Hurt Again

4K 366 22
                                    

Author’s POV


Braaak!!


Tara yang baru saja selesai mendengar semua penjelasan dari Mikaella, dikejutkan dengan pintu ruangannya yang tiba–tiba saja terbuka.

“Loh sayang, kamu kesini kok gak ngabarin aku?” Tanya Rexi, yang baru saja memasuki ruangan kerja Papanya dan berjalan pelan menghampiri Mikaella.

Mikaella yang melihat kedatangan Rexi secara tiba–tiba pun menjadi kelabakan, dan langsung menatap Tara dan memberikan isyarat untuk tidak membahas lagi masalah tadi dengan Rexi, dan bersyukur Tara paham dengan isyarat yang diberikan oleh Mikaella.

“Aku kaget loh, kata asisten aku tadi dia lihat kamu ke kantor tapi gak langsung nemuin aku tapi malah ke ruangan Papa” Ucap Rexi, sambil menatahp bergantian Mikaella  dan juga Papanya.

“E-eh aku tadi e-emm, lagi kangen aja sama Papa kok! Iyah, aku kangen aja kok” Jawab Mikaella, gugup.

“Jadi aku langsung nemuin Papa. Maaf yah, aku gak ngabarin kamu dulu” Kata Mikaella sambil mulai bergelayut manja di lengan Rexi, dan untungnya Rexi percaya saja dengan alasan Mikaella.

“Oh yah kebetulan kamu ada disini, aku mau ngajakin kamu makan siang bareng. Mau gak?” Tanya Rexi, sambil melirik Papanya yang anehnnya sedari tadi hanya diam termenung.

“Loh, bukannya kamu tadi ngabarin aku kalau kamu lagi banyak kerjaan dan bakalan lembur juga kan?” Heran Mikaella, ambil membelai lembut pipi kekasihnya itu.

“Iya. Makanya aku mau ngajakin kamu makan siang bareng aja dulu, biar aku ada tenaga buat lembur nanti, kalau udah dikasih vitamin dari senyum manis kamu, hehe” Ngelantur Rexi, sambil mengedipkan matanya dan menatap genit Mikaella.

Mikaella hanya tertawa pelan mendengar godaan dari kekasihnya itu.

“Yaudah yuk! Aku juga masih pengen bareng sama kamu” Jawab Mikaella, sambil keduanya beranjak berdiri dan bersiap untuk pergi.

Namun, seketika Rexi terheran karena melihat Papanya yang masih saja melamun sedari tadi.

“Pah! Papah! Papa kenapa, kok ngelamun?” Tanya Rexi, berusaha mengembalikan Papanya yang pikirannya entah terbang kemana.

“A-ah, enggak kok. Papa gapapa, kalian udah mau pergi yah?” Jawab Tara, gugup sambil berdiri untuk mensejajarkan tubuhnya dengan anaknya.

“Papa kalau ada yang dipikirin, cerita aja sama Rexi jangan dipendam sendiri” Kata Rexi, lembut.

“Enggak kok sayang, Papa gapapa. Udah sana, kalian mau keluar bareng kan?” Jawab Tara, Rexi tahu betul bahwa Papanya ingin mengalihkan pembicaraan mereka.

Hingga Rexi memutuskan untuk tetap pergi dengan Mikaella walau dalam benaknya terus memikirkan “Apa yang sebenarnya terjadi dengan Papanya?”


------------------------------------------------------------

Setelah makan siang bersama dengan Mikaella berjalan dengan manis, Rexi akhirnya kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaannya dan meminta supirnya untuk mengantar Mikaella pulang sedangkan dirinya kembali ke kantor dengan menggunakan taxi.

Beberapa jam berlalu tak terasa bahwa lemburnya Rexi kali ini ternyata memakan waktu hingga begitu larut dan Rexi tidak sadar akan hal itu karena dia hanya serius sedari tadi dengan pekerjaannya, bahkan asistennya tadi juga sudah disuruhnya untuk pulang duluan.

Sebenarnya yang menjadi salah satu alasan terkuat Rexi untuk memilih lembur disbanding pulang untuk bertemu dengan kekasihnya adalah, karena dia hanya ingin membuat pikirannya tak selalu mengarah pada terror yang belakangan ini dia alami.

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang