Ivy’s POV
Hari ini adalah jadwal tutor ku dengan Mikaella seperti biasa, hanya saja saat ini aku belum bisa berdamai dengan perasaan ku.Masih teringat jelas kalimat terakhir yang Mikaella ucapkan setelat pergulatan panas kita waktu itu, entah berapa lama waktu yang dia butuhkan yang pasti aku benci di posisi seperti ini yang tak mendapat kepastian sama sekali darinya.
Dirinya seperti inigin tapi tak ingin, seperti ingin memiliki ku tapi juga tidak ingin melepaskan Kevin dengan begitu saja. Dan dengan semua perdebatan dalam hatiku yang belum selesai, kini harus dipertemukan lagi dengannya dalam sesi tutor hari ini.
Sesi tutor yang biasanya dilakukan di perpustakaan kampus, kali ini berpindah tempat kerumahku. Kalian mau tahu kenapa? Itu semua karna, aku ketahuan bohong sama Papa!
Entahlah, Papa tahu dari mana kalau aku telah berbohong padanya soal aku yang meghadiri acaranya teman kak Davi waktu itu, padahal aku malah pergi ke bar untuk bertemu Mikaella. Walupun begitu, aku sedikit beruntung karna Papa belum tahu kalau orang yang aku temui di bar itu adalah Mikaella, tutorku sendiri.
Saat ini aku sudah duduk di ruang belajar sambil menatap buku pelajaran yang sudah Papa sediakan untukku, tanpa berusaha sedikitpun untuk memahami isinya. Jujur saja aku mual jika harus belajar terus–menerus seperti ini. Hah, membosankan!
Tepat saat aku hendak meletakkan kepala ku keatas meja, bell di rumahku berbunya. Aku mulai bergegas untuk melihat siapa yang datang, dan saat aku masih berada di anak tangga terakhir aku sudah di dahului Papa untuk membuka pintunya.
Begitu pintu terbuka dan Papa mempersilahkan tamunya masuk, aku melihatnya yang ternyata adalah Mikaella, tutor seksi ku. Ups!
“Wah kamu udah dateng. Ayo masuk dulu. Nah, itu Rexi” Kata Papa yang mempersilahkan Mikaella untuk masuk sekaligus telah menyadari keberadaan ku.
“Iya Om, makasih” Kata Mikaella, sopan.
“Gimana kabar Papa kamu? Kakak kamu juga, baik kan kabarnya?” Tanya Papa, sesaat setelah kami sudah duduk di sofa ruang tamu.
“Iya Om semuanya baik. Papa juga titip salam sama Om katanya maaf belum bisa berkunjung karna belum bisa balik dari UK” Jawab Mikaella, sambil sesekali melirik kearahku.
Aku hanya berpura–pura memainkan ponselku sambil berusaha menetralkan detak jantung ku kali ini.
“Nanti salam balik yah ke Papa kamu. Oh iya, kamu ada jadwal sesi tutor kan sama Rexi?” Kata Papa, sambil menepuk pelan pahaku yang berada di dekatnya mengisyaratkan ku untuk berhenti memainkan ponsel.
Aku hanya mendengus kesal sambil meletakkan kembali ponselku dan kulihat Mikaella tersenyum tipis melihat interaksi ku sama Papa.
“Iya Om” Jawab Mikaella, sambil tersenyum menatap Papa.
“Yaudah. Om tinggal yah biar kamu sama Rexi bisa langsung mulai belajarnya” Kata Papa, sambil berlalu meninggalkan ku dan juga Mikaella berdua.
“Hai Ivy” Sapa Mikaella, canggung.
“Panggil Rexi aja, aku lebih suka kamu manggil aku gitu” Kataku, sambil menatap dalam matanya.
Dan pipinya terlihat memerah, entah apa yang sedang dipikirkan nya saat ini yang pasti dia sangat menggemaskan dengan pipinya yang memerah itu.
“Ayo iku aku, kita belajar di study room aku aja” Kataku lagi, dan mulai berjalan ke study room ku yang disusul oleh Mikaella dari belakang.
Setelah sampai, aku dan Mikaella langsung memulai sesi tutor kami tanpa menyinggung sedikitpun kejadian kemarin di acara kantor Papa.
Dua jam lebih sudah waktu yang aku dan juga Mikaella habiskan dalam sesi tutor kali ini. Mikaella sebenarnya kuperhatikan sedari tadi terlihat ingin mengatakan sesuatu kepadaku tapi selalu saja diurungkan nya dengan berbagai macam alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cium aku lagi (gxg) || END
Romance19 tahun, Ivy Rexia Xavier itulah namanya. Dia selalu berfikir bahwa tidak ada hal yang lebih baik yang dapat dilakukan lagi untuk mengatasi kebosanan dalam hidupnya ini. Maka dari itu dia berniat untuk night driving di pusat kota untuk menghilangka...