Chapter 61

7.1K 265 11
                                    

Aluna tersenyum tipis saat melihat rehan telah masuk sekolah hari ini, laki-laki itu kini tengah bercanda dengan teman - temannya di lorong sekolah, aluna ingin menghampirinya tapi gadis itu ragu karena belum terlalu dekat dengan rehan alhasil aluna hanya mengintip dari pintu di kelasnya.

Rina yang penasaran sedang apa sahabatnya berdiri di pintu akhirnya mendekat dan melihat arah pandang gadis itu.

"kenapa gak di samperin aja sih? Kalian kan udah baikan"

Aluna hanya menggeleng, "kita belum terlalu dekat, nanti kalau aku kesana malah canggung jadinya"

"kalian lagi ngapain?" mona yang tiba-tiba datang dari belakang membuat kedua orang yang sedang mengintip itu terkejut.

"astaga mona kaget anjir" keluh rina memegang dadanya, dan mona hanya terkekeh kecil tanpa rasa bersalah.

Aluna terdiam bukan karena kaget dengan kedatangan mona tapi dengan seseorang yang bersama gadis itu.

"ciee barengan nih" goda rina yang menyadari kehadiran bara.

Mona tersenyum malu - malu tapi tidak dengan bara laki-laki itu menatap intens ke arah aluna yang juga menatapnya.

"gue jadi penasaran ada hubungan apa kalian?" selidik rina yang langsung mendapat lambayan tangan dari mona.

"enggak ada hubungan apa - apa"

"masa, terus kemarin dansa bareng dan sekarang berangkat sekolah bareng pasti ada apa - apa kan" ucapnya dengan nada menggoda.

"enggak rin, tadi itu kita cuma gak sengaja ketemu di jalan terus bara ngajakin bareng, iya gak bar?" bara yang di pegang tangannya oleh mona langsung tersadar dari tatapannya pada aluna.

"iya, tadi gue gak sengaja ketemu dia"

Aluna memalingkan wajahnya saat dirinya tak sengaja melihat tangan mona yang memegang pergelangan bara.

Yaudah gue pergi dulu ya, mau gabung sama temen - temen" pamitnya.

"iya bar" jawab mona.

Aluna memalingkan wajahnya kembali saat tak sengaja tatapan mereka bertemu.

"lun kenapa?" tanya rina yang menyadari perubahan sikap aluna.

"enggak, aku cuma pegel aja berdiri terus, ke kelas yuk"

Aluna masuk ke dalam kelas di susul rina di belakangnya, tidak dengan mona gadis itu masih terdiam di tempatnya.

Mona tahu jelas ada apa dengan aluna, tapi mona lebih baik bungkam.

Egois

Biarlah, mona tak peduli karena inilah yang mona ingin dari dulu, mona juga ingin bahagia dan mona tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan itu.

*****

"ehh tugas kelompok ipa mau ngerjain kapan?" tanya mona.

"nanti aja gimana?" jawab rina.

"emm boleh, lun gimana?"

"terserah" jawab aluna yang sedang asik memakan nasi goreng buatan kantin.

"berarti nanti pulang sekolah aja ya, tapi di rumah siapa?"

"aku aja" ucap aluna.

"kalau gitu gimana kerja kelompok nya malem aja biar langsung nginep gitu"

"boleh"

"oke fiks ya nanti malem di rumah aluna"

"hy boleh duduk?" mereka bertiga mendongakkan kepalanya dan terdiam seketika itu.

Story In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang