Aku mencintaimu, Rexi

9.3K 740 4
                                    

Mikaella’s POV

Disinilah aku sekarang, di dalam mobil bersama pemilik hatiku yang selama ini sedang sembunyi dari permasalahan diantara aku dan dia, namun kini aku bahagia dia telah kembali.

Setahun sudah aku mencari keberadaan nya dan setahun itu pula dia berusaha menutupi keberadaan nya. Aku tahu dia pasti saat itu merasakan kecewa, walau kutahu hal itu sebenarnya salah tempat karna bukan akulah yang sebenarnya membuat dia kecewa, dia hanya salah paham denganku.

Aku yang tidak ingin lagi kehilangan dia, benar–benar memutuskan untuk memintanya untuk ke apartmen ku.

Bukan apa–apa, hanya saja aku ingin waktu berdua dengan nya tanpa ada yang menganggu. Sudah cukup setahun penuh sesak yang aku rasa karna pemilik hatiku tak mampu tertangkap di indra penglihatan ku dan tak bisa ku genggam bahkan kurengkuh tubuhnya. Itu sangat menyesakkan!

Aku akui sekarang. Dia Ivy, Ivy Rexia Xavier yang lebih senang jika aku panggil dengan Rexi. Lebih akrab, katanya. Dialah orang yang membuatku berani untuk mencium dia yang notabene nya sama sekali belum aku kenal pada saat itu dan juga seorang PEREMPUAN.

Jika diingat kembali, pipiku pasti tak bisa ditutupi rona kemerahan nya. Aku yang berani mencuri ciuman nya saat dia tertidur di mobil saat sedang menunggu kak Cheella kerja. Ah, ini memalukan!

Tapi dari kejadian itulah aku bisa bertemu dengan pemilik hatiku yang sebenarnya, bukan Kevin yang selama ini hanya menginginkan tubuhku saja.

Dan aku pastikan satu hal, aku akan secepatnya menjadikan nya menjadi milikku karna akan butuh waktu yang lama kalau harus menunggu Rexi yang mengungkapkan sendiri perasaan nya.

Setelah sampai di apartmen ku, aku dan Rexi langsung menuju lift untuk ke unit ku sambil kupeluk posesif lengannya. Begitu sampai di depan pintu, aku mulai memasukkan password.

Setelah pintu terbuka, aku langsung mengajak Rexi untuk masuk ke dalam kemudian menutup pintunya kembali.

“Hmm, aku boleh minjem kamar mandi kamu gak? Aku gerah banget pengen mandi bentar” Tanya Rexi, saat dia sudah meletakkan tas nya diatas kursi yang ada di mini bar.

“Kamu mau mandi? Pake kamar mandi di kamar aku aja. Ntar aku siapin baju kamu” Kataku, sambil mengusap lembut pipinya.

Hah, aku benar–benar merindukan anak nakal satu ini.

“Aku ada baju kok di tas. Kamu tinggal nunjukin aja kamar kamu yang mana biar aku gak salah lagi” Katanya, sambil nyengir. Dasar!

“Yaudah, kamarnya berhadapan sama kamar yang waktu itu kamu masukin yah” Kataku.

“Oh yaudah, aku naik yah” Katanya, setelah mencium pipiku dan mengambil tasnya dan langsung pergi ke kamarku. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.

Sudah 30 menit Rexi belum juga selesai dengan urusan mandinya dan aku yang saat ini sedang membuat teh untuknya. Saat aku berbalik untuk meletakkan teh yang kubuat untuk Rexi, aku tidak tahu jika Rexi sudah berada di belakang ku.

Alhasil, teh nya tumpah di baju yang Rexi kenakan dan sudah pasti mengenai badannya.

“Arrrgggh sshh” Erangnya sambil mengibaskan bajunya.

Aku panik saat itu juga, saat aku mengangkat bajunya aku melihat kulit perutnya langsung merah karna terkena siraman air panas dari teh tersebut.

“Aduhh…. Sorry aku gak sengaja. Ayo ke kamar yuk biar aku obatin” Kataku, dan segera menariknya untuk segera ke kamar agar aku bisa segera mengobatinya.

Sesampainya di kamar, aku langsung mengambil kotak kesehatan yang memang sudah ada di kamarku dan mulai mengobati Rexi.


Author’s POV

Cium aku lagi (gxg) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang