Mikaella’s POV
Saat ini aku sedang mengeringkan rambutku yang basah karena baru saja selesai mandi. Rexi sudah bangun saat aku selesai mandi dan saat ini dia sedang ke kamar mandi entah untuk apa.Setelah selesai, akupun turun untuk mengambil coklat panas yang sudah kubuat tadi untuk menggantikan teh yang tadi sudah tumpah.
Saat aku kembali ke kamar, Rexi baru saja keluar dari kamar mandi. Dia melihatku sambil tersenyum begitu manis padaku dan mulai berjalan kearah ku dan kemudian membantu meletakkan coklat panasnya ke meja.
Entahlah, aku merasa sikapnya semakin manis untukku dan aku menyukai nya.
Dia mendekat kearah ku, sedikit membungkuk dan kemudian mencuri singkat ciuman dari bibirku. Pipiku memanas seketika hanya karna ciuman itu.
Aku tahu niatnya hanya mengecup, tapi entah dorongan dari mana aku menginginkan lebih dari hanya sekedar kecupan.
Karna tak mampu lagi menahan kerinduan bercampur hasrat untuk dipuaskan olehnya, segera kuraih tengkuknya dan memaksa nya memperdalam ciuman kami.
“Kamu ingin kita melakukan nya sekarang?” Dia bertanya dan aku hanya mampu untu mengangguk.
Rexi menarikku ke tempat tidur sambil melucuti seluruh pakaian ku begitu juga aku yang mulai melepaskan kaosnya tanpa melepaskan ciuman buas kami ini.
Aku yang memang sedari awal sudah Turn on semakin menekan tengkuk Rexi yang berada di leherku agar semakin dalam dia mencumbu leherku.
Tiba–tiba aku teringat apa tujuanku yang sebenarnya saat mengajak Rexi ke apartmen ku, dengan susah payah aku menghentikan aktivitas aku dan Rexi yang saat ini sudah sama–sama telanjang.
“Kenapa?” Tanya Rexi, dengan nafasnya yang memburu sambil menatapku sayu. Jujur, akupun sangat menginginkan dirinya tapi saat ini ada yang harus aku katakana padanya.
Setelah cukup waktu untuk mengontrol nafasku dan sudah mulai tenang.
Kutatap sepasang bola mata yang menjadi candu untukku, mata Rexi. Kutatap dalam matanya setelah itu kuberanikan diri untuk berkata….
“Aku mencintaimu, kamu mau gak jadi pacar aku?” Kataku, sambil berusaha menetralkan detak jantung ku.
Dan kulihat Rexi seperti sedang menahan diri untuk tidak tertawa. Ah, sial!
“Kok kamu mau ketawa sih!? Aku mencintaimu! Kamu dengerin aku gak sih Rexi, Ihh~~” Kesalku, karna merasa terabaikan olehnya.
Mendengar hal itu, Rexi langsung saja tertawa keras. Aku yang sudah terlanjut kesal dengan ulahnya langsung menghujami Rexi dengan cubitan manja di perutnya.
“Kamu ngeselin tau gak! Au ah aku bete” Kataku, sambil melihat ke tempat lain karna tak ingin melihat wajahnya yang begitu menjengkelkan saat ini.
Author’s POVMikaella yang merasa jengkel dengan Rexi langsung saja tidur membelakangi Rexi yang masih saja tertawa di belakang nya.
Mikaella berpikir, bagaimana bisa Rexi dengan santainya tertawa seperti itu sedangakan dia sudah mati–matian menekan egonya agar bisa mengungkapkan perasaannya tadi. Menyebalkan!
Karna masih mendengar suara tawa dari Rexi, Mikaella dengan kesal langsung bangun dari tidurnya dan berniat memungut kembali pakaiannya yang berserakan di lantai karna aktivitas panas mereka berdua tadi.
Tapi sebelum itu terjadi, Rexi sudah langsung menarik tangan Mikaella sehingga membuat Mikaella kembali terjatuh dan menindih Rexi yang sedari tadi tidur terlentang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cium aku lagi (gxg) || END
Romance19 tahun, Ivy Rexia Xavier itulah namanya. Dia selalu berfikir bahwa tidak ada hal yang lebih baik yang dapat dilakukan lagi untuk mengatasi kebosanan dalam hidupnya ini. Maka dari itu dia berniat untuk night driving di pusat kota untuk menghilangka...