Author’s POV
Setelah meninggalkan area pemakaman yang ternyata adalah tempat dimana Nadia, ibu dari Rexi di makamkan.Mikaella beserta yang lainnya pergi ke suatu tempat yang Vicky sudah siapkan. Mikaella sebenarnya bingung mau dibawa kemana, namun dia berusaha untuk tetap tenang dan diam selama perjalanan.
Vicky yang duduk bersampingan dengan Mikaella, berniat untuk membicarakan semuanya dengan Mikaella anaknya.
Micheella dan Doni yang tau bahwa Vicky akan mengutarakan semuanya, memilih diam dan mendengarkan saja.
“Bukalah amplop itu kalau kamu ingin tahu isinya” Ucap Vicky, pada Mikaella yang tampak penasaran dengan amplop pemberian Vicky tadi.
Mikaella menatap bingung kearah Vicky, dan Vicky mengisyaratkan Mikaella untuk membukanya menggunakan gerak tangannya.
Mikaella mulai membuka isi amplop tersebut dan membacanya dengan seksama.
Mikaella langsung menutup mulutnya saat melihat sisi dari amplop tersebut yang ternyata hasil pemeriksaan Rexi yang waktu itu Tara berikan pada Vicky.
“Pih…..” Lirih Mikaella.
“Setahun setelah hubungan kamu dan Rexi berakhir, Rexi di vonis kanker otak stadium akhir. Dan hingga saat ini Rexi masih terus berjuang melawan penyakitnya.
Papi udah tau semuanya. Rexi yang adalah anak Papi, semuanya Papi udah tau dan semakin menambah rasa bersalah yang Papi rasakan karna perbuatan Papi selama ini” Ucap Vicky, menjelaskan.
Mikaella masih mendengar hanya saja tangisannya masih terdengar pilu di dalam mobil.
“Seminggu yang lalu Papi bertemu dengan Rexi” Kata Vicky, pelan.
Mikaella menatap Vicky dengan wajahnya yang sembab.
“Dia meminta sesuatu dari Papi, yang sudah pasti akan dengan senang hati Papi lakukan. Namun, sekarang keputusannya ada di kamu” Ucap Vicky, sambil mengambil sebuah kotak sedang yang dia simpan di dalam paper bag dan memberikannya kepada Mikaella.
Mikaella mulai mengambil kotak tersebut dan membukanya secara perlahan.
Mikaella terkejut melihat isinya, kemudian matanya tertuju pada sebuah surat yang juga ada didalam kotak tersebut.
Mikaella menangis sejadi-jadinya saat membaca isi dari surat tersebut yang ternyata merupakan tulisan tangan Rexi yang sudah tidak rapih lagi karna Rexi yang memaksakan kekuatan tangannya untuk menulis surat tersebut walau mengalami kesulitan karna kondisinya.
“Menangislah hingga hatimu merasa cukup walau Papi tau semuanya berat untukmu. Karna sesuai yang Rexi minta, dia hanya ingin melihat senyum bahagiamu bukan tangisanmu bahkan tatapan iba sekalipun, dia tidak ingin melihatnya” Kata Vicky, sambil membawa Mikaella kedalam pelukannya dan membiarkan Mikaella menangis sepuasnya.
--------------------------------------------------------------
Seminggu kemudian di depan altar yang dihiasi dekorasi serba putih dan peach, berdirilah seorang wanita cantik yang memakai gaun pernikahan yang senada dengan seseorang yang ada di hadapannya yang sedang duduk di kursi roda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cium aku lagi (gxg) || END
Romance19 tahun, Ivy Rexia Xavier itulah namanya. Dia selalu berfikir bahwa tidak ada hal yang lebih baik yang dapat dilakukan lagi untuk mengatasi kebosanan dalam hidupnya ini. Maka dari itu dia berniat untuk night driving di pusat kota untuk menghilangka...