A Picture

9.2K 707 9
                                    

Ivy’s POV

Weekend kali ini berlalu sangat cepat padahal aku masih pengen rebahan aja dirumah.

Dan seperti biasa juga, aku ada jadwal tutor dengan Mikaella setiap selesai kuliah, dan sekarang aku sedang berjalan menuju perpustakaan dimana biasanya aku dan Mikaella akan melakukan sesi tutor disana.

Begitu sampai, aku melihat Mikaella sedang menungguku di meja yang biasanya kita berdua tempati untuk belajar. Aku mulai berjalan kearahnya dengan cukup percaya diri dan ketika dia melihat wajahku, aku melihat ada senyuman yang begitu manis di bibirnya.

“Hey, Erex” Sapanya, sambil tertawa.

“Gausah ngeledek, deh” Kataku, kesal.

Aku sebenarnya masih rada kesal dengannya, bagaimana tidak? Waktu itu dengan seenak jidatnya dia bisa membuatku “turn on” tapi dengan seenak ngewe pula dia ninggalin aku di kafe waktu itu. Hah, menyebalkan!

“Kamu kenapa? Kok kayak kesel gitu?” Tanyanya, polos. See? Dia bahkan gak merasa bersalah sama sekali.

“Gimana gak kesel, kita itu hampir aja having sex di toilet kafe kemari, kalau kamu lupa!” Kataku, dengan nada suara yang sedikit lebih keras dan membuat Si penjaga perpustakaan dan juga beberapa anak–anak yang lain yang ada di perpustakaan melirik kearah kami.

“Huuust, jangan kenceng – kenceng ngomongnya. Duduk dulu sini yuk” Katanya, sambil menarik tanganku dengan lembut untuk duduk berhadapan dengannya.

“Yaudah, jelasin!” Kataku dengan tenag, sambil menyilangkan tanganku diatas meja dan menatap matanya intens.

Sepertinya, ada yang salah dengan sarapan aku pagi ini sehingga aku jadi begitu berani menatapnya.

“Maafin aku yah, bukan maksud aku kok buat bikin kamu kesel kayak gini” Jawabnya dengan suara manja yang terdengar begitu seksi di telingaku dan tak bisa aku pungkiri bahwa, aku sangat menyukainya.

“I-iya yaudah, gapapa” Kataku, gagap seperti biasanya. Huft! Sepersekian detik kemudian aku merasa ada yang mengelus kaki ku dari atas kebawah secara perlahan.

Karna penasaran, aku mencoba untuk melihat kebawah dan menyadari bahwa kaki Mikaella lah yang sedari tadi membelai kaki ku secara perlahan, mulai dari kaku hingga paha dalam. Gosh, aku bisa gila!

“You’re so cute” Katanya, karna melihat pipiku yang memerah. Dan dia kembali meletakan kakinya di tempat semula.

“Jadi, kamu mau kita belajar apa hari ini?” Dia bertanya, dan seketika membuatku bingung harus menjawab apa.

“Hahaha, becanda” Katanya lagi, dan membuatku menghela nafas lega.

“Kamu mau gak berkunjung ke apartmen aku?” Dia bertanya, dan sukses membuat jantuku berdetak lebih kencang dari biasanya.

“S-sure” Jawabku. Akhirnya aku dan Mikaella memutuskan untuk tidak menjalani sesi tutor hari ini dan beralih rencana untuk bertamu saja di apartmen Mikaella.

--------------------------------------


“Selamat datang di apartmen aku” Dia berkata sambil menuntunku ke ruang tamu.

Hmm, dia memiliki selera dekorasi yang cukup bagus ternyata. Terdapat sofa berwarna coklat di ruangan ini dan terlihat begitu nyaman untuk di tempati.

“Kamu duduk aja yah, aku mau ngambil cemilan dulu buat kita” Katanya, kemudian berlalu meninggalkanku menuju ke dapur dan aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.

Aku memutuskan untuk berkeliling sebentar untuk melihat apa saja yang ada disini. Kulihat dia memiliki sebuah rak buku yang penuh dengan berbagai macam buku.

Mulai dari buku pelajaran, komik, novel hingga buku sejarah pun ada. Aku tak bisa membayangkan betapa membosankan nya hidup dia jika harus membaca buku sebanyak ini.

Aku juga melihat ada beberapa bingkai foto pada sebuah rak mini disamping rak buku tadi. Ada beberapa foto Mikaella waktu dia masih kecil yang terlihat sangat lucu hanya saja rambutnya tak sepanjang sekarang.

Di foto tersebut, dia terlihat sedang berdiri sambil berpelukan dengan seorang gadis kecil yang tak bisa kulihat wajahnya karna di foto tersebut, gadis itu membelakangi kamera sambil memeluk Mikaella dari depan. Hmm, sejak kecil saja dia sudah terlihat cantik seperti itu.

Disisi lain dari rak yang sama, aku melihat ada foto Mikaella dengan seorang pria. Mereka tampaknya berada di taman atau dimana itu aku tidak tahu.

Dan di foto tersebut, Mikaella sedang duduk di pangkuan pria itu sambil memegang tangan pria itu yang melingkar di perutnya. Shit! Kurasa dia memang sudah punya pacar.

“Hey” Kata Mikaella, mengejutkanku.

“Nih aku bawain popcorn biar kita bisa makan sambil nonton bareng nanti” Katanya, sambil tersenyum manis.

Detik itu juga aku langsung lupa semua tentang foto yang baru saja aku lihat tadi saat tiba–tiba jantungku mulai berdetak kencang kembali hanya karna melihat wajahnya.

“Yaudah, ayo. Mau nonton film apa?” Tanyaku saat kami berdua sudah duduk di sofa dan bersiap untuk menonton film.
.

.

.

.

.

Duh, sorry yah kalo part kali ini dikit lagi stuck banget soalnya. Tapi ntar aku bakalan lanjut lagi kok. Tapi nunggu move on dari "Lili's Film The Movie" dulu yah,hehe.....

See u on the next chapter guys, xoxo❤

I.m

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang