Chapter 58

7K 303 16
                                    

Aluna mengaduk-ngaduk minuman yang telah ia pesan, aluna hanya tersenyum tipis sembari melihat kedua sahabatnya yang sedang bercanda ria di sembrang meja disana.

Tanpa aluna.

Aluna rindu dengan suasana seperti dulu, dimana saat rina terus mengoceh membicarakan banyak laki-laki tampan dan mona yang mengomelinya, aluna juga rindu di saat mereka bercanda tawa sampai lupa istirahat telah berakhir.

Aluna rindu mereka.

"ternyata begini ya rasanya di acuhkan oleh sahabat"

Ekhemm

Aluna mendongakkan kepalanya dan melihat ada dito dan arya yang sedang menatap aluna.

Mereka berdua pun duduk tanpa aluna minta.

apa lagi ini?

"ka-kalian mau ngapain?" tanya aluna menatap was - was keduanya.

Arya dan dito tidak menjawab mereka hanya diam dengan tangan yang saling dorong - dorongan.

"lo yang ngomong"

"kok gue, lo aja sana"

Aluna dapat mendengar pembicaraan mereka yang cukup pelan, dan merasa aneh melihatnya.

Dito kembali berdehem sembari menghembuskan nafasnya pelan.

"gue minta maaf" ucap dito dengan cepat.

Aluna mengerutkan keningnya masih mencerna ucapan dito.

Apa katanya? Aluna tak salah dengarkan? Mereka tiba-tiba datang pada aluna dan meminta maaf.

"minta maaf?"

"kelvin dan rehan udah jelasin semua nya dan kita mau.. Minta maaf sama tentang semua yang udah kita lakuin sama lo" ucap dito dengan kepala yang menunduk.

"ohh itu, kirain apaan, gak papa kok santai aja"

Dito dan arya mendongakkan menatap ke arah aluna, "lo gak marah sama kita?"

Aluna menggeleng dengan senyum tipis di bibirnya, "enggak lah" ucapnya dan kedua laki-laki itu pun saling menatap dengan tersenyum senang.

"serius?"

"dua rius"

"tuh kan kata gue juga apa, aluna tuh baik ya kan lun?" ucap arya yang langsung di sikut oleh dito.

"apa loh, tadi juga lo takut mau minta maaf"

"ya ya kan tadi itu cuma..."

"alah cuma apa lo"

Aluna terkekeh geli melihat tingkah kedua laki-laki di depannya, ada rasa senang di hatinya.

Pada akhirnya kebencian itu akan hilang tergantikan oleh rasa kebahagiaan dan aluna yakin sekarang, semua masalah itu pasti ada jalan keluar nya dan untuk itu kuncinya harus sabar dan tak usah berputus asa.

*****

"ini neng mie ayamnya"

"makasih pak" ucap aluna.

Aluna menaruh ponselnya dan segera memakannya mie nya dengan lahap, dirinya benar - benar lapar sekarang dari pagi tadi aluna belum makan apapun alhasil sepulang sekolah aluna mampir dulu ke salah satu kedai mie ayam di pinggir jalan.

Grett

Seseorang menarik kursi dan duduk di hadapan aluna, gadis itu mendongakkan kepalanya sedetik kemudian aluna mendengus malas melihat orang yang berada di hadapannya, "kamu ngapain kesini?"

Story In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang