Semoga Saja

3.3K 387 13
                                    

Author’s POV

Di sebuah area pemakaman terlihat seorang Pria paruh baya yang berjalan gontai menuju sebuah makam milik dari seseorang yang begitu dicintainya hingga sekarang.

Dengan berusaha tegar, Pria tersebut berjongkok di hadapan makam pujaan hatinya.

“Hah, kamu apa kabar Nad? Semoga kamu gak lupain aku yah disana” Lirih Vicky, sendu.

“Aku bingung, Nad. Seharusnya saat ini aku merasa senang karna sudah berhasil membalaskan dendam dan kebencianmu pada Tara melalui Rexi. Tapi, kenapa sekarang semua terasa berbeda, Nad?!” Curhat Vicky, dengan air mata yang sudah sedari tadi menetes di pipinya.

“Ditambah keadaan Mikaella yang saat ini makin memburuk. Aku harus apa Nad? Jawab, aku harus apa?” Tangis Vicky mulai terdengar begitu pilu.

Tanpa Vicky sadari, sedari tadi ada dua orang yang memperhatikannya dari kejauhan dengan tatapan sendu mereka.

Sebenarnya tanpa mereka sadari, bahwa mereka bertiga sebenarnya memiliki luka yang sama di hati masing-masing hanya saja dengan porsi yang berbeda.

Kedua orang tersebut saling tatap dan memutuskan untuk menghampiri Vicky yang masih terduduk lemas dengan tangisnya.

“Hey, long time no see, Vick” Sapa Tara, lirih.

Vicky yang menyadari adanya keberadaan orang lain disampingnya kemudian melihat orang tersebut yang ternyata adalah Tara dan juga Sarah, sahabat-sahabatnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Lo apa kabar Vick?” Tanya Tara, sambil tersenyum tipis menatap Vicky.

Tara memutuskan mengajak Vicky juga Sarah untuk mampir sebentar di sebuah kafe untuk mengobrol, terlebih lagi Vicky harus membuang egonya sebentar untuk menerima ajakan Tara yang notabenenya adalah seseorang yang sangat ingin dia singkirkan saat ini, sepertinya.

“To the point aja, mau lo apa?” Sinis Vicky.

Tara hanya tertawa miris melihat keadaan di antara mereka saat ini yang sangat terlihat aura permusuhan yang sangat kuat dari Vicky, sahabatnya.

“Siapa lagi setelah ini? Apa setelah ini, target lo bakalan berubah menjadi gue?” Tanya Tara, tenang.

Vicky mengerutkan dahinya heran mendengar pertanyaan Tara, namun sesaat kemudian malah tertawa remeh menatap Tara.

“Baguslah kalo lo udah tau” Jawab Vicky, dingin.

“Vick lo apa-apaan~~~” Belum selesai Sarah memprotes tindakan Vicky, Tara sudah menghentikannya dan mengisyaratkan Sarah untuk tetap tenang.

“HAHAHA, sekarang Sarah yang mau lo ajak nikah trus ujung-ujungnya bakalan lo tinggalin juga, hah?!” Sinis Vicky, sambil tertawa remeh menatap Tara.

Tara hanya mampu menghela nafasnya yang terasa begitu berat daran merasa begitu sesak di dadanya jika harus mengingat kebodohannya lagi di masa lalu.

Setelah terdiam cukup lama, Tara pun merogoh saku jasnya dan mengambil 3 buah amplop coklat yang entah apa isinya.

Vicky hanya terdiam melihat apa yang akan dilakukan oleh Tara. Namun, Sarah sudah tahu apa yang akan dilakukan Tara saat ini dan dia memilih untuk tetap diam saja.

“Apa ini?” Tanya Vicky heran, saat Tara memberikan salah satu amplop coklat tersebut padanya.

Tara tidak menjawab sepatah katapun, tapi mengisyartkan pada Vicky untuk membukanya agar tahu sendiri jawaban dari pertanyaannya. Dan, Vicky pun menurut.

Setelah membuka dan membaca isinya, jantung Vicky mulai berdetak tak karuan tapi dia berusaha untuk tetap terlihat tenang di depan Tara dan juga Sarah.

“Ini maksudnya apa?” Tanya Vicky, bingung. Tara hanya tersenyum tipis.

Amplop yang barusan Tara berikan adalah hasil tes DNA antara miliknya dan juga Rexi yang menunjukan ketidakcocokan yang berarti dapat disimpulkan bahwa Rexi bukanlah anak kandungnya.

“Seperti yang udah lo lihat, itulah kenyataannya. Rexi bukan anak kandung gue, karna yang perlu lo tahu satu hal, alasan kenapa waktu itu gue berikan Nadia ke lo, itu karna gue malu dengan keadaan gue yang gak bisa berikan apa yang Nadia mau karna gue mandul” Jelas Tara, pelan.

“Goblok!” Gumam Vicky, sambil mengalihkan pandangannya dari Tara.

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang