Epilog

6.3K 437 55
                                    

5 Tahun kemudian....

Author's POV

Mikaella meletakan bucket bunga yang baru dibelinya tadi sebelum datang menemui Rexi.

Mikaella mulai menyatukan tangannya dan menunduk untuk berdoa.

Ia berdoa untuk seseorang yang hingga saat ini masih bertahta di hatinya, untuk seseorang yang membawa seluruh hatinya tanpa tersisa, untuk seseorang yang selalu memnjadi cintanya.

Setelah berdoa, Mikaella tersenyum getir sambil mengelus batu nisan yang berada di depannya. Air matanya pun mulai mengalir lembut tanpa permisi.

"Kamu apa kabar? Baik-baik aja kan? Kenapa udah gak pernah mampir lagi di mimpi aku hmm?" Ucap Mikaella, pelan.

"Kamu tahu sayang? Aku masih sama seperti 5 tahun yang lalu, hancur" Ucap Mikaella, gemetar.

"Cukup berat buat aku untuk datang kesini lagi nemuin kamu, maaf aku harus ingkari janji aku sama kamu untuk gak terlalu berlarut dalam kesedihan.

Tapi maaf, sampai hari inipun aku masih belum ikhlas kamu pergi...." Lanjut Mikaella dengan tangisannya yang semakin deras.

Pecah sudah tangis Mikaella yang selama ini dia pendam di depan makam Rexi, istrinya.

Entah, sampai kapan Mikaella akan terus seperti ini, yang masih belum ikhlas akan kepergian Rexi 5 tahun yang lalu. Jika dipikir terus menerus bisa-bisa Mikaella semakin gila.

Mikaella menjalani hidupnya seperti mayat hidup selama 5 tahun setelah kepergian Rexi.

Dia hanya melanjutkan hidupnya seperti biasa, makan, tidur, dan bekerja, selalu seperti itu.

Mikaella mengelus cincin pernikahannya dengan Rexi yang masih selalu ada di jari manisnya hingga saat ini.

"Jujur aku mau menyerah, menyerah buat selalu meng-adakan kamu yang jelas-jelas udah diatas sama Tuhan" Lirih Mikaella.

"Aku capek harus keliatan baik-baik aja di depan orang lain, aku gak bisa kayak gini terus. Aku mohoon sayang, aku bisa gila" Ucap Mikaella, sembari mengigit bibir bawahnya untuk menahan isakkannya yang akan keluar lagi.

Mikaella menghembuskan nafasnya dan menatap batu nisan yang bertuliskan nafas Rexi, istrinya.

Mikaella beranjak dari duduknya dan kembali mengenakan kacamata hitam yang tadi sempat dilepasnya.

"Aku pamit yah. Doain biar aku bisa tetap bertahan walau kamu udah gak ada.

Aku masih megang janji kamu yang gak akan pernah pergi dari aku (lagi), dan aku tahu kamu gak pernah ingkari itu. Sampai jumpa sayang" Pamit Mikaella.

---------------------------------------------------------------

Setelah selesai menemui Rexi, Mikaella langsung melajukan mobilnya untuk pulang. Setelah kepergian Rexi, Mikaella memutuskan untuk kembali tinggal di apartmen, karna terlalu banyak kenangan disana.

Dikarenakan Mikaella pulang bertepatan dengan jam pulang kantor, sehingga dirinya harus terjebak macet.

Untuk mengurangi kebosanan, Mikaella memutar playlist lagu kesukaannya dan juga Rexi untuk menemaninya di dalam mobil. Kurang lebih 30 menit berlalu, macetnya malah semakin lambat jalannya.

Karna penasaran, Mikaella membuka jendela mobilnya dan menanyakan kepada penjual Koran yang melintas di samping mobilnya apa penyebab macet saat ini.

"Emm... Permisi Pak, di depan ada apa yah, kok macetnya makin parah?" Tanya Mikaella, sopan.

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang