Chapter 54

6.7K 304 28
                                    

Dokter keluar dari ruangan tempat rehan di rawat membuat semua orang disana berdiri dan menatap ke arah sang dokter.

"dok bagaimana anak saya?" tanya wina.

"anak ibu baik - baik saja, tapi mungkin harus di rawat dulu beberapa hari sampai kondisinya pulih"

Semua orang yang mendengarnya bernafas lega, akhirnya setelah berhari - hari rehan sadar juga dari koma nya.

"boleh kita masuk dok?" tanya riyan.

"silahkan tapi jangan sampai menganggu pasiennya"

"kalau gitu saya permisi dulu" setelah dokter pergi, kedua orangtua rehan pun segera masuk di susul alex, dito dan arya.

Wina tersenyum hangat ke arah putranya yang sedang terbaring dengan senyum tipis di bibirnya.

"mama"

"iya sayang"

Wina meraih tangan anaknya dan mencium nya berkali - kali dengan mata yang berkaca - kaca.

"mama jangan nangis, rehan gak papa kok" ucapnya dengan suara yang masih terdengar lemas.

Wina tersenyum sembari memgusap air mata di pipinya, "mama cuma bahagia karena kamu udah nepatin janji kamu buat gak ninggalin mama"

Rehan mencoba mendudukan dirinya dan langsung di bantu oleh riyan dan juga dito yang membenarkan bantal rehan agar bisa menyender.

Rehan kembali menggenggam tangan sang mama sembari tersenyum, "mama gak usah khawatir, rehan gak akan pernah tinggalin mama sampai kapanpun"

Riyan melihat jam di tangannya, "mah, udah jam segini waktunya minum obat" bisiknya tepat di telinga sang istri.

"nanti aja mas, aku mau nemenin rehan dulu"

"mamah" rehan melihat ke arah diana, "udah mamah makan dulu terus minum obat, rehan gak papa kok di tinggal kan masih temen - temen" ucapnya.

"iya tante, tante gak usah khawatir, ada kami disini" sahut arya yang di angguki teman - teman nya.

"tuh mah ada mereka ini"

"yaudah deh pah"

"anak - anak tolong jagain rehan ya, om sam tante mau keluar dulu"

"siap om"

"iya om"

Setelah riyan dan wina pergi teman - teman bara berjalan mengerubungi bara, "woy akhirnya lo sadar juga ya" ucap dito sembari menggeplak bahu bara.

"sakit bego" keluhnya menatap tajam ke arah dito.

"udah bisa ngomong kasar, berarti udah sembuh" sahut alex.

"berisik lo pada, gue baru aja sadar kalian udah rese banget" ketus Rehan, "udah mending kalian pulang gih, gue mau istirahat" usir rehan membuat semua temannya menatap cengo ke rehan.

"anjir lo tega banget sama kita, kita ini khawatir sama lo rela nungguin lo meskipun kita ini cape dan lo dengan gampangnya ngusir kita, astaga temen laknat lo" ucap dito dengan dramatis.

"ohh jadi lo pada gak ikhlas temenan sama gue"

Dito dan teman - temannya menatap rehan tak percaya, rehan memang tak bisa di lawan dia selalu tak mau kalah dan ingin menang sendiri.

"serah lo deh han" ucap dito mengalah karena jika tidak perdebatan mereka akan terus berlanjut dan tak akan pernah selesai.

"gue gak sadar berapa hari?"

Story In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang