segera kubuka ransel yang tadi aku gunakan kemudian mengambil ponselku. Aku terus scroll kontak yang ada di ponsel sampai aku menemukan kontak yang aku cari. Yup, The Hot Girl!

Tapi sebelum aku menekan kontak yang bertuliskan namanya, aku sebenarnya sedang mencoba untuk meredakan detak jantung ku yang entah kenapa mulai berdetak tak menentu. Setelah memberanikan diri untuk menelpon, tak lama aku dengar penggilan tersebut mulai tersambung.

“Hallo?” Aku mengernyitkan dahi. “Kok suaranya cowok yah?” Batinku.

“Hmm, bisa bicara dengan Mikaella Spencer?” Aku bertanya pada pria yang menjawab panggilanku saat ini.

“Who is this?” Tanyanya.

“Bilang aja aku temannya yang di bar” Jawabku asal.

“Oke tunggu bentar yah” Jawabnya.

Setelah aku menunggu beberapa detik, aku dapat mendengar suara malaikat melalui telepon, ah aku mulai lebay sepertinya, hehe.

“Hai, ini aku Ivy…” Jawabku, sedikit kikuk.

“Ummm, hai aku Ivy” Jawabku, sedikit kikuk.

“Sorry, Ivy siapa yah?” Dia bertanya. Sial, mengapa jantungku semakin berdetak kencang!

“Umm, we made out yesterday in your car…”Kataku, jujur aku lebih suka to the point daripada harus basa-basi. Padahal sejujurnya aku hanya bingung mau bilang apa, hehe.

Karna tak kunjung ada jawaban setelah aku berkata seperti itu, akupun mendengar dia memutuskan panggilanku. Sangat tidak sopan! Aku heran, bukannya dia yah yang menyuruh aku untuk menghubungi dia? Tapi sekarang saat aku melaksanakannya, perlakuan yang aku dapat malah seperti ini. Menyebalkan! Dan siapa pria yang bersama dia tadi?

Setelah beberapa menit, aku mencoba untuk menghubungi dia lagi. Tak lama setelah itu, panggilan pun akhirnya tersambung.

“Jangan menelponku di nomor ini lagi!” Katanya dengan penuh amarah saat panggilan baru saja tersambung, dan langsung memutuskannya secara sepihak. Aku mengerutkan dahi sambil masih menatap ponselku yang kini sudah menampilkan bahwa panggilan sudah terputus. Huft!

Sepertinya, aku harus bertemu dengan dia besok dan begitu dia melihatku, dia pasti langsung bisa mengingatku. Walau mungkin nantinya hanya aku yang berharap dia untuk mengingat kejadian itu. Dan aku semakin yakin jika dia mengetahui bahwa aku bukan termasuk orang yang populer, dia akan semakin mengabaikan aku seperti orang lain.

Setelah mandi air hangat yang cukup lama, akupun langsung membaringkan tubuhku ke tempat tidur sambil memikirkan Mikaella. Dimulai dari rasa ketertarikan ku padanya saat aku melihat dia di dalam bar dan berlanjut hingga kejadian dimana aku dan dia bercumbu di dalam mobilnya.

Aku pikir aku sudah begitu mengenal diriku, tapi ternyata tidak. Aku tertarik pada pesonanya. Mungkin aku harus menyangkal akan ucapanku beberapa hari yang lalu, maybe I’m not straight, asal itu sama Mikaella aku menikmatinya. Hehe.

Karna terus memikirkan Mikaella tanpa sadar akupun mulai tertidur.

Aku bangun keesokan paginya dan mulai berpakaian untuk pergi kuliah, penampilanku cukup simple dengan hanya menggunakan kemeja lengan pendek berwarna hitam, dan celana jeans dan dilengkapi dengan sepatu converse.

Akupun segera menuju mobilku dan langsung berkendara untuk pergi ke kampus. Tentang Mikaella, memikirkannya saja sudah membuatku gugup saat ini karna nantinya akan berhadapan dengannya. Setelah tiba di kampus, aku turun dari mobil dan berjalan ke arah Tasya yang merupakan satu - satunya orang yang akan selalu menunggu ku di spot yang selalu sama. Dasar! Tapi, bedanya hari ini dia menungguku dengan pacarnya, Bara.

“Hai Sya, hai Bar” Sapaku.

“Hai Sist, makin keren aja lo” Kata Bara, sambil terkekeh. Aku hanya menatapnya jengah.

“Yaudah yah aku mau masuk keals dulu, nanti siang bareng yah Sya ke kantinnya” Kataku, sambil menatap Tasya.

“Yah, sorry Vy nanti aku makan siangnya sama Bara” Jawab Tasya dengan wajahnya yang merasa sedih. Aku tau  tasya pasti merasa tidak enak jika harus menolak ajakan ku, tapi dia memang harus melakukannya karna dia itu bucinnya Bara, pacarnya.

“Oh Yaudah. Aku langsung ke kelas yah Sya, bye Bar” Jawabku.

Tasya hanya senyum dan menatapku sendu, tapi aku tak mau pusing memikirkan itu. Aku tetap melanjutkan langkahku menuju kelas.

















Hai guys,sorry lama up nya lagi sibuk nugas soalnya.

Jgn lupa Vomment yah,xoxo


See u on the next chapter....

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang