Restu

8.3K 626 13
                                    

Author’s POV

Matahari Mulai menunjukan wajahnya di alam semesta, namun dua orang yang masih berbalut selimut tebal itu sepertinya masih enggan untuk keluar dari alam mimpinya, meskipun cahaya sang surya sudah mulai memenuhi seluruh sudut kamar.

“Eunghhh…” Mikaella mulai terbangun dari tidur lelap sekaligus lelahnya karna pergulatan “panas” nya bersama Rexi semalam.

Ia mulai membuka matanya perlahan dan membiarkan sinar-sinar itu memasuki retina matanya sambil meregangkan otot–ototnya.

Begitu pandangannya teralih ke samping, ia langsung tersenyum saat matanya dengan jelas melihat seseorang yang sedang tidur dengan punggung nya yang terekspos karna sebagiannya lagi masih tertutup oleh selimut.

Karna merasa enggan untuk berjauhan walau hanya sedetik, Mikaella langsung merapatkan kembali dirinya dalam dekapan hangat dan nyaman dari Rexi untuk menambah hangat suasana pagi hari ini.

Lantaran merasa gemas dengan ekspresi “Rexinya” yang sangat imut saat tidur, Mikaella langsung mengecup pipi hingga bibir Rexi dengan cepat berulang kali berharap tidak sampai membangunkan Rexi, karna pasti dirinya akan malu karna ketahuan “mencuri” ciuman manis dari Rexi.

Namun, keadaan tidak seperti yang Mikaella bayangkan. Rexi tiba–tiba saja malah terkekeh dengan matanya yang masih tertutup saat Mikaella baru saja menciumnya.

Sejujurnya Rexi tak menyangka akan mendapat perlakuan manis Mikaella pagi–pagi begini.

“Manis banget sih, pacarnya aku” Kata Rexi sambil terkekeh pelan.

Karna merasa malu, Mikaella hanya bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah ke ceruk leher Rexi.

Hingga beberap menit, suasana menjadi hening diantara keduanya tapi tidak dapat menghilangkan rasa nyaman saat berada di dekapan masing–masing.

Ivy’s POV

“Sayangg…” Panggil Mikaella sambil tangannya mengelus lembut pipiku.

“Kenapa hmm?” Tanyaku, sambil mengelus puncuk kepalanya.

“Aku penasaran deh, sebenarnya apa yang membuat kamu akhirnya yakin lagi buat balik kesini?” Tanya Mikaella.

Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan yang kekasihku ini lontarkan. Aku tahu dia pasti masih bingung dengan ini semua, mengingat adanya kesalahpahaman yang cukup parah diantara kita berdua.

“Ihh…. Kok gak dijawab?” Rengeknya.

“Kamu yakin mau dengar alasannya?” Tanyaku lagi, dan kulihat dia hanya mengangguk sambil menatapku penuh minat.

“Oke, jadi gini…”


~Flashback On~


Disinilah aku sekarang, dirumah Oma ku yang ada di Aussie.

Jika kalian menganggap ku pengecut karna lari dari masalah, silahkan! Kalian tak pernah ada di posisiku jadi diamlah! Kuhabiskan waktu ku disini dengan hanya menghamburkan uang untuk pergi ke bar dan minum–minum gak jelas.

Berkencan dengan wanita–wanita disini, tapi tenanglah aku hanya sebatas “berkencan” tanpa “bercinta”.

Aku berusaha menghilangkan Mikaella dari hati dan pikiranku dengan semua cara tersebut, tapi saat aku mulai berkencan dengan seorang wanita disini, aku sama sekali tidak merasakan apa–apa padanya.

Ragaku memang bersamanya tapi hati dan pikiran ku masih tertinggal jauh dibawa oleh Mikaella. Seperti saat ini contohnya….

“Hey, kamu kenapa? Kok ngeliatin aku kayak gitu banget?” Tanya Valery.

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang